Penyesuaian Diri Lanjut Usia

3. Penyesuaian Diri Lanjut Usia

Sebagian besar dari tugas-tugas perkembangan lanjut usia adalah penyesuaian diri, yaitu sebagai berikut Hurlock, 1999: a. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan. b. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan keluarga. c. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup. d. Membentuk hubungan dengan orang – orang yang seusia. e. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan. f. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes. Hurlock 1999 merangkum beberapa penyesuaian diri yang harus dilakukan oleh lanjut usia ke dalam 2 bagian besar, yaitu: a. Penyesuaian pribadi dan sosial Individu lanjut usia harus melakukan penyesuaian diri terhadap beberapa perubahan dalam dirinya, yaitu perubahan fisik, kemampuan motorik, kemampuan mental, dan minat. Individu yang melakukan persiapan terhadap perubahan diri dan sosial selama lanjut usia akan dapat menyesuaikan diri dengan baik dibanding individu yang tidak melakukan persiapan sama sekali. b. Penyesuaian pekerjaan dan keluarga Penyesuaian pekerjaan dan keluarga bagi individu lanjut usia adalah sulit karena hambatan ekonomis yang dewasa ini memainkan peran penting dibanding masa sebelumnya. Universitas Sumatera Utara 1 Penyesuaian pekerjaan Pria lanjut usia biasanya lebih tertarik pada jenis pekerjaan yang statis daripada pekerjaan yang bersifat menantang, yang disadari tidak mungkin ada, sehingga lanjut usia tersebut lebih puas dengan pekerjaannya daripada individu yang lebih muda. Wanita lanjut usia merasa kurang puas dengan pekerjaannya dan kurang merasa terganggu dengan tibanya masa pensiun dibanding pria lanjut usia. 2 Penyesuaian diri terhadap masa pensiun Pensiun selalu menyangkut perubahan peran, keinginan, nilai, dan perubahan secara keseluruhan terhadap pola hidup setiap individu. Individu lanjut usia akan lebih dapat menyesuaikan diri dengan baik apabila individu tersebut pensiun secara sukarela, memiliki bimbingan dan perencanaan pra- pensiun, mengembangkan minat tertentu guna menggantikan aktivitas kerja rutin, memiliki kontak sosial, memiliki status ekonomi yang baik, status perkawinan yang bahagia dan memiliki tempat tinggal yang menawarkan berbagai kekompakan dan kegiatan bagi individu lanjut usia. 3 Penyesuaian terhadap berbagai perubahan dalam kehidupan keluarga Lanjut usia harus melakukan penyesuaian terhadap perubahan hubungan dengan pasangan, perubahan perilaku seksual, hubungan dengan anak, ketergantungan orangtua dan hubungan dengan para cucu. Perubahan peran lanjut usia dari pekerja ke pensiunan menyebabkan kebanyakan pria lanjut usia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tinggal di rumah daripada yang lanjut usia lakukan sebelum pensiun. Universitas Sumatera Utara Hubungan yang baik dengan istri akan mendatangkan kebahagiaan bagi kedua lanjut usia. Hubungan yang kaku dan dingin akan meningkatkan percekcokan dengan kontak yang konstan. Lanjut usia yang enggan menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kebutuhan anak yang berubah, akan mengalami kesepian, namun bila sebaliknya, individu lanjut usia akan menemukan banyak kepuasan berteman dengan anak-anak mereka. Lanjut usia yang tidak mampu melepaskan peran otoriternya terhadap anak, meskipun mengalami ketergantungan keuangan dan hubungan sosial kepada anaknya, akan mengakibatkan anak yang telah dewasa merasa tidak senang terhadap perlakuan tersebut. Lanjut usia sering sekali merasa ada jurang pemisah dengan cucunya yang sulit dijembatani, yang merupakan akibat dari perubahan nilai, sikap, pola berpakaian, perilaku dan standar moral. Hubungan yang kaku antara lanjut usia dengan cucu, bahkan anaknya, akan terbentuk bila lanjut usia tersebut menyatakan ketidaksetujuannya dengan cucunya, sedangkan cucunya menganggap nenek dan kakeknya ketinggalan zaman. 