ditolak. Jadi kesimpulannya secara parsial variabel independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
e. Kepatuhan Pada Kode Etik X5
Berdasarkan hasil perhitungan variabel kepatuhan pada kode etik menunjukkan bahwa t hitungnya mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t
tabelnya -0,085 2,030. Oleh karena t hitung lebih kecil dari t tabel, maka hipotesis nol diterima. Jadi kesimpulannya secara parsial variabel kepatuhan
pada kode etik tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
5.5 Pengujian Hipotesis Dua
Dalam penelitian pengujian efek moderasi dan efek utama dilakukan dengan menggunakan analisis regresi moderasi lewat suatu metode yang disebut dengan
analisi regresi berjenjang hierarchichal regression abalysis. Metode ini membutuhkan dua buah persamaan regresi, yaitu yang pertama hanya berisi efek-efek
utama dan yang kedua berisi efek-efek utama dan efek moderasi. Persamaan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
Model 1 Y : α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + e
Model 2 Y : α+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X1X6
+ β7X2X6+ β8X3X6+ β9X4X6+ β6X5X6+ e
Ada dua cara yang digunakan untuk melihat efek moderasi suatu variabel yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Efek moderasi dilihat dari kenaikan R2 persamaan regresi yang berisi dengan
efek-efek moderasi dari persamaan regresi yang hanya berisi efek utama saja b.
Efek moderasi juga dapat dilihat dari signifikansi koefisien regresi dari interaksi
Tabel 5.12 Ringkasan Pengujian Hipotesis
Koefisien Prob
Model 1 Konstanta
Tingkat Pdkk Kecakapan profesional
Pendidikan Berkelanjutan Independensi
Kepatuhan pada kode etik Pengalaman Kerja
R R2
F Prof. F
’ α
’ β1
’ β1
’ β1
’ β1
’ β1
’ β1
2.818 0,256
-0,143 0,545
0,944 -0,048
0,977 0,738
0,444 0,521
0,028 0,001
0,828 0,012
0,689 0,370
4,526 0,002
Koefisien Prop
Model 2 Konstanta
Tingkat Pdkk Kecakapan profesional
Pendidikan Berkelanjutan Independensi
Kepatuhan pada kode etik Pengalaman Kerja
Interaksi 1 Interaksi 2
Interaksi 3 Interaksi 4
Interaksi 5 R
R2 F
Prof F ’ a
’ β1
’ β2
’ β3
’ β4
’ β5
’ β6
’ β7
’ β8
’ β9
’ β10
’ β11
-40,789 -2,534
1,016 4,224
1,943 -2,171
4,295 0,190
-0,094 -0,276
-0,070 0,166
0,402 0,318
0,624 0,165
0,385 0,144
0,264 0,331
0,545 0,230
0,680 0,159
0,784 0,466
3,634 0,004
Sumber : Lampiran 9
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua yang telah dilakukan maka model penelitian adalah sebagai berikut:
Model 1 Y : 2,818 + 0,256X1 – 0,143X2 + 0,545X3 + 0,944X4 - 0,048X5 + 0,977X6 + e
Model 2 Y : -40,789 - 2,534X1 - 1.016X2 + 4,224X3 + 1,943X4 – 2,171X5 + 4,295X6 + 0,190X1X6 – 0,094X2X6 – 0,276X3X6 - 0,070X4X6
+ 0,166X5X6+ e Dari ringkasan hasil pengujian model pertama dapat disimpulkan bahwa
variabel pendidikan berkelanjutan, independensi, dan pengalaman kerja secara parsial mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan sedangkan Tingkat Pendidikan, kecakapan
profesional dan kepatuhan pada kode etik tidak mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan. Pengujian efek utama ini menyimpulkan bahwa variabel pengalaman
kerja adalah variabel independen yang secara bersama-sama mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan. Untuk melihat efek moderasi dari variabel pengalaman kerja,
maka dilakukan pengujian terhadap model kedua. Hasil pengujian model kedua menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai Adjusted R Square dari 0,370 menjadi
0,466 atau naik sebesar 0,076. Hal ini menunjukkan bahwa ada efek moderasi dari variabel pengalaman kerja, namun yang digunakan tingkat signifikasi 5 dengan
hasil perhitungan bahwa p-value 0,264 lebih besar dari alpa 0,05 berarti variabel pengalaman kerja tidak signifikan dan bukan variabel moderasi atau tidak dapat
memperkuat hubungan antara Tingkat Pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan
Universitas Sumatera Utara
berkelanjutan, independensi dan kepatuhan pada kode etik dengan kualitas hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Aceh Tenggara.
5.6 Pembahasan Hasil Penelitian 5.6.1 Uji Asumsi Klasik