Pengujian Hipotesis Satu 1 Latar Belakang

Berdasarkan Tabel 5.8 di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan terjadinya multikolinearitas antar variabel independen karena nilai Variance Inflation Factor kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1.

5.4 Pengujian Hipotesis Satu

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model telah dapat digunakan untuk dilakukan pengujian analisa regresi berganda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang diuji adalah tingkat pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, independensi, kepatuhan pada kode etik berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hasil perhitungan statistik didapatkan koefiseisien R sebesar 0,593 yang menunjukkan hubungan antara variabel yang kuat, dengan koefisien determinasi Adjusted R Squere sebesar 0,247 atau 24,70 berarti variabel tingkat pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, independensi, dan kepatuhan pada kode etik dapat menjelaskan 24,70 dari kualitas hasil pemeriksaan sedangkan sisanya 100-24,70 = 75,30 dijelaskan oleh faktor lain. Hasil perhitungan statistik dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Statistik Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .593 .247 .247 4.082 1.794 a. Predictor: Constant, Kode Etik, Pendidikan Berkelanjutan, Tingkat pendidikan, Independensi, Kecakapatan Profesional b. Dependen Variabel : Kualitas Hasil Pemeriksaan Sumber : Lampiran 7 Dari tabel ANOVA didapatkan nilai F yang telah menguji semua variabel bebas yang akan mempengaruhi persamaan regresi sebesar 3,362 dengan signifikansi sebesar 0,015. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen dan dapat tabel Anova dapat dilihat pada Tabel 5.10 berikut ini: Tabel 5.10 Anova Regresi ANOVAb Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 280.040 5 56.008 3.362 .015 a Residual 516.663 31 16.667 Total 796.703 36 a. Predictors: Constant, Kepatuhan Pada KE, Pendidikan Berlj, Tingkat Pddk, Kecakapan Profesional, Independensi b. Dependent Variable: KHP Sumber : Lampiran 7 Dengan menggunakan derajat keyakinan 95 atau taraf nyata 5 serta derajat kebebasan dari df1 = 2 dan df2 = 36, dengan menggunakan fungsi FINV di Microsoft Excell diperoleh FINV0,05,2,36 maka nilai F tabel adalah sebesar 2,42 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa F hitungnya mempunyai Universitas Sumatera Utara nilai yang lebih besar dari pada F-tabelnya 3,362 2,42. Oleh karena nilai F hitung lebih besar dari F Tabel, maka hipotesisi nol ditolak. Jadi kesimpulannya secara simultan variabel tingkat pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, independensi, dan kepatuhan pada kode etik mempunyai nilai signifikan dan berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Untuk penyusunan persamaan regresi dapat menggunakan nilai-nilai dari kolom B yaitu kolom Unstandarized Coefficients dari perhitungan Coefficients Regresi. Dari kolom B didapat harga constant sebesar 16,572, sedangkan untuk nilai koefisien variabel Tingkat Pendidikan sebesar 0,395, Kecakapan Profesional -0,150, Pendidikan Berkelanjutan 0,542, Independensi 0,871 dan Kepatuhan Pada Kode Etik sebesar - 0,085. Hasil Coefficients Regresi dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut ini Tabel 5.11 Coeficient Regresi Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF Constant 16.527 7.199 2.296 .029 Tingkat Pendidikan .395 .356 .164 1.109 .276 .963 1.039 Kecakapan Profesional -.150 .240 -.099 -.627 .536 .840 1.190 Pendidikan Berkelanjutan .542 .258 .317 2.105 .044 .920 1.087 Independensi .871 .290 .454 3.005 .005 .918 1.089 1 Kepatuhan Pada Kode Etik -.085 .237 -.055 -.359 .722 .884 1.131 a. Dependen Variabel: Kualitas Kasil Pemeriksaan Sumber : Lampiran 7 Universitas Sumatera Utara Dari nilai-nilai koefisien di atas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Y = 16.527 + 0,395 X1 - 0,150X2 + 0,542X3 + 0,871X4 - 0,085X5 Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Konstanta bernilai positif sedangkan koefisien pada variabel independen diantaranya Tingkat Pendidikan, pendidikan berkelanjutan, independensi dan kepatuhan pada kode etik bernilai positif. Hal ini menandakan bahwa persamaan regresi berganda tersebut memiliki hubungan yang searah. Artinya kualitas hasil pemeriksaan akan meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan, profesional, pendidikan berkelanjutan, independensi, dan kepatuhan pada kode etik dalam menentukan kualitas hasil pemeriksaan. Kecuali pada variabel kecakapan profesional bernilai negatif artinya hubungan regresi yang tidak searah. Berarti kualitas hasil pemeriksaan akan menurun seiring dengan meningkatnya kecakapan profesional. b. Konstanta sebesar 16,527 berarti bahwa seorang auditor tetap dapat memiliki kualitas hasil pemeriksaan sebesar konstanta meskipun variabel Independensinya bebas nol. Dengan menggunakan derajat keyakinan 95 atau taraf nyata 5 serta derajat kebebasan N-2 sebesar 35, dengan menggunakan fungsi TINV di Microsoft Excel diperoleh TINV 0,05,35 maka nilai t tabel adalah sebesar 2,030. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa: Universitas Sumatera Utara a. Tingkat Pendidikan Berdasarkan hasil perhitungan variabel independensi menunjukkan bahwa t hitungnya mempunyai nilai yang lebih besar dari pada t tabelnya 1,109 2,030. Oleh karena nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel, maka hipotesis nol diterima, jadi kesimpulannya secara parsial variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. b. Kecakapan Profesional X2 Berdasarkan hasil perhitungan variabel standar kecakapan profesional menunjukkan bahwa t hitungnya mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabelnya -0,627 2,030. Oleh karena t hitung lebih kecil dari t tabel, maka hipotesis nol diterima. Jadi kesimpulannya secara parsial variabel kecakapan profesional tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. c. Pendidikan Berkelanjutan X3 Berdasarkan hasil perhitungan variabel pendidikan berkelanjutan menunjukkan bahwa t hitungnya mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabelnya 2.105 2,030. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis nol ditolak. Jadi kesimpulannya secara parsial variabel pendidikan berkelanjutan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. d. Independensi X4 Berdasarkan hasil perhitungan variabel independensi menunjukkan bahwa t hitungnya mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabelnya 3.005 2,030. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis nol Universitas Sumatera Utara ditolak. Jadi kesimpulannya secara parsial variabel independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. e. Kepatuhan Pada Kode Etik X5 Berdasarkan hasil perhitungan variabel kepatuhan pada kode etik menunjukkan bahwa t hitungnya mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabelnya -0,085 2,030. Oleh karena t hitung lebih kecil dari t tabel, maka hipotesis nol diterima. Jadi kesimpulannya secara parsial variabel kepatuhan pada kode etik tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan.

5.5 Pengujian Hipotesis Dua

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Empiris : Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Dairi)

1 34 126

Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan, Dan Independensi Pemeriksa Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Empiris Pada Bawasko Medan)

2 28 109

Pengaruh Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional Dan Kepatuhan Pada Kode Etik Terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara

5 94 127

PENGARUPROFESI PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 6 16

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 3 9

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGA

0 5 26

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 2 34

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kecakapan Profesional, Obyektifitas, InteGritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Audit (Stu

0 0 15

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kecakapan Profesional, Obyektifitas, InteGritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Audit (Stu

0 0 17

PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP Pengaruh Independensi, Kecakapan Profesional, Obyektivitas, Kompetensi, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Hasil Audit.

0 2 15