merupakan rata-rata dari data yang diperoleh. Hasil statistik empirik disajikan pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Deskripsi Data Penelitian
Variabel N
Minimum Maksimum
Mean Standar
Deviasi SD
Teo Emp Teo Emp Teo
Emp
PKS 71
21 95
126 126
73,5 109,55
7,712 PKP
9 22
99 132
114 77
106,89 5,036
KP 80
81 299
486 461
283,5 378,16 29,376
Keterangan: PKS Pola kelekatan secure, PKP Pola kelekatan preoccupied, KP
Kesejahteraan Psikologis
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai mean empirik pada skala pola kelekatan secure adalah 109,55dengan standar deviasi sebesar 7,712.
Berdasarkan skor perhitungan nilai maksimum dan nilai minimum diperoleh mean teoritik sebesar 73,5. Nilai mean empirik pada skala pola
kelekatan preoccupied adalah 106,89 dengan standar deviasi sebesar 5,036. Berdasarkan skor perhitungan nilai maksimum dan nilai minimum
diperoleh mean teoritik sebesar 77. Hal ini menunjukkan bahwa skor pola
kelekatan secure tergolong tinggi sedangkan skor pola kelekatan preoccupied tergolong rendah.
Selain itu, pada skala kesejahteraan psikologis diperoleh nilai mean empirik sebesar 378,16 dengan standar deviasi sebesar 29,376.
Berdasarkan skor perhitungan nilai maksimum dan nilai minimum diperoleh mean teoritik sebesar 283,5. Hal ini menunjukkan secara
keseluruhan bahwa skor kesejahteraan psikologissubjek penelitian tergolong tinggi.
D. Analisis Data Penelitian
1. Uji Asumsi Penelitian Uji hipotesis diawali dengan melakukan uji asumsi yang meliputi
dari uji normalitas dan uji linearitas. Uji asumsi adalah uji yang dilakukan untuk membuktikan apakah sebaran data yang dimiliki telah
mengikuti kurva normal atau tidak Santoso, 2010. Pengujian asumsi dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows 16.0.
a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk
mengecek data penelitian yang berasal dari populasi yang sebarannya normal atau tidak Santoso, 2010. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov Test. Dari hasil uji beda tersebut, dapat disimpulkan dua hal. Pertama, jika
nilai signifikansi atau probabilitas lebih besar dari 0,05 p 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data penelitian tidak berbeda secara
signifikan dengan data normal. Dengan kata lain, data penelitian memiliki sebaran data yang normal. Kedua, jika nilai signifikansi
atau probabilitas lebih kecil dari 0,05 p 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data penelitian berbeda secara signifikan dengan
data normal. Dengan kata lain, data penelitian memiliki sebaran data yang tidak normal. Pada tabel 4.6 hasil uji normalitas sebagai
berikut:
Tabel 4.6. Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov-
Smirnov Signifikansi
Keterangan
Secure 0,703
0,707 Normal
Preoccupied 0,691
0,726 Normal
Kesejahteraan Psikologis
0,773 0,589
Normal
Berdasarkan hasil diatas, dapat diketahui bahwa sebaran data dua variabel menunjukkan nilai signifikansi atau probabilitas p
lebih besar dari 0,05 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data penelitian mengikuti sebaran data yang normal.
b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar
variabel yang dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak Santoso, 2010. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan uji test for
linearity dalam program SPSS for Windows 16.0. Jika nilai signifikansi atau probabilitas p yang diperoleh lebih kecil dari 0,05
p 0,05 maka dapat dikatakan bahwa hubungan antar variabel mengikuti garis lurus. Pada tabel 4.7 hasil uji linearitas sebagai
berikut:
Tabel 4.7. Uji Linearitas
F Signifikansi Keterangan
SecureKesejahteraan Psikologis
40,456 0,000
Linear PreoccupiedKesejahteraan
Psikologis 7,980
0,007 Linear
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa tidak semua hubungan antar variabel memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05 p 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antar variabel bersifat linear.