Persamaan Regresi Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

4.1.3.1 Persamaan Regresi

Tabel 4.5 Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.591 1.853 4.096 .000 X1= Partisipasi Pemakai -.001 .138 -.001 -.009 .993 X2 = Pelatihan Pemakai .362 .145 .372 2.493 .015 X3 =Pengalaman Pemakai .407 .148 .401 2.751 .008 X4= Konflik pemakai -.143 .152 -.147 -.937 .352 a. Dependent Variable: Y = Kualitas System Persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 Y = 7.59-0.01X1 +0.362 X2 + 0.407X4- 0.143X4 Keterangan: Y = Kualitas sistem X1 = Partisipasi pemakai X2 = Pelatihan pemakai X3 = Pengalaman pemakai X4 = Konflik pemakai a = Konstanta b1-b4 = Koefisien regresi variabel independen Adapun interpretasi terhadap persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut: 1. Nilai konstanta sebesar 7.59, dimana jika nilai variabel independent konstan atau nol maka nilai variabel kualitas sistem tetap sebesar 7.59 2. Nilai koefisien variabel partisipasi pemakai X1 sebesar - 0.01, artinya jika nilai variabel partisipasi pemakai ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan nilai variabel kualitas system sebesar 0.01 dengan anggapan variabel lain nol. 3. Nilai variabel pelatihan pemakai sebesar 0.362, artinya jika nilai variabel pelatihan pemakai ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel kualitas system sebesar 0.362 dengan anggapan variabel lain nol. 4. Nilai variabel pengalaman pemakai sebesar 0.407, artinya jika nilai variabel pengalaman pemakai ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel kualitas system sebesar 0.407 dengan anggapan variabel lain nol. 5. Nilai variabel konflik pemakai sebesar 0.143, artinya jika nilai variabel konflik pemakai ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel kualitas system sebesar 0.143 dengan anggapan variabel lain nol.

4.1.3.2 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Berikut ini merupakan hasil penyajiannya sebagai berikut: Tabel 4.6 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .607 a .368 .326 2.30480 a. Predictors: Constant, X4= Konflik pemakai, X1= Partisipasi Pemakai, X3 =Pengalaman Pemakai, X2 = Pelatihan Pemakai b. Dependent Variable: Y = Kualitas System Dari model summary di atas maka diperoleh nilai koefisien R korelasi sebesar 0.607 menunjukkan bahwa nilai hubungan antara variabel partisipasi pemakai, variabel pelatihan pemakai, variabel pengalaman pemakai, dan konflik pemakai dengan variabel kualitas system sebesar 0.607 atau nilai ini di interpretasikan memiliki hubungan yang kuat. Sedangkan Rsquare atau nilai koefisien determinasi sebesar 32.6 menyatakan bahwa variabel partisipasi pemakai, variabel pelatihan pemakai, variabel pengalaman pemakai, dan konflik pemakai mampu menjelaskan variabel kualitas system sebesar 32.6 dan sisanya 67.4 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di jelaskan pada model penelitian ini.

4.1.4 Pengujian Hipotesis