Analisis Data Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson product moment, dapat diketahui koefisien korelasi r antara pola kelekatan secure dengan kesejahteraan psikologis sebesar 0,589 dengan nilai signifikansi atau probabilitas 0,000yang berarti lebih kecil dari 0,05 p 0,05. Koefisien korelasi tersebut tergolong sedang dan bernilai positif Sugiyono, 2008. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kecenderungan seseorang dengan pola kelekatan secure, semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis individu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan dengan kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja. Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson product moment, dapat diketahui bahwa koefisien korelasi r antara pola kelekatan preoccupied dengan kesejahteraan psikologis sebesar -0,342 dengan nilai signifikansi atau probabilitas 0,001 yang berarti lebih kecil dari 0,05 p 0,05. Koefisien korelasi tersebut tergolong rendah dan bernilai negatif Sugiyono, 2008. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kecenderungan seseorang dengan pola kelekatan preoccupied,semakin rendah pula kesejahteraan psikologis individu.Dengan demikian, pola kelekatan preoccupied berhubungan negatif dan signifikan antara pola kelekatan secure dengan kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja.

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan psikologis dengan pola kelekatan dewasa pada ibu bekerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan dan positif antara pola kelekatan secure dengan kesejahteraan psikologis. Hal ini terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,589 dengan signifikansi atau probabilitas p sebesar 0,000 sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis tersebut diterima. Penelitian ini sesuai dengan teori Baron dan Byrne 2004 yang menyatakan bahwa individu dengan pola kelekatan secureadalah individu yang dapat menerima diri apa adanya self- acceptance, cenderung mencari kedekatan interpersonal dengan orang lain dan merasa nyaman dalam menjalin hubungan positive relationship with others, menyadari dan mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya, memiliki kepercayaan diri, dapat menentukan tujuan dan arah hidupnya, serta terbuka terhadap pengalaman baru. Hal ini dapat disebabkan karena individu dengan pola kelekatan secure didasari oleh rasa cinta dan kepercayaan yang diberikan oleh orang tuanya sehingga akan membentuk individu yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, memiliki kemampuan untuk mempercayai orang lain serta memiliki kemampuan untuk mengembangkan hubungan yang matang Mercer dan Clayton, 2012. Individu yang memiliki kemampuan untuk membangun rasa kepercayaan terhadap diri sendiri dan orang lain, mampu membangun hubungan personal yang baik dengan orang lain, memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya, dan memiliki tujuan pribadi serta tujuan dalam pekerjaannya dapat dikatakan bahwa individu tersebut mempunyai tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi Ryff dan Singer, 1996. Salah satu aspek dari kesejahteraan psikologis adalah penerimaan diri.Penerimaan diri dapat dilihat dari individu memandang diri sendiri secara positif. Berdasarkan hasil penelitian, sebesar 97,5 atau 78 dari 80 subjek merespon setuju pada item “Saya memiliki kepercayaan yang tinggi pada pasangan saya”. Respon subjek menunjukkan adanya kepercayaan diri dan merupakan hasil inteaksi yang hangat dengan pasangannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa individu dengan pola kelekatan secure akan memiliki kesejahteraan psikologis yang positif. Hasil analisis pada pola kelekatan preoccupied dengan kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja menunjukkan koefisien korelasi sebesar -0,342 dengan signifikansi atau probabilitas p sebesar 0,001. Hal ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan yang negatif dan signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis diterima. Bartholomew dan Horowitz 1991 menyatakan bahwa individu dengan pola kelekatan preoccupied adalah individu yang menginginkan kedekatan yang berlebihan dengan orang lain sehingga membuat dirinya menjadi sangat tergantung dengan orang lain dan tidak dapat mengambil keputusan sendiri. Hal ini sesuai dengan hasil penelitan yang menunjukkan bahwa sebesar 70 atau 56 subjek merespon setuju pada item “Saya cenderung dipengaruhi oleh pendapat orang lain yang lebih tahu”. Individu ini juga cenderung takut akan penolakan dan selalu mengalah dengan harapan akan disukai oleh lingkungannya. Individu dengan pola kelekatan preoccupied cenderung memiliki sikap negatif terhadap diri sendiri sehingga individu ini memiliki kepercayaan diri yang rendah. Hal tersebut sesuai dengan data penelitian yang menunjukkan bahwa sebesar 87,5 atau 70 subjek merespon setuju pada item “Saya ingin selalu berada dekat dengan pasangan”. Individu dengan pola kelekatan ini cenderung mencari keintiman dan respon yang lebih dari pasangannya. Mereka cenderung menilai kedekatan dengan menjadi bergantung pada pasangannya. Ryff 1989 menjelaskan bahwa individu yang mencapai kesejahteraan psikologis apabila individu memiliki sikap positif terhadap diri sendiri, mampu mengendalikan diri dan bersikap mandiri. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa individu dengan pola kelekatan preoccupied memiliki pandangan diri yang negatif sehingga memperlihatkan kemampuan yang rendah dalam pencapaian kesejahteraan psikologis yang baik. Hasil analisis data tambahan mendapati bahwa usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis psychological well-being individu Ryff, 1989. Ryff dan Keyes 1995 mengungkapkan bahwa bertambahnya usia seseorang akan meningkatkan aspek otonomi diri dan penguasaan lingkungan, terutama pada masa dewasa madya. Dalam penelitian ini, terdapat 40 orang yang berada pada masa dewasa madya. Hal ini ditunjukkan dengan sikap yang dapat memilih dan mengatur lingkungan sekitarnya sesuai dengan kondisi psikis dan kepribadiannya. Individu yang berada pada masa dewasa awal mengalami peningkatan dalam aspek pengembangan diri. Dalam penelitian ini, terdapat 40 orang yang berada pada masa dewasa awal. 91

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua pola kelekatan yang terlihat dalam penelitian ini. Kesimpulan hasil analisis penelitian masing- masing variabel sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara pola kelekatan secure dengan kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kecenderungan seseorang dengan pola kelekatan secure, semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis individu. p = 0,000 0,05. 2. Terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara pola kelekatan preoccupied dengan kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kecenderungan seseorang dengan pola kelekatan preoccupied, semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis individu. p = 0,001 0,05.