mempengaruhi kualitas dan rating perusahaan dalam implementasi good corporate governance.
2. Faktor Internal
Faktor internal yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan yang sangat mempengaruhi keberhasilan penerapan good corporate
governance, diantaranya yaitu:
a.
Terdapatnya budaya perusahaan corporate culture yang mendukung penerapan good corporate governance dalam mekanisme serta sistem kerja
manajemen di perusahaan.
b.
Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan mengacu pada
penerapan nilai-nilai good corporate governance.
c.
Manajemen pengendalian risiko perusahaan juga didasarkan pada kaidah-
kaidah standar good corporate governance.
d.
Terdapatnya sistem audit pemeriksaan yang efektif dalam perusahaan untuk
menghindari setiap penyimpangan yang mungkin akan terjadi.
Adanya keterbukaan informasi bagi publik untuk mampu memahami setiap gerak dan langkah manajemen dalam perusahaan sehingga kalangan publik dapat
memahami dan mengikuti setiap perkembangan dan dinamika perusahaan dari
waktu ke waktu.
2.2.3 Pilar Pendukung Good Corporate Governance
Good corporate governance dapat memberikan kerangka acuan yang memungkinkan pengawasan berjalan efektif, sehingga dapat tercipta mekanisme
checks and balance di perusahaan. Penerapan good corporate governance perlu
didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu negara dan perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai
pengguna produk dan jasa dunia usaha. Berdasarkan Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional
Kebijakan Corporate Governance pada 17 Oktober 2006 prinsip dasar yang harus dilaksanakan oleh masing-masing pilar adalah :
1. Negara dan perangkatnya menciptakan peraturan perundang-undangan yang menunjang iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan, melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum secara konsisten
consistent law enforcement.
2. Dunia usaha sebagai pelaku pasar menerapkan good corporate governance
sebagai pedoman dasar pelaksanaan usaha.
3. Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha serta pihak yang terkena dampak dari keberadaan perusahaan, menunjukkan kepedulian dan
melakukan kontrol sosial sosial control secara obyektif dan bertanggung jawab.
2.2.4 Manfaat dan Tujuan Good Corporate Covernance
Tujuan good corporate governance diterbitkan adalah agar suatu perusahaan dapat dikelola dengan baik dan benar sehingga pada akhirnya dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan baik shareholders maupun stakeholders.
Selain tujuan diberlakukannya corporate governance tersebut, penerapan good corporate governance juga akan memberikan manfaat, baik bagi perusahaan
itu sendiri maupun bagi para stakeholders. Setidak-tidaknya ada 4 empat manfaat praktis dalam penerapan good corporate governance menurut Tjager et
al. 2003:96 dalam Naja 2007:44 yaitu: 1. Untuk meminimalkan agency cost, yaitu biaya yang timbul sebagai akibat dari
pendelegasian kewenangan kepada manajemen, termasuk biaya penggunaan sumber daya perseroan oleh manajemen untuk kepentingan pribadi maupunm
dalam rangka pengawasan terhadap perilaku manajemen itu sendiri. 2. Untuk meminimalkan cost of capital, yaitu biaya modal yang harus
ditanggung bila perusahaan mengajukan pinjaman kepada kreditur. 3. Untuk meningkatkan nilai saham perusahaan, dengan pengelolaan perusahaan
tentu akan dapat menarik minat dan kepercayaan para investor sehingga sangat membantu usaha perseroan.
4. Untuk mengangkat citra perusahaan, dengan berhasilnya peningkatan harga saham maka akan menimbulkan image positif terhadap opini yang
berkembang di masyarakat. Sejalan dengan itu, Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI
juga mengemukakan bahwa setidaknya ada 4 empat manfaat yang dapat diambil dari penerapan GCG yang baik, antara lain:
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan
serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders. 2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah yang pada
akhirnya akan meningkatkan corporate value
3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali menanamkan modalnya di Indonesia
4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan s
hareholders’s value dan deviden
2.3 Mekanisme Good Corporate Governance
Mekanisme corporate governance merupakan suatu aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan baik
yang melakukan kontrol pengawasan terhadap keputusan tersebut. Mekanisme corporate governance diarahkan untuk menjamin dan mengawasi berjalannya
sistem governance dalam sebuah organisasi Walsd dan Seward, 1990 dalam Arifin, 2005. Menurut Boediono 2005 mekanisme corporate governance
merupakan suatu sistem yang mampu mengendalikan dan mengarahkan kegiatan operasional perusahaan serta pihak-pihak yang terlibat didalamnya, sehingga
dapat digunakan untuk menekan terjadinya masalah agency. Maka untuk meminimalkan konflik kepentingan antara principal dan agent akibat adanya
pemisahan pengelolaan perusahaan, diperlukan suatu cara efektif untuk mengatasi konflik kepentinganconflict of interest tersebut.
Menurut Iskandar Chamlao 2000 dalam Lastanti 2004, mekanisme dalam pengawasan corporate governance dibagi dalam dua kelompok yaitu
mekanisme internal dan eksternal. Mekanisme internal adalah cara untuk mengendalikan perusahaan dengan menggunakan struktur dan proses internal
seperti rapat umum pemegang saham, komposisi dewan direksi, komposisi dewan