4 Penyesuaian diri terhadap hilangnya pasangan Penyesuaian terhadap kematian pasangan atau terhadap perceraian sangat sulit bagi pria maupun wanita lanjut usia, karena pada masa ini semua penyesuaian semakin sulit dilakukan. Universitas Sumatera Utara 5 Penyesuaian terhadap kesendirian Lanjut usia memiliki kesempatan untuk memantapkan banyak minat yang dapat menjauhkannya dari kehidupan yang sepi apabila mencapai masa pensiun. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Lanjut Usia Menurut Schneiders 1964, faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri secara umum adalah: a. Kondisi fisik Aspek-aspek berkaitan dengan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri adalah: 1 Hereditas dan konstitusi fisik Prinsip umum yang berkembang adalah semakin dekat kapasitas pribadi, sifat atau kecenderungan berkaitan dengan konstitusi fisik, maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap penyesuaian diri, bahkan dalam hal tertentu, kecenderungan ke arah maladjustment diturunkan secara genetik, khususnya melalui media temperamen. Temperamen merupakan komponen utama karena dari temperamen itu muncul karakteristik yang paling dasar dari kepribadian, khususnya dalam memandang hubungan emosi dengan penyesuaian diri. 2 Sistem utama tubuh Sistem syaraf, kelenjar dan otot termasuk ke dalam sistem utama tubuh yang memiliki pengaruh terhadap penyesuaian diri. Sistem syaraf yang Universitas Sumatera Utara berkembang normal dan sehat merupakan syarat mutlak bagi fungsi psikologis agar dapat berfungsi secara maksimal yang akhirnya berpengaruh secara baik pula kepada penyesuaian diri individu, dan begitu juga sebaliknya. 3 Kesehatan fisik Penyesuaian diri individu akan lebih mudah dilakukan dan dipelihara dalam kondisi fisik yang sehat daripada yang tidak sehat. Kondisi fisik yang sehat dapat menimbulkan penerimaan diri, percaya diri, harga diri, dan sejenisnya yang akan menjadi kondisi yang sangat menguntungkan bagi proses penyesuaian diri. b. Kepribadian Unsur-unsur kepribadian yang penting pengaruhnya terhadap penyesuaian diri adalah: 1 Kemauan dan kemampuan untuk berubah Kemauan dan kemampuan untuk berubah akan berkembang melalui proses belajar. 2 Pengaturan diri Pengaturan diri sama pentingnya dengan proses penyesuaian diri dan pemeliharaan stabilitas mental, kemampuan untuk mengatur diri dan mengarahkan individu. Kemampuan pengaturan diri mengarahkan kepribadian normal mencapai pengendalian diri dan realisasi diri. Universitas Sumatera Utara 3 Realisasi diri Perkembangan kepribadian yang berjalan dengan normal sepanjang masa kanak-kanak dan remaja, maka di dalamnya tersirat potensi laten dalam bentuk sikap, tanggung jawab, penghayatan nilai-nilai, penghargaan diri dan lingkungan serta karakteristik lainnya menuju pembentukan kepribadian dewasa, yang semuanya itu merupakan unsur-unsur penting yang mendasari realisasi diri. 4 Kecerdasan Baik buruknya penyesuaian diri tidak sedikit ditentukan oleh kapasitas intelektual atau inteligensi. Inteligensi sangat penting bagi perolehan perkembangan gagasan, prinsip dan tujuan yang memainkan peranan penting dalam proses penyesuaian diri. c. Edukasi pendidikan Unsur-unsur penting dalam edukasi pendidikan yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri individu adalah: 1 Belajar Kemauan belajar merupakan unsur penting dalam penyesuaian diri individu karena pada umumnya respon-respon dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi penyesuaian diri yang diperoleh dan menyerap ke dalam diri individu adalah melalui proses belajar. 