4.1.4.2 Uji Simultan F-test
Uji F-test dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi
berganda memiliki pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2006 :84. Uji F-test dilakukan
dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
H diterima dan H
a
ditolak apabila F
hitung
F
tabel
, pada α = 5
H ditolak dan H
a
diterima apabila F
hitung
F
tabel
, pada α = 5 Berikut ini merupakan hasil pengolahan datanya :
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
185.489 4
46.372 8.730
.000
a
Residual 318.726
60 5.312
Total 504.215
64 a. Predictors: Constant, X4= Konflik pemakai, X1= Partisipasi Pemakai, X3 =Pengalaman
Pemakai, X2 = Pelatihan Pemakai b. Dependent Variable: Y = Kualitas System
Tabel 4.8 Uji-F
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas maka dapat dilihat bahwa F
hitung
8.73 Ftabel 2.52 dan sig. sebesar 0.000,05. Maka dapat simpulkan bahwa variabel partisipasi pemakai, pelatihan pemakai,
pengalaman pemakai, dan konflik pemakai memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel kualitas system secara simultan gabungan.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian variabel penelitian secara parsial, dapat dilihat bahwa variabel independen yaitu partisipasi pemakai tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen kualitas sistem. Hal ini dapat dilihat dimana signifikan t sebesar 0.993 0.05. Hal ini dikarenakan berpartisipasi sudah
menjadi kewajiban karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari untuk saling mengembangkan pengetahuan akan sistem yang mereka gunakan demi
kepentingan pekerjaan dan perusahaan
.
Dari hasil pengujian variabel penelitian secara parsial diketahui bahwa variabel independen yaitu pelatihan pemakai memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen yaitu kualitas sistem. Hal ini sesuai dengan signifikan t sebesar 0.015 0.05. Hal ini dikarenakan apabila tingkat pelatihan pemakai
semakin tinggi, maka kualitas sistem juga akan semakin tinggi. Sebaliknya apabila tingkat pelatihan pemakai rendah, maka kualitas sistem juga rendah.
Pelatihan merupakan salah satu hal yang penting untuk memberikan latar belakang umum yang mendekatkan pemakai dengan penggunaan teknologi
komputer secara umum, proses dari pengembangan sistem, dan untuk membantu pemakai lebih efektif dengan pengembangan sistem yang lebih spesifik.
Dari hasil pengujian variabel penelitian secara parsial, didapati bahwa variabel independen yaitu pengalaman pemakai berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen yaitu kualitas sistem. Hal ini sesuai dengan signifikan t sebesar 0.008 0.05. Hal ini dikarenakan pengalaman yang dimiliki karyawan sangat mempengaruhi hasil dari
kualitas sistem yang digunakan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan atau pengalaman