Tingkat kesukaran soal Daya pembeda Memilih Item Soal

Arikunto, 2010:232 Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen. k = banyaknya butir soal. M = Skor rata-rata V t = varians total. Setelah r 11 diketahui kemudian dibandingkan dengan harga r table. Apabila r 11 r tabel maka dikatakan instrumen tersebut reliabel. Berdasarkan hasil analisis ujicoba instrumen diperoleh r 11 sebesar 0,884 r tabel = 0,349 untuk α = 5 dengan n = 32, maka instrumen tersebut reliabel. Perhitungan reliabilitas intrumen selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7.

3.7.3 Tingkat kesukaran soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalusukarArikunto, 2001:207. Keterangan : P = Indeks kesukaran. B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul. JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes. Dengan kriteria tingkat kesukaran soal sebagai berikut: p : 0,00 – 0,29 = Butir soal sukar. p : 0,30 – 0,70 = Butir soal sedang. p : 0,71 – 1,00 = Butir soal mudah. Tabel 3.3Hasil Uji Tingkat Kesukaran soal UjicobaTes Kompetensi Dasar memperbaiki sistem pengapian. No Kriteria Nomor soal Jumlah 1 2 3 Sukar Sedang Mudah 13,15,29 2,3,4,5,6,7,9,10,11,14,18,20,21,22,26,27,28,30,31,32,33, 34,35,36,37,40 1,8,12,16,17,19,23,24,25,38,39 3 26 11 Perhitungan analisis tingkat kesukaran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.

3.7.4 Daya pembeda

Daya pembeda soal merupakan kemampuan soal untuk membedakan antara peserta didik yang mempunyai kemempuan tinggi dengan peserta didik yang mempunyai kemampuan rendah. Cara menentukan daya pembeda yaitu dengan menggunakan rumus: Arikunto, 2001:213 Keterangan: J = Jumlah peserta tes JA = Banyak peserta kelompok atas JB = Banyak pesrta kelompok bawah BA = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = = Banyaknya peserta kelopok bawah yang menjawab soal itu dengan benar PA = = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.4. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji coba No. Kategori Jumlah Soal Nomor Soal 1. Baik 11 9,12,21,26,29,32,34,35,36,37,40 2. Cukup 26 1,2,3,4, 5, 6, 7, 8,11, 13,14,15,16,17,18,19,22,23,24,25,27,30,31,33,38,,39 3. Jelek 3 10,20,28, Hasil analisis daya pembeda tersebut selanjutnya soal-soal yang tergolong jelek tidak digunakan untuk pengambilan data. Perhitungan analisis daya pembeda selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9.

3.7.5 Memilih Item Soal

Berdasarkan analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran butir soal dan daya pembeda yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk menentukan soal yang dinyatakan valid. Dari masing-masingkriteria yang terdapat dari analisis- analisis tersebut maka ada 35 item soal yang dapat dipakai untuk skala penelitian yaitu nomor soal: 1,2,3,4, 5, 6,8, 9,11,12,13,14,15,16,17,18,19,21,22, 23,24,25,26,27,29,30,32,33,34,35,36,37,38, 39 dan 40 Sedangkan dari hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda maka soal-soal yang tidak valid, atau memiliki daya pembeda jelek tidak digunakan dalam pengambilan data. Dengan demikian soal yang tidak dipakai adalah nomor soal: 7, 10, 20, 28, dan 31.

3.8 Teknik Analisis Data