2 Pengalaman Ada 2 jenis pengalaman yang memiliki nilai terhadap penyesuaian diri, yaitu pengalaman yang menyehatkan dan pengalaman traumatik. Universitas Sumatera Utara 3 Latihan Latihan merupakan proses belajar yang berorientasi kepada perolehan keterampilan dan kebiasaan. Penyesuaian diri sebagai suatu proses yang kompleks memerlukan latihan yang sungguh-sungguh agar mencapai hasil penyesuaian diri yang baik. 4 Determinasi diri Determinasi diri merupakan faktor yang sangat kuat yang dapat digunakan untuk kebaikan atau keburukan, untuk mencapai penyesuaian diri secara tuntas, atau bahkan untuk merusak diri sendiri. d. Lingkungan Faktor lingkungan meliputi: 1 Lingkungan keluarga Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang sangat penting atau bahkan tidak ada yang lebih penting dalam kaitannya dengan penyesuaian diri individu. Unsur-unsur di dalam keluarga, seperti interaksi orang tua dan anak, interaksi antar anggota keluarga, peran sosial dalam keluarga, karakteristik anggota keluarga, kekohesivan dalam keluarga dan gangguan dalam keluarga akan berpengaruh terhadap penyesuaian diri individu. 2 Lingkungan masyarakat Konsistensi nilai-nilai, sikap, aturan-aturan, norma, moral, dan perilaku masyarakat akan diidentifikasikan oleh individu yang berada dalam masyarakat tersebut, sehingga berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri individu. Universitas Sumatera Utara e. Agama dan budaya Agama berkaitan erat dengan faktor budaya. Agama memberikan sumbangan nilai-nilai, keyakinan, praktik-praktik yang memberi makna sangat mendalam, tujuan serta kestabilan dan keseimbangan hidup individu. Budaya juga merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan individu. Hal ini terlihat jika dilihat dari adanya karakteristik budaya yang diwariskan kepada individu melalui berbagai media dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. Hurlock 1999 mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri lanjut usia adalah : a. Persiapan untuk hari tua Individu yang tidak mempersiapkan diri secara psikis dan ekonomis untuk mengadapi berbagai perubahan yang akan terjadi di hari tua, seringkali akan mengalami trauma dalam melakukan penyesuaian tersebut. b. Pengalaman masa lampau Berbagai kesulitan yang dialami dalam menyesuaikan diri pada lanjut usia seringkali merupakan akibat dari pelajaran tentang bentuk tertentu dari penyesuaian di masa lalu, yang tidak sesuai dengan periode lanjut usia dalam rentang kehidupannya. c. Kepuasan kebutuhan Individu harus mampu memuaskan berbagai kebutuhan pribadi mereka dan berbuat sesuai dengan harapan-harapan orang lain sepanjang rentang kehidupan untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik. Universitas Sumatera Utara d. Kenangan akan persahabatan lama Lanjut usia akan semakin baik melakukan penyesuaian dan juga akan semakin bahagia bila semakin lama persahabatan antara individu-individu lanjut usia dapat dipertahankan. Pindah ke wilayah lain atau meninggalkan teman-teman lamanya akan menghambat penyesuaian dengan lingkungan baru. e. Anak-anak yang telah dewasa Sikap anak yang telah dewasa terhadap orang tua yang sudah lanjut