Prinsip Dasar dan Asas pada Bank Perkreditan Rakyat BPR

c Rencana kegiatan usaha yang mencakup sumber dana dan penyaluran dana serta langkah – langkah kegiatan yang dilakukan dalam mewujudkan rencana dimaksud; d Proyeksi keuangan secara bulanan untuk tahun pertama, dan secara tahunan untuk dua tahun berikutnya, sejak BPR melakukan kegiatan operasioanal; dan e Perencanaan sumber daya manusia.

B. Prinsip Dasar dan Asas pada Bank Perkreditan Rakyat BPR

Bank Perkreditan Rakyat dalam melaksanakan kegiatannya menggunakan prinsip dasar dan asas tertentu sebagai acuan dalam setiap tindakan yang diperlukan.Prinsip dasar dalam BPR adalah prinsip kehati – hatian Prudent Banking Principle. Prinsip kehati – hatian prudent banking principle adalah suatu asas atau prinsip yang menyatakan bahwa bank dalam menjalankan fungsinya dan kegiatan usahanya wajib berhati – hati prudent dalam rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan kepadanya 95 . Hal ini disebutkan dalam pasal 2 UU Nomor 10 tahun 1998 sebagai perubahan atas UU Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasakan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati – hatian. Dalam melaksanakan usahanya BPR berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi 95 Rachmadi Usman, Aspek – Aspek Hukum Perbankan Indonesia, PT.Gramedia Pustaka Utama, 2001, Jakarta, hal.18. Universitas Sumatera Utara Indonesia yang dijalankan sesuai dengan pasal 33 UUD 1945. Pasal 33 UUD 1945 tersebut menyatakan sebagai berikut 96 : a Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekelurgaan. b Cabang-Cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. c Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Mengenai pasal ini penjelasan UUD RI 1945 mengatakan : Dalam pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau pemikiran anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-seorang, sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan 97 . Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi semua orang. Sebab itu cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang mengusai hidup orang banyak dikuasai oleh Negara 98 . Bumi dan air dan kekayaan alam terkandung dalam bumi adalah pokok- pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pasal 33 UUD 1945 merupakan pasal yang amat penting karena pasal ini menjadi landasan dan pangkal tolak bagi pembangunan ekonomi. Dalam pasal 33 UUD 1945 ini pula di tegaskan asas demokrasi ekonomi dalam dalam perekonomian Indonesia 99 . 96 Undang – Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. 97 “Makalah Ekonomi Tentang Ekonomi Pancasila”, www.ziddu.com , diakses tanggal 31 Agustus 2009. 98 Ibid. 99 Ibid. Universitas Sumatera Utara Demokrasi ekonomi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan memiliki ciri-ciri positif yang perlu terus menerus dipupuk dan dan di kembangkan. Ciri-ciri positif tersebut adalah sebagai berikut 100 : a Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. b Cabang-cabang yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak di kuasai oleh Negara. c Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh Negara dan di pergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. d Sumber-sumber Kekayaan dan keungan Negara digunakan dengan permufakatan Lembanga-lembaga Perwakilan Rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat pula. e Warga negara memiliki kebebasan dalam memilikh dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak dan penghidupan yang layak. f Hak milik perorangan diakui dan dimanfaatjannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat. g Potensi, inisiatif dan daya kreasi warga Negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. h Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara. 100 Ibid. Universitas Sumatera Utara Sebaliknya, dalam Domokrasi Ekonomi harus dihindari timbulnya ciri-ciri negatif sebagai berikut 101 : a Sistem free Fight Liberalime yang membutuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan stuktural posisi Indonesia dalam ekonomi dunia. b Sistem etatisme dalam nama Negara beserta aparatur ekonomi Negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi sektor Negara. c Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

C. Bank Perkreditan Rakyat BPR dalan Ketentuan Hukum Perbankan di