Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri Schneider 1964 membagi penyesuaian diri atas 4 bentuk, yaitu:

2. Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri Schneider 1964 membagi penyesuaian diri atas 4 bentuk, yaitu:

a. Penyesuaian pribadi Menekankan pada beberapa jenis penyesuaian, yaitu: 1 Penyesuaian fisik dan emosional Penyesuaian fisik dapat dilihat dari hal-hal berikut: a Memiliki waktu istirahat yang memadai, seperti cukup tidur di malam hari, memiliki istirahat di sela-sela jadwal atau aktivitas di siang hari, memiliki waktu tidur yang teratur, dan beristirahat untuk mengurangi kelelahan dan memulihkan energi. b Teratur dalam melakukan kebiasaan fisik, seperti makan, tidur, buang air dan olah raga. c Melakukan olah raga dan rekreasi yang dapat mempertahankan kesehatan tetap baik. Olah raga dapat menjaga berat badan tetap normal, sedangkan rekreasi dapat mengurangi ketegangan emosional, frustasi, serta merangsang perkembangan minat dan sikap, yang penting terhadap penyesuaian diri yang baik. Penyesuaian dan kesehatan emosional dapat dilihat dari hal-hal berikut: a Emosional yang memadai, yaitu tidak bersikap apatis, memiliki simpati, sikap menghargai, sikap menolong, sikap mencintai dan kebaikan hati yang berintegrasi. b Kematangan emosional, yang ditunjukkan dengan kemampuan individu bereaksi secara emosional sesuai dengan tuntutan situasi yang ditemui. Universitas Sumatera Utara c Kontrol emosional, yaitu mampu mengatur perasaan seksual, membatasi kesenangan terhadap benda-benda, menempatkan moralitas di atas kesenangan sementara. 2 Penyesuaian seksual, dapat dilihat dari: a Memiliki pengetahuan dan informasi seksual yang memadai, yang mencakup fakta fisik, psikologis, sosial dan moral dan implikasi tentang seks. b Perkembangan penerimaan moral, objektivitas, desensitisasi dan sikap moral yang berhubungan dengan seks. c Integrasi dorongan seksual, prinsip moral, dan tanggung jawab sosial. d Belajar untuk menunda ekspresi seksual dalam kaitannya dengan moral dan penyesuaian diri yang baik. e Memahami konsekuensi dari perilaku seksual. f Pencapaian kematangan seksual. 3 Penyesuaian moral dan religi Penyesuaian moral dapat dilihat dari: a Menerima dan melanjutkan perkembangan nilai moral, ideal, dan prinsip- prinsip yang berhubungan dengan perkembangan moral yang matang, personal dan subjektif. b Integrasi rangsangan sensori, dorongan dengan nilai dan prinsip moral. c Aplikasi dari nilai dan prinsip moral dengan penyelesaian efektif terhadap konflik mental. d Integrasi nilai dan prinsip moral dengan nilai religiusitas dan spiritual. Universitas Sumatera Utara e Disiplin diri yang tinggi, dimana nilai, prinsip dan idealnya diekspresikan dengan efektif dalam perilaku moral. Penyesuaian religi adalah proses dan gaya hidup dimana individu beraksi dengan memadai terhadap realita keagamaan dan membutuhkan pengalaman nilai dan melakukan sesuatu sesuai dengan orientasi keagamaan. b. Penyesuaian sosial Menekankan pada beberapa penyesuaian berikut: 1 Penyesuaian terhadap keluarga, yaitu: a Memiliki hubungan yang baik di antara anggota keluarga. b Bersedia menerima otoritas orang tua, yang merupakan kenyataan dalam keluarga. cMampu memperkirakan dan menerima tanggung jawab dan pembatasannya. d Berusaha menolong keluarga untuk mendapatkan objektivitas individu dan kelompok. 2 Penyesuaian terhadap masyarakat, yang ditandai dengan kemampuan individu untuk bereaksi secara efektif dan baik terhadap realita, situasi dan hubungan sosial. Individu diminta untuk: a Mengetahui dan menghargai hak orang lain dalam masyarakat. b Menjaga hubungan dengan orang lain dan mempertahakan persahabatan. c Peduli dan simpati terhadap kebahagiaan orang lain. d Memiliki sikap dan organisasi menolong, yang merupakan sikap moral yang baik, yang aplikasinya merupakan bagian dari penyesuaian moral. Universitas Sumatera Utara e Menghargai nilai dan integrasi dari hukum, tradisi dan kebiasaan masyarakat. c. Penyesuaian pekerjaan Penyesuaian pekerjaan berarti memiliki sikap yang memuaskan, efektif dan konsisten terhadap pekerjaan atau profesi. Penyesuaian pekerjaan ditandai dengan: 1 Ekspresi kemampuan, sikap dan minat yang memadai 2 Puas akan kebutuhan psikologis dasar, seperti kebutuhan akan status, prestasi, keamanan dan rekognisi. 3 Kepuasan pekerjaan dan prestasi 4 Nyaman dengan karakteristik pekerjaan dan kepribadian d. Penyesuaian pernikahan Penyesuaian pernikahan lebih mengarah pada seni hidup secara efektif dan baik terhadap konsep tanggung jawab, hubungan dan harapan dalam kehidupan pernikahan. Penyesuaian pernikahan mencakup memiliki dan menikmati hubungan yang baik dengan pasangan, berpartisipasi dengan minat dan aktivitas anggota keluarga, menerima tambahan tanggung jawab yang ada, dan mengubah gaya hidup untuk disesuaikan dengan perubahan dalam keluarga. Penyesuaian pernikahan meminta adanya kecocokan dengan pasangan, memiliki karakter kepribadian yang disesuaikan dengan pasangan, memiliki peningkatan pencapaian tujuan pernikahan, saling mencintai, menghargai, percaya, dan menerima kesamaan kedudukan. Universitas Sumatera Utara

3. Penyesuaian Diri Lanjut Usia