Kendala Eksternal KENDALA YANG DIHADAPI OLEH OMBUDSMAN DALAM

diperlukan. Seperti yang dikatakan Dwi Ria, Logan juga berharap agar pembentukan lembaga baru ini tidak tumpang tindih dengan lembaga yang sudah ada. Supaya tugas dan fungsional lembaga Ombudsman ini dapat sinergis dengan lembaga yang sudah ada, jelas Logan. Sedangkan Syaiful, berbicara soal Ombudsman, mengatakan bahwa sebaiknya Komisi Ombudsman yang sudah ada sekarang diberi kesempatan untuk melanjutkan tugasnya. Alasannya, lembaga yang dibentuk berdasarkan Kepres No. 44 Tahun 2002 ini telah menunjukkan kinerja yang cukup baik.

B. Kendala Eksternal

1. Pemahaman masyarakat yang masih kurang terhadap lembaga Ombudsman, Memang ORI belum banyak dikenal apalagi dimanfaatkan oleh masarakat. Sebagian masyarakat belum mengetahui keberadaan lembaga pengawasan pelayanan umum dikenal ORI. Padahal, lembaga tersebut berdiri sejak 2000. ORI berkaitan erat dengan penyelenggaraan pelayanan publik baik penyelenggaranya berasal dari BUMN, BUMD, dan BHMN serta badan swasta atau perseorangan. Dalam satu tahun, jumlah laporan yang masuk ke ORI terlalu sedikit yakni 1.200 kasus. Padahal, masyarakat banyak dirugikan atas pelayanan publik itu. Hal ini dikarenakan Ombudsman hanya ada di Jakarta, perwakilannya ada di Nusa Tenggara Timur NTT, Yogyakarta, Manado dan Medan. 119 119 Dari laporan yang masuk tersebut, paling banyak terkait pelayanan publik di kepolisian. Disusul www.hukumonline.com. Masyarakat Belum Kenal ORI,Padang, Singgalang, Kamis, 29 Juli 2010. 122 pelayanan pihak pengadilan, badan pertanahan, kejaksaan, perbankan, perguruan tinggi dan badan pemeriksaan keuangan. Pelapor paling banyak berasal DKI Jakarta, disusul Nusa Tenggara Timur. Sedangkan Sumbar hanya beberapa kasus yang masuk, salah satu diantaranya eksekusi tanah di Seberang Padang. Sebanyak 53,40 persen diantaranya disampaikan melalui surat. Sebanyak 39,44 persen lagi pelapor datang langsung ke kantor, melalui telepon sebanyak 4,90 persen. Selebihnya melalui media dan internet. Jenis kasus yang dilaporkan tersebut, jelasnya adalah penyalagunaan wewenang dan penyimpanan prosedur pelayanan. Sosialisasi yang dilakukan ORI, sejak berdirinya tahun 2000 ini dinilai terlambat, karena sosialisasi yang dilakukan setelah ORI berusia 8 tahun. Sosialisasi ini juga baru dilakukan oleh Ombudsman pada bulan Mei 2011 kemarin di Kabupaten Malang. Kemudian, dari laporan warga yang masuk, paling banyak mengenai kasus pertanahan yaitu mengenai kepemilikan sertifikat dan pengalihan hak tanah, kasus penegak hukum, dan kasus pemerintahan daerah yaitu mengenai pelayanan administrasi umum.Dan strategi yang paling sering dilakukan dalam menindaklanjuti laporan masyarakat diantaranya adalah melalui mediasi, pemeriksaan secara langsung dengan melakukan investigasi atau pemanggilan, melakukan pengaduan kepada atasan, dan memberikan rekomendasi. Apalagi dengan dibukanya perwakilan ORI di Jawa Timur sejak Februari kemarin, diharapkan masyarakat Jawa Timur bisa memanfaatkan lembaga ini dengan maksimal. Dari 123 laporan yang diterima dari Februari hingga saat ini baru ada 32 laporan masuk, yang seharusnya mencerminkan bahwa Jawa Timur sudah bagus dalam hal pelayanan publik. Namun kenyataan yang ada di lapangan masih banyak masyarakat yang masih belum tau tugas dan fungsi ORI.Dengan adanya Lembaga Ombudsman ini mulai tingkat pusat ke daerah Jawa Timur sampai kabupaten benar-benar mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat .Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Malang, Hidayat menambahkan, dengan adanya ombudsman diharapkan permasalahan-permasalahan yang di alami baik itu instasi pemerintah,Swasta BUMD, BUMN pelayanannya bisa optimal. Terutama terhadap pengaduan-pengaduan masyarakat atau pelayanan publik. 120 2. Keengganan masyarakat dalam menyampaikan penyimpangan yang terjadi, Pembentukan Ombudsman dimaksudkan untuk dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat. Utamanya, pada masyarakat golongan menengah ke bawah yang kerap tidak mampu secara finansial maupun pengetahuan untuk mengadukan keluhannya perihal pelayanan publik. Namun sampai saat ini, sangat jarang masyarakat kurang mampu yang melapor pada Ombudsman. 