usia dan sering berhubungan dengan lanjut usia tersebut dapat menciptakan penyesuaian sosial dan personal yang baik bagi individu lanjut usia. f. Sikap sosial Salah satu hambatan terbesar dalam melakukan penyesuaian diri yang baik di masa lanjut usia adalah sikap sosial yang kurang senang terhadap individu lanjut usia. g. Sikap pribadi Sikap menolak terhadap usia yang semakin bertambah tua, dan terhadap penyesuaian atas perubahan yang terjadi karena bertambahnya usia merupakan hambatan yang serius bagi terwujudnya penyesuaian diri yang berhasil di hari tua. h. Metode penyesuaian diri Metode rasional mencakup menerima batas usia, mengembangkan minat- minat baru, belajar melepaskan anak, dan tidak memikirkan masa lalu. Metode irasional meliputi menolak berbagai perubahan yang datang bersamaan dengan bertambahnya usia dan mencoba untuk melanjutkan keadaan seperti pada masa- Universitas Sumatera Utara masa sebelumnya, asyik dengan hal-hal yang menyenangkan di masa lampau, dan ingin tergantung pada orang lain untuk merawat dirinya. i. Kondisi Penyakit yang kronis menahun merupakan penghalang yang lebih besar dibanding penyakit yang bersifat temporer dalam menyesuaikan diri dengan masa lanjut usia, walaupun penyakit temporer mungkin lebih berat deritanya dan lebih berbahaya. j. Kondisi hidup Pemaksaan kepada lanjut usia untuk tinggal di suatu tempat yang membuat lanjut usia merasa rendah diri, tidak sesuai dan membenci tempat itu, dapat mengakibatkan situasi yang tidak menyenangkan dalam penyesuaian diri yang harus dilakukan pada masa lanjut usia. k. Kondisi ekonomi Individu-individu lanjut usia akan merasa sulit untuk menyesuaikan diri dengan permasalahan keuangan karena mengetahui bahwa individu tersebut mempunyai kesempatan yang kecil atau tidak sama sekali dalam memecahkan masalah tersebut, tidak seperti yang dahulu dapat individu lakukan ketika masih muda. 5. Kriteria Penilaian Penyesuaian Diri Lanjut Usia Terdapat beberapa kriteria yang dapat dipakai untuk menilai jenis penyesuaian diri yang dilakukan individu lanjut usia, apakah baik atau tidak, yaitu Hurlock, 1999: Universitas Sumatera Utara a. Kualitas pola perilaku Ada dua teori yang berbeda dan bertolak belakang mengenai keberhasilan individu lanjut usia. Menurut teori aktivitas activity theory, pria maupun wanita seharusnya tetap merawat berbagai sikap dan kegiatan semasa usia madya selama mungkin dan kemudian mencari kegiatan pengganti untuk berbagai kegiatan yang harus ditinggalkan sebagai pengganti pekerjaan apabila pensiun, pengganti organisasi perkumpulan yang harus ditinggalkan karena alasan keuangan atau hal-hal lain, pengganti teman atau kerabat keluarga yang telah meninggal atau pindah ke lingkungan lain. Menurut teori pelepasan diri disengagement theory, pria maupun wanita, secara sukarela dilakukan atau tidak, membatasi keterlibatan individu dalam berbagai kegiatan individu berusia madya. Lanjut usia menghentikan hubungan langsung dengan orang lain, misalnya bebas berbuat sesuka hati apabila menyenanginya, melakukan hal-hal penting menurut individu tanpa mempedulikan perasaan-perasaan orang lain tentang individu tersebut. Penelitian mengenai penyesuaian diri yang baik dan yang buruk yang dilakukan pada individu-individu lanjut usia menunjukkan bahwa individu yang melakukan penyesuaian diri yang baik, mempunyai sifat-sifat yang diharapkan ada pada individu yang mengikuti teori aktivitas, sedangkan individu yang kelihatannya menunjukkan penyesuaian yang buruk, memiliki karakteristik yang berhubungan