tempat individu bekerja. Seringkali pemahaman itu tanpa sadar mempengaruhi persepsi individu sehingga menjadi over sensitif dan subyektif terhadap
stimulus yang ditangkap. Kondisi ini membuat lanjut usia jadi sakit-sakitan
saat pensiun tiba Jacinta, 2001.
D. Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Penyesuaian Diri Lanjut Usia
Menurut Davidoff 1991, manusia pada dasarnya adalah makhluk yang terbatas yang tidak mungkin hidup tanpa adanya kondisi yang menguntungkan,
sehingga jelaslah lingkungan mempunyai peran penting, khususnya dalam hal penyesuaian diri. Individu akan lebih besar kemungkinannya untuk merasa sehat
lahir dan batin bila kebutuhan individu tersebut terpuaskan, khususnya dalam hal keuangan, kesehatan, pekerjaan yang memuaskan, rekreasi, belajar dan
pengungkapan kreativitas. Santrock 2002 mengatakan bahwa lanjut usia yang memiliki penyesuaian
diri yang baik adalah lanjut usia yang sehat, memiliki pendapatan yang layak, aktif, berpendidikan baik, memiliki relasi sosial yang luas. Interaksi sosial dengan
orang lain yang menyediakan dukungan sosial, memberikan suatu pandangan terhadap diri sendiri yang lebih positif bagi lanjut usia.
Jattuningtias 2003 mengatakan bahwa hal yang paling mendasar yang dibutuhkan lanjut usia dalam menghadapi masa pensiun adalah dukungan sosial.
Dukungan sosial yang berasal dari significant others, seperti anak, keluarga dan teman mempengaruhi individu untuk melakukan penyesuaian diri dalam
menghadapi lingkungan dan aktivitas yang berbeda. Dukungan sosial yang baik,
Universitas Sumatera Utara
maka penyesuaian dirinya pun baik, dimana individu dapat menempatkan dirinya di masyarakat maka individu itu akan diterima dengan baik oleh masyarakat,
begitu juga sebaliknya. Glaser mengatakan bahwa dukungan sosial, termasuk dari teman dan keluarga,
dapat menolong seseorang untuk mengatasi stres emosional yang disebabkan perubahan-perubahan atau kemunduran-kemunduran yang dialami lanjut usia
yang dapat mengganggu penyesuaian diri lanjut usia Hutapea, 2005 .
E. Hipotesa Penelitian
Berdasarkan uraian teoritis diatas, maka hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “dukungan sosial memiliki pengaruh terhadap penyesuaian
diri lanjut usia”. Hipotesis ini mengandung pengertian bahwa apabila dukungan sosial yang dimiliki lanjut usia semakin tinggi, akan menyebabkan penyesuaian
diri lanjut usia semakin positif, dan begitu sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan
kesimpulan hasil penelitian Hadi, 2000. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat korelasional. Penelitian korelasional bertujuan
menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain. Peneliti dapat memperoleh informasi mengenai taraf
hubungan yang terjadi melalui studi korelasional ini. Pembahasan dalam metode penelitian ini meliputi: identifikasi variabel penelitian, definisi operasional,
populasi dan teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data, daya beda aitem, validitas, dan reliabilitas serta metode analisa data
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Masalah yang harus dipecahkan harus diidentifikasi, dipilih dan dirumuskan dengan tepat, untuk menguji hipotesis penelitian. Identifikasi variabel utama yang
digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas
: dukungan sosial 2. Variabel tergantung
: penyesuaian diri
Universitas Sumatera Utara