121 120 Kebanyakan yang melapor ke Ombudsman adalah lawyer dan masyarakat dengan akses informasi yang luas serta masyarakat yang mempunyai kemampuan financial lebih. Hal ini terjadi kemungkinan karena informasi mengenai ombudsman tidak sampai kepada http:malangnews.commalang-selatanombusdman-sosialisasi-ke-kabupaten-malang, 28 Mei 2011. 121 www.hukumonline.com. Masyarakat Bawah Jarang Melapor, Senin, 15 April 2002. 124 masyarakat luas, atau masyarakat kurang mampu merasa takut tidak mendapatkan keadilan atau juga merasa sia-sia karena telah tertanam dalam benak mereka bahwa pemerintah tidak akan perduli dengan nasib mereka, bagi mereka keadilan hanya dimiliki oleh orang-orang kaya. 3. Rendahnya respon pejabatinstansi terlapor Ketua Ombudsman Antonius Sujata mengatakan bahwa Mahkamah Agung adalah lembaga negara yang paling lambat dalam merespons rekomendasi Ombudsman mengenai kualitas pelayanan publik atas lembaga itu, yang berisi laporan masyarakat sehubungan dengan proses penyelesaian perkara yang lambat atau eksekusi kasus yang tidak segera dilaksanakan, termasuk kelambatan kerja jajaran pengadilan. Untuk tahun 2008, lembaga negara yang paling cepat menanggapi rekomendasi dari Ombudsman ialah Kepolisian RI. 122 Peluang suap di Mahkamah Agung menganga lebar. Berkas perkara akan melewati lebih dari 20 meja sebelum sampai di tangan majelis hakim yang akan memutuskan perkara. Di mana patokan harga ditetapkan sebesar 10 persen dari nilai perkara 123 122 . Lembaga peradilan berada di posisi puncak sebagai institusi yang dilaporkan ke Ombudsman. ICW juga menyodorkan bukti bahwa di lembaga peradilan terjadi tawar-menawar perkara, pemalsuan vonis, hingga penentuan hakim www.Liputan6.com., Ombudsman: Mahkamah Agung Paling Lamban, 08 Januari 2009. 123 www.Liputan6.com., Kongkalingkong di Balik Korps Jubah Hitam, 13 Oktober 2005, berdasarkan penelitian Indonesia Corruption Watch ICW tentang korupsi di beberapa sektor di Indonesia pada 2001, yang disampaikan oleh Emerson Yuntho, Koordinator Bidang Hukum dan Reformasi Peradilan Indonesia Corruption Watch dalam Liputan 6 Petang SCTV, Kamis, 13 Oktober 2005. 125 favorit. Kemungkinan besar korupsi ini terjadi karena gaya hidup hakim yang tinggi tak sebanding dengan pendapatan seperti hobi bermain golf, belanja, dan lain-lain. Praktik korupsi di peradilan seperti kanker stadium empat B atau sangat berbahaya. Pelaku suap tak terbatas pada golongan hakim, pengacara, atau calo yang berkecimpung di korps jubah hitam. Seorang tukang parkir atau satuan pengamanan pun bisa menjadi bagian dari mafia peradilan. Pola seperti ini sama. Mulai dari tingkat pertama, banding, hingga kasasi. Kroco-kroco ini biasanya bertugas sebagai perantara seperti dalam kasus yang dialami Probosutedjo yang mengaku kalaudirinya dipaksa untuk memberikan uang suap sebesar Rp 6 miliar. Indikasinya adalah dugaan suap yang terjadi di MA yang dilaporkan Probosutedjo, para pelaku hanya mencatut nama Bagir Manan untuk menjalankan aksinya. Sementara Bagir sendiri tak tahu menahu. Perjalanan uang suap memang sangat besar kemungkinan transit sebelum parkir di tangan big boss mafia peradilan. Salah satu indikasinya terlihat dari perjalanan berkas perkara yang melalui beberapa meja sebelum jatuh ke tangan hakim yang memutuskan perkara. Hal ini diungkapkan panitera Mahkamah Agung, Satri Rusad. Di mana berkas perkara memulai perjalanan dari tata usaha Mahkamah Agung melalui sejumlah meja di direktorat dan subdirektorat. Setelah dinyatakan lengkap, berkas perkara akan sampai di meja ketua MA yang kemudian akan didistribusikan kepada tim hakim agung. Tim inilah yang akan memutuskan perkara. Dalam perjalanan banyak terjadi peluang suap. Terutama saat salah satu anggota 126 majelis hakim menyatakan pendapatnya secara terbuka meski perkara itu belum sampai pada tahap keputusan. Selama ini, MA telah menerapkan sejumlah pagar untuk mencegah jual beli perkara. Antara lain dengan memberlakukan pengawasan melekat. Di masa mendatang, pengawasan ini akan diperketat dengan membuka jalur pengaduan langsung dan mendayagunakan lebih jauh melalui sistem administrasi komputer. Dengan pelayanan komputer, pihak-pihak beperkara tidak perlu datang ke MA. Cukup mengakses situs MA yang akan diberlakukan pada Desember mendatang.

C. Upaya-upaya yang dilakukan Ombudsman Nasional guna mengatasi kendala-kendala yang dihadapinya