Teori Konstitusi Teori Fungsi Negara

sistem ketatanegaraan Republik Indonesia” ini belum pernah dilakukan baik dalam judul maupun permasalahan yang sama khususnya di Program Magister Ilmu Hukum USU seperti yang telah dirumuskan. Sehingga penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian yang baru dan keasliannya dapat dipertanggungjawabkan, karena dilakukan dengan nuansa keilmuan, kejujuran, rasional, objektif dan terbuka serta dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan akademis.

F. Kerangka Teori Dan Konsepsi 1. Kerangka Teori

Berikut ini akan diuraikan pemikiran-pemikiran serta teori yang akan menjadi dasar kerangka bagi penelitian ini yang awalnya lahir dari adanya hubungan antara negara, rakyat dengan pemerintahan.

a. Teori Konstitusi

Istilah konstitusi berasal dari perkataan “constitution” bahasa Jerman, “constitution” bahasa Inggris dan Perancis, “constitution” bahasa Latin yang berarti Undang-undang Dasar atau Hukum Dasar, atau Dasar Susunan Badan. Konstitusi yaitu susunan bagian organ-organ yang masing-masing mempunyai kedudukan dan fungsinya sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama merupakan satu rangkaian kerja sama yag harmonis, demikian halnya dengan negara. Konstitusi menurut makna katanya berarti “dasar susunan badan politik” yang bernama negara. Pertama-tama konstitusi menggambarkan keseluruhan sistem 34 ketatanegaraan suatu negara, yaitu berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah negara. Peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis. Walaupun peraturan-peraturan ini tidak merupakan undang-undang, tetapi tidak berarti tidak efektif dalam mengatur negara. Istilah konstitusi dalam perkembangannya mempuyai dua pengertian, yaitu : 32 1 Dalam pengertian yang luas, konstitusi berarti keseluruhan dari ketentuan- ketentuan dasar atau hukum dasar 2 Dalam pengertian yang sempit terbatas konstitusi berarti piagam dasar atau Undang-undang Dasar, ialah suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar negara, misalnya Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, Konstitusi Amerika Serikat tahun 1787; Konstitusi Perancis tahun 1789; Konstitusi Konfederasi Swiss tahun 1848. Jadi konstitusi dalam arti yang sempit terbatas berarti sebagian dari hukum dasar, yang merupakan satu dokumen tertulis yang lengkap.

b. Teori Fungsi Negara

Teori fungsi negara yang digunakan yaitu teori fungsi negara menurut Montesquieu. Tiga fungsi negara menurut Montesquieu ialah : 33 1. Fungsi Legislatif, membuat undang-undang. 2. Fungsi Eksekutif, melaksanakan undang-undang dan 32 Samidjo, Ilmu Negara, CV. Armico, Bandung, 1986, hal. 297-299. 33 Abu Daus Busroh, Ilmu Negara, Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta, 1990, hal. 85-87. 35 3. Fungsi Yudikatif, untuk mengawasi agar semua peraturan ditaati fungsi mengadili, yang popular dengan teori Trias Politika. Oleh Montesquieu fungsi federative disatukan dengan fungsi eksekutif, dan fungsi eksekutif, dan fungsi mengadili dijadikan fungsi yang berdiri sendiri. Hal tersebut, dapat dimengerti bahwa tujuan dari Montesquieu untuk memperkenalkan trais politika adalah untuk kebebasan berpolitik melindungi hak-hak asasi manusia yang hanya dapat dicapai dengan kekuasaan mengadili lembaga yudikatif yang berdiri sendiri.

c. Teori Pemisahan dan Pembagian Kekuasaan Negara