BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari setiap pembahasan atas permasalahan yang ada pada skripsi ini dapat diambil suatu kesimpulan, yaitu :
a Tentang Prinsip Good Corporate Governance, disebutkan bahwa secara umum
Good Corporate Governance diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan yang
berlandaskan pada beberapa prinsip dasar yaitu : 1.
Pertanggungjawaban Responsibility. Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham
juga kepada stakeholder. 2.
Transparansi Transparency Perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan
cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. 3.
Akuntabilitas Accountability Perusahaan harus dapat mempertanggung jawabkan kinerjanya secara
transparan dan wajar.
Universitas Sumatera Utara
4. Kesetaraan dan Kewajaran Fairness
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran. 5.
Independensi Independency Untuk melancarkan pelaksanaan asas Good Corporate Governance,
perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak
lain. b
Tentang Asas dan Prinsip Bank Perkreditan Rakyat, disebutkan bahwa prinsip dasar dalam BPR adalah prinsip kehati – hatian Prudent Banking Principle.
Prinsip kehati – hatian prudent banking principle adalah suatu asas atau prinsip yang menyatakan bahwa bank dalam menjalankan fungsinya dan
kegiatan usahanya wajib berhati – hati prudent dalam rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan kepadanya.
Dalam melaksanakan usahanya BPR berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi adalah sistem
ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan pasal 33 UUD 1945. Dalam pasal 33 UUD 1945 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan
oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau pemikiran anggota-anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-seorang, sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Universitas Sumatera Utara
c Tentang Good Corporate Governance dalam ketentuan hukum koporasi di
Indonesia, disebutkan bahwa Good Corporate Governance adalah sebagai suatu sistem, Good Corporate Governance memang merupakan suatu
perangkat yang ideal karena didalamnya terkandung tata kelola perusahaan yang baik termasuk kode etik yang dijalankan perusahaan dalam berbisnis.
Good Corporate Governance tercipta apabila terjadi keseimbangan kepentingan antara semua pihak yang berkepentingan dengan bisnis kita. Oleh
sebab itu, pembicaraan tentang corporate governance tidak dapat dipisahkan dengan konsep dan sistem korporasi itu sendiri. Secara umum istilah Good
Corporate Governance merupakan sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai pihak
yang mengurus perusahaan, maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari mekanisme pengelolaan itu sendiri. Corporate Governace menjadi salah
satu alternatif yang oleh banyak pakar direkomendasikan menjadi katalisator dalam upaya mempercepat pemulihan sektor korporasi di Indonesia.
Namun, ditemukan relatif lain banyak aspek dari prinsip – prinsip corporate governance yang tidak atau belum terjangkau oleh hukum korporasi yang ada
saat ini. Keterbatasan regulasi dan tolak ukur penerapan corporate governance dan kondisi penerapan hukum yang belum mapan di Indonesia sehingga
penyalah gunaan wewenang masih sulit diatasi melalui hukum yang ada secara transparan, secara empiris ternyata menjadi faktor – faktor kendala yang utama
dalam penerapan corporate governance di Indonesia. Oleh sebab itu, tercuat keinginan yang kuat dari kalangan dunia usaha agar dilakukan penyempurnaan
Universitas Sumatera Utara
hukum korporasi yang ada, antara lain dengan meresepsi semua aspek yang menyangkut corporate governance.
d Tentang Bank Perkreditan Rakyat dalam ketentuan hukum perbankan
Indonesia, disebutkan bahwa Lahirnya Undang – undang Nomor 7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang Nomor 10 tahun 1998, antara lain
didasarkan pada pertimbangan bahwa telah terjadi perkembangan dalam perekonomian nasional dan semakin gencarnya tantangan dalam persaingan
Internasional sehingga perbankan harus benar – benar dipersiapkan untuk menghadapi situasi lingkungan persaingan global.
Sebelum berlakunya Undang – undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan ketentuan mengenai Bank Perkreditan Rakyat diatur dalam Undang
– undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan.Atas pertimbangan tersebut diatas maka dalam Undang – undang Nomor 7 tahun 1992 dilakukan
penyederhanaan sistem perbankan dengan melakukan penggolongan bank ke dalam dua jenis saja, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
Pengaturan operasional BPR lebih lanjut ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 622PBI2004 tanggal 9 Agustus 2004 tentang Bank
Perkreditan Rakyat. e
Tentang dasar hukum perlunya penerapan Good Corporate Governance di Lembaga Keuangan Mikro BPR, disebutkan bahwa yang menjadi dasar
hukum perlunya diterapkan GCG pada Bank Perkreditan Rakyat, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia yang
diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance KNKCG pada bulan Januari 2004.
2. Peraturan Bank Indonesia PBI Nomor 84PBI2006 jo Nomor
814PBI2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum yang dikeluarkan pada tanggal 30 Januari dan 5 Oktober 2006.
f Tentang Good Corporate Governance pada Bank Perkreditaan Rakyat,
disebutkan bahwa Good Corporate Governance bisa jadi merupakan suatu sistem yang dapat diterapkan di LKM. Nilai-nilai GCG yang harus ditegakkan
LKM akan mendorong peningkatan kinerja LKM yang pada akhirnya bermuara terciptanya mekanisme pertanggung jawaban pengelola LKM kepada
stakeholder. Bukan tidak mungkin penerapan GCG di lembaga keuangan mikro akan mendorong lingkungan usaha diseputar LKM akan mengarah
keperbaikan pengelolaan perusahaan dan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Prinsip Good Corporate Governance dapat diterapkan pada Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan struktur organisasi dan kompleksitas usahanya. Prinsip
tersebut jugga perlu diaplikasikan kedalam suatu struktur yang berisi sistem dan prosedur mengenai tugas dan tanggung jawab organ utama dalam tubuh
Bank Perkreditan Rakyat yakni pemegang saham dan pengurus.Sebagaimana yang dipahami secara luas, Good Corporate Governance adalah suatu sistem,
proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan stakeholders. Oleh karena itu, sangat logis bila
Universitas Sumatera Utara
diperlukan sebuah aturan dan ketentuan-ketentuan dalam rangka mendorong penerapan Good Corporate Governance bagi BPR.
Terkait dengan itu Bank Indonesia mengeluarkan ketentuan dan mengambil kebijakan untuk mendorong pelaksanaan Good Corporate Governance dalam
industri Bank Perkreditan Rakyat secara berkala, ketentuan – ketentuan itu antara lain mengenai transparansi, peningkatan sumbar daya manusia, dan
aspek pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat, kondisi keuangan, sistem pelaporan dan efektifitas pengawasan.
B. Saran