Langkah-langkah menyusun Lembar Kreativitas Siswa LKS

2 Meningkatkan motivasi siswa, denganmengarahkan perhatian siswa sehingga memungkinkan siswa belajar sendirisendirisesuai kemampuan dan minatnya. 3 Penggunaan media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. 4 Siswaakan mendapat pengalaman yang samamengenai suatu peristiwa, dan memungkinkanterjadinya interaksi langsung denganlingkungan sekitar.

2.1.2.2 Bentuk-bentuk LKS

Ada dua bentuk LKS untuk pembelajaran yakni LKS eksperimen dan LKS non eksperimen. Dan yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu LKS non eksperimen. Menurut Devi, dkk. 2009: 33 LKS ini berupa lembar kegiatan yang memuat teks yang menuntun siswa melakukan kegiatan diskusi suatu materi pembelajaran. Kegiatan menggunakan lembar kegiatan ini dikenal dengan istilahD.A.R.T Direct activity to relate to the text books. DART dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan teks atau wacana. Ada dua jenisDART yaitumpdel reconstruksion dan model analysisDevi, dkk. 2009:33-36. 1. Model Reconstruksion Bentuk LKS ini dapat berupa text completion, diagram completition, table completion, prediction, diagram cut and paste, sramble dan translation. 2. Model Analysis Pada bentuk LKS ini dapat berupa textmarking labeling, dan recording yang terdiri dari underlaying, labelling, segmenting, Diagramatic representation , tabulator, Question, Summary . Pengembangan LKS yang akan dilakukan akan lebih cenderung ke LKS non eksperimen dengan model analysis yang berupa question menjawab pertanyaan-pertanyaan dan summary membuat rangkuman-rangkuman.

2.1.2.3 Langkah-langkah menyusun Lembar Kreativitas Siswa LKS

Dalam menyusunLKS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Analisis kurikulum Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang diperlukan bahan ajar LKS. Biasanya dalam menentukan materi dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman belajar dari materi yang akan diajarkan.Kemudian kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa. b. Menyusun peta kebutuhan LKS Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis dan sekuensi atau urutan LKS-nya juga dapat dilihat. Sekuens LKS ini sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar. c. Menentukan judul-judul LKS Judul LKS ditentukan atas dasar KD, materi pokok MP atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu KD dapat dijadikan sebagai judul modul apabila kompetensi itu tidak terlalu besar, sedangkan besarnya KD dapat dideteksi antara lain dengan cara apabila diuraikan ke MP mendapatkan maksimal 4 MP. d. Penulisan LKS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1 Perumusan kompetensi dasar yang harus dikuasai, yaitu rumusan KD pada LKS langsung diturunkan dari dokumen SI. 2 Menentukan alat penilaian, yaitu penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik. Karena pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, dimana penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat penilaian yang cocok adalah menggunakan Panilaian Acuan Patokan PAP. 3 Penyusunan materi, yaitu materi LKS sangat tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. 4 Struktur LKS, secara umum yaitu judul, petunjuk belajar, KD yang dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah kerja, penilian Depdiknas, 2008: 25-26.

2.1.2.4 Pengembangan LKS yang dilakukan