kedua belah pihak sudah terikat. Perjanjian simpanan secara tertulis hanya formalitas, berfungsi untuk kepentingan pembuktian dan kepentingan administrasi.
72
B. Perlindungan Hak-hak para nasabah mengenai simpanan dalam praktek perbankan
Bank adalah lembaga keuangan yang merupakan tempat masyarakat menyimpan dananya yang semata-mata dilandasi oleh kepercayaan bahwa uangnya akan diperoleh kembali
pada waktunya dan disertai imbalan berupa bunga. Artinya, eksistensi suatu bank sangat bergantung pada kepercayaan masyarakat tersebut. Semakin tinggi kepercayaan masyarakat
maka akan semakin tinggi pula kesadaran masyarakat untuk menyimpan uangnya pada bank dan menggunakan jasa-jasa perbankan yang lain. Kepercayaan masyarakat merupakan kata
kunci utama bagi berkembang atau tidaknya suatu bank, dalam arti tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat maka suatu bank tidak akan mampu menjalankan kegiatan
usahanya Melihat begitu besarnya risiko yang dapat terjadi bila kepercayaan masyarakat terhadap
bank merosot, maka tidak berlebihan bila usaha perlindungan terhadap masyarakat atau nasabah bank pada khususnya perlu mendapatkan perhatian. Dalam rangka usaha melindungi nasabah
atau konsumen secara umum sekarang ini digunakan Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Undang-undang ini dimaksudkan untuk menjadi landasan hukum yang kuat untuk pemerintah
dan masyarakat untuk melakukan upaya pemberdayaan konsumen. Peran Bank Indonesia sebagai bank sentral sangat diharapkan bagi keberhasilan usaha perlindungan nasabah ini.
Konsekuensi logis dari diundangkannya Undang-Undang Perlindungan Konsumen terhadap pelayanan jasa perbankan, pelaku usaha dituntut untuk :
72
Wawancara dengan Raskita Sinulingga Priority Banking Officer BRI.
1. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya
2. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur tentang kondisi dan menjamin jasa yang
diberikannya. 3.
Memperlakukan dan melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif 4.
Menjamin kegiatan usaha perbankan berdasarkan ketentuan standar bank yang berlaku. Dalam konteks Undang-Undang Perbankan, nasabah dibagi menjadi 2 dua
yaitu nasabah penyimpan dan nasabah debitur. Nasabah Penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan
nasabah yang bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud dengan nasabah debitur adalah nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah atau yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan. Sedangkan dalam praktek perbankan yang ada di Indonesia, nasabah bank dibedakan menjadi 3
tiga yaitu : Pertama, nasabah deposan, yaitu nasabah yang menyimpan dananya pada suatu bank, misalnya dalam bentuk giro, tabungan dan deposito. Kedua, nasabah yang memanfaatkan
fasilitas kredit atau pembiayaan, misalnya kredit kepemilikan rumah, pembiayaan murabahah, dan sebagainya. Ketiga, nasabah yang melakukan transaksi dengan pihak lain melalui bank
walk in customer, misalnya nasabah yang melakukan transfer tetapi tidak memiliki rekening di bank tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Raskita Sinulingga Priority Banking Officer mengenai bagaimana Perlindungan hukum yang diberikan Bank Rakyat Indonesia
kepada nasabah menyangkut perjanjian simpanan.
Bank Rakyat Indonesia memberikan pemanfaatan produk simpanan dari BRI dan hal penggunaan fasilitas-fasilitas layanan olehnasabah yang diberikan Bank Rakyat Indonesia di
dalam hubungan hukum antara nasabah dan Bank Rakyat Indonesia yang di dalamnya terdapat perlindungan hukum yang bisa didapatkan oleh nasabah. Adapun perlindungan hukum yang
diberikan sebagai berikut : 1.
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
2. Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,
Undang-undang ini berkaitan dengan : Pencantuman klausula baku 3.
Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Undang-undang ini berkaitan dengan :
a. Tersedianya informasi yang lengkap
b. Penyelenggaraan sistem elektronik yang aman.
c. Transaksi elektronik
d. Penyelesaian sengketa
4. Undang-undang No.7 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang No. 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan menjadi Undang-undang.
5. Peraraturan Bank Indonesia No.76PBI2005 tentang transparansi informasi produk bank
dan pengguna data pribadi nasabah 6.
Peraturan Bank Indonesia No.1010PBI2008 tentang perubahan atas peraturan Bank Indonesia No.77PBI2005 tentang penyelesaian pengaduan nasabah.
Selain Perlindungan Hukum yang diberikan diatas Bank Rakyat Indonesia juga memberikan perlindungan terhadap nasabahnya dalam memberikan layanan jasa maupun produk
simpanan dan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Perlindungan nasabah yang diberikan Bank Rakyat Indoesia tersebut sebagai berikut :
1. Perlindungan terhadap nasabah dalam produk tabungan
a. Sebagai bukti tabungan, BRI memberikan buku tabungan dan rekening tabungan atas
nama penabung, dimana buku tersebut dapat dipergunakan oleh penabung untuk melakukan setoran maupun penarikan tunai dari tabungan.
b. Penarikan tunai dari rekening tabungan yang dilakukan dengan surat kuasa hanya
dapat dilakukan di kantor cabang tempat nasabah membuka rekening tabungan dengan menunjukan identitas asli KTPSIMPASPOR pemberi dan penerima kuasa yang masih
berlaku. 2.
