Memeriksa Susunan Pembakaran Memeriksa dan mengatur sudut dwell Pengaturan saat pengapian

11 Pasang tutup distributor tapi jangan menghubungkan kabel tegangan tinggi ke busi, ceklah busi terlebih dahulu. 12 Setelah selesai memeriksa busi pasang busi tersebut kekepala silinder dan hubungkan ke kabel-kabel tegangan tinggi. 13 Ceklah fairing older susunan pembakaran pada kabel-kabel tegangan tinggi untuk memastikan bahwa kabel-kabel tersebut telah dipasang pada busi yang sesuaitepat dan pasanglah ignition koil.

2.1.5.2 Memeriksa Susunan Pembakaran

a Seringkali firing order tersebut timbul pada inlet manifold tetapi bila tidak dapat ditemukan, baca lagi manual bengkelnya. b Pastikan posisi silinder nomor satu dalam balok silinder. c Untuk kebanyakan deretan engine-engine, silinder nomor satu berada di depan balok dan silinder-silinder lainnya ada di bagianbelakang. Pada beberapa engine nomor silinder menyembul pada kepala silinder, atau pada manifold dekat dengan businya masing-masing. d Ikuti alur kabel tegangan tinggi yang dihubungkan pada busi nomor satu kembali menuju tutup distributor. e Dalam mengarahkan rotasi rotor, ikuti alur kabel bertegangan tinggi berikutnya kebusi. Gambar 2.6 Pemeriksaan firing older Hidayat, dkk. 2005:64 f Nomor silinder harus cocok dengan nomor berikutnya pada fairing older g Periksalah arah rotasi dari rotor h Lepaskan kabel tegangan tinggi dan sambunglah kabel tersebut kebusi dari silindernya i Ulangi sampai semua silinder telah diperiksa

2.1.5.3 Memeriksa dan mengatur sudut dwell

Lakukan hal berikut : 1 Pastikan bahwa semua alat dan perlengkapan tidak ada disekitar engine. 2 Hidupkan engine dan biarkan sampai temperature pengoperasiannya. 3 Matikan engine dan hubungkan meter dwellnya ke sistem pengapian sesuai instruksi pabrik pembuatnya. 4 Hidupkan engine dan bacalah bacaan sudut dwellnya. 5 Aturlah sudut dwell bila sudut tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi dari pabrikannya. Untuk memperbesar sudut dwell kecilkan celah point. Untuk memperkecil dwelll besarkan celah point.

2.1.5.4 Pengaturan saat pengapian

Ignition Timing Untuk mengecek dan mengatur saat pengapian ignition timing dapat dicekdan diatur dengan cara menggunakan metode strocboscope timing light yaitu : a Hidupkan mesin dan biarkan sampai mencapai temperature pengoperasiannya b Matikan engine dan hubungkan timing light dan tachometer ke sistem pengapian sesuaidengan instruksi pabrik pembuatnya. c Lepaskanlah sambungan selang vakum yang ada didistributor. d Bersihkan tanda-tanda timing dengan sehelai kain. Bila perlu perbaiki graduation lines alur-alur graduasi dengan cat. e Hidupkan engine dan aturlah kecepatan idle ke jarak yang telah ditentukan. Gambar 2.7 Pengecekan saat pengapian Hidayat, dkk. 2005:73 f Arahkan timing light ke tanda-tanda timing. Penangannya harus sangat berhati-hati agar jangan sampai tangan atau timing light bersinggungan dengan bagian yang berputar. g Periksalah dan aturlah saat pengapian. Longgarkan klem distributor dan putarlah badan distributor sesuai dengan arah rotasinya sampai saat pengapian yang ditetapkan tercapai. Kencangkanlah klem dan cek kembali saat pengapiannya. Saat pengapian yang tepat yaitu bila tanda timing segaris dengan tanda timing yang terdapat pada badan engine sesuai spesifikasi pabrikannya. h Matikan engine dan lepas selang vakum dan hubungkan selang tersebut ke distributor i Hidupkan engine dan aturlah putaran idle langsam sesuai putaran yang ditetapkan . j Matikan engine dan lepas tachometer serta timing light. Lakukan road test terhadap kendaraan.

2.2 Kerangka Berpikir

Kompetensi dasar memperbaiki sistem pengapian dan komponenya. Kompetensi ini disampaikan di dalam kelas dan dalam suasana yang membosankan guru menggunakan bahan jar yang rata-rata dari tahun ketahun sama dan tidak ada perubahanpengembangan. Sebagian siswa mungkin siswa mungkin masih mengalami kesulitan dalam mempelajarinya karena mungkin masih ada kekurangan bahan ajar tersebut.Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa menjadi kurang baik. Sehingga perlu adanya pengembangan bahan ajar yang mendukung siswa agar lebih memahami kompetensi tersebut. Lembar kreativitas siswa adalah pengembangan lembar kerja siswa student work sheet, melihatdari kekurangan dan kelemahan lembar kerja siswa yang dirasa belum bisa meberikan aspek kecerdasan afektif dan psimotorik maka