dengan teori pelepasan diri. Terdapat bukti yang secara umum mengatakan bahwa individu yang melakukan penyesuaian yang baik ketika masih muda, akan melakukan Universitas Sumatera Utara penyesuaian yang baik pula di masa lanjut usia. Individu yang memiliki keinginan sederhana dan watak yang baik, menjadikan masa lanjut usianya mudah dijalani. b. Perubahan dalam perilaku emosional Kriteria selanjutnya yang dapat dipergunakan untuk menilai jenis penyesuaian lanjut usia adalah berbagai perubahan yang berkaitan dengan perilaku emosional. Berbagai penelitian tentang individu lanjut usia menunjukkan bahwa lanjut usia cenderung menjadi apatis dalam kehidupan, kurang responsif dibanding ketika masih muda, respon-respon emosional lebih spesifik, kurang bervariasi, dan kurang mengena pada suatu peristiwa. c. Perubahan kepribadian Kriteria berikutnya adalah derajat dan besar perubahan kepribadian. Sudah diketahui bahwa individu lanjut usia, tanpa menghiraukan pola-pola kepribadian di masa mudanya, berkembang menjadi individu yang menjengkelkan dengan sifat-sifat mudah marah, pelit, suka bertengkar, banyak menuntut, egois. Sifat-sifat lanjut usia, yang lebih kaku dalam memandang segala sesuatu, lebih konservatif dalam bertindak, lebih berprasangka buruk dalam bersikap terhadap orang lain dan lebih terpusat pada diri sendiri, merupakan sifat-sifat lama yang menjadi berlebih-lebihan dan semakin tampak karena adanya tekanan-tekanan yang terjadi pada masa lanjut usia. Status minoritas yang dimiliki lanjut usia menyebabkan sifat-sifat kepribadian lanjut usia menjadi terbentuk seperti sifat-sifat kepribadian yang Universitas Sumatera Utara sejenis dengan kelompok minoritas, seperti hipersensitivitas, membenci diri sendiri, perasan tidak aman dan tidak pasti, bertengkar, apatis, kemunduran, tertutup, cemas, terlalu tergantung dan bersikap menolak. d. Kebahagiaan Kriteria selanjutnya adalah derajat kepuasan diri atau kebahagiaan lanjut usia yang dialami. Kebahagiaan lanjut usia dapat ditunjang oleh beberapa kondisi, seperti: memiliki kenangan yang menggembirakan, bebas untuk mencapai gaya hidup yang diinginkan, sikap yang realistis terhadap kenyataan, menerima kenyataan, terus berpartisipasi dengan kegiatan yang berarti dan menarik, diterima oleh dan memperoleh respek dari kelompok sosial, merasa puas dengan status sekarang dan prestasi masa lalu, puas dengan status perkawinan dan kehidupan seksual, menikmati kegiatan rekreasional yang direncanakan, melakukan kegiatan produktif, dan lain-lain. 6. Tanda-tanda Penyesuaian Diri Lanjut Usia yang Baik Tanda-tanda penyesuaian diri lanjut usia yang baik adalah Hurlock, 1999: a. Minat yang kuat dan beragam b. Kemandirian dalam hal ekonomi, yang memungkinkan untuk hidup mandiri c. Melakukan banyak hubungan sosial dengan segala umur d. Kenikmatan kerja yang menyenangkan dan bermanfaat tidak memerlukan banyak biaya Universitas Sumatera Utara e. Kemampuan untuk memelihara rumah yang menyenangkan tanpa mengerahkan terlalu banyak tenaga fisik f. Berpartisipasi dalam organisasi kemasyarakatan g. Kemampuan untuk menikmati kegiatan saat ini tanpa menyesali masa lampau h. Mengurangi kecemasan terhadap diri sendiri dan orang lain i. Menikmati kegiatan dari hari ke hari meskipun aktivitas tersebut mungkin sifatnya berulang-ulang j. Menghindari kritik dari orang lain, terutama dari generasi yang lebih muda k. Menghindari kesalahan-kesalahan, khususnya tentang kondisi tempat tinggal dan perlakuan dari orang lain.

C. Lanjut Usia 1. Definisi Lanjut usia