Perlindungan terhadap nasabah dalam penggunaan fasilitas BRI Card a.
BRICard dan nomor PIN diberikan oleh BRI kepada nasabahnya di Kantor Cabang BRI dimana nasabah tersebut mengisi formulir penggunaan BRI Card
b. Pembuatan nomor PIN oleh BRI hasilnya dicetak pada amplop khusus dimana BRI tidak
mengetahui nomor PIN tersebut dan diberikan kepada nasabah dalam kondisi masih tertutup sehingga kerahasiaan nomor PIN-nya terjaga.
3. Perlindungan terhadap nasabah dalam Penggunaan fasilitas ATM
a. Fasilitas ATM hanya dapat digunakan oleh nasabah yang mempunyai BRI Card
dengan cara menggunakan BRI Card tersebut beserta nomor PIN yang diberikan oleh BRI.
b. BRI dapat melakukan pemblokiran BRI Card atas permintaan nasabah pemegang BRI
Card sehingga melindungi nasabah dari pengambilan dana yang tidak diinginkan pada ATM
c. BRI Card yang dinyatakan hilang atau dicuri oleh nasabah akan dibatalkan aksesnya di
ATM oleh BRI setelah menerima pemberitahuan dari nasabah. d.
BRI menempatkan ATM-nya pada ruangan khusus yang dilengkapi dengan kamera dengan maksud memberikan perlindungan kepada nasabah di dalam melakukan transaksi
di mesin ATM sehingga nasabah akan merasa aman dan nyaman. 4.
Perlindungan terhadap nasabah dalam penggunaan fasilitas SMS Banking a.
Nasabah harus melakukan registrasipendaftaran BRI SMS Banking secara langsung dan tidak dapat diwakilkan kepada pihak lain dengan alasan apapun serta harus mendaftarkan
nomor ponsel milik pribadi dan dilarang untuk merigistermendaftar nomor milik orang lain untuk layanan SMS Banking.
b. Setiap perintah yang telah disetujui nasabah pengguna yang tersimpan pada pusat data
bank merupakan data yang benar yang diterima sebagai bukti perintah dari nasabah pengguna kepada bank untuk melaksanakan transaksi financial yang dimaksud.
c. Nasabah pengguna BRI SMS Banking diberi kebebasan untuk membuat PIN-nya sendiri
dan dapat melakukan perubahan penggantian PIN-nya melalui ponselnya apabila ada kecurigaan PIN tersebut diketahui oleh orang lain.
5. Perlindungan terhadap nasabah dalam penggunaan fasilitas Mobile Banking
a. PIN yang digunakan untuk mengakses layanan BRI mobile adalah PIN yang ditentukan
sendiri oleh user BRI mobile pada saat melakukan transaksi registrasi melalui BRI ATM. b.
Nasabah pengguna BRI Mobile diberi kebebasan untuk membuat PIN-nya sendiri dan dapat melakukan perubahan penggantian PIN-nya melalui ponselnya apabila ada
kecurigaan PIN tersebut diketahui oleh orang lain. 6.
Perlindungan terhadap nasabah dalam penggunaan fasilitas Internet Banking a.
Nasabah membuat sendiri user ID dan password BRI Internet Banking, sehingga tidak ada duplikasi dan hanya nasabah yang mengetahuinya.
b. Pengaman pintu akses BRI Internet Banking dengan Firewall.
Nasabah merupakan yang diutamakan oleh BRI, oleh sebab itu kepercayaan nasabah sangat penting. Seiring dengan maraknya kasus-kasus pembobolan dana nasabah, maka
kepercayaan nasabah kepada bank akan berkurang. Oleh sebab itu BRI memprioritaskan nasabah dengan mengutamakan kepercayaan nasabah dan bertanggung jawab menjaga dana nasabah yang
disimpan di BRI serta memberikan perlindungan-perlindungan kepada nasabah sebagai usaha preventif.
Hal tersebut dapat dilihat dalam visi BRI yaitu menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasaan nasabah dan salah satu misi BRI memberikan pelayanan prima
kepada nasabah melalui jaringan kerja keras yang tersebar luas. Apabila ada laporan dari nasabah mengenai pengurangan saldo dalam rekeningnya maka BRI akan segera melakukan identifikasi
dan verifikasi apakah memang ada nya pengurangan saldo pada rekening dengan tidak wajar. Maka apabila hal tersebut disebabkan oleh kelalaian nasabah dan dari faktor-faktor yang di
luar nasabah tersebut, maka BRI akan mengganti dana nasabah yang hilang setelah ada hasil verifikas dalam waktu dua hari setelah hasil verifikasi selesai.
73
C. Tanggung Jawab Bank Terhadap Simpanan Dalam Praktek Perbankan