Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

91

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua pola kelekatan yang terlihat dalam penelitian ini. Kesimpulan hasil analisis penelitian masing- masing variabel sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara pola kelekatan secure dengan kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kecenderungan seseorang dengan pola kelekatan secure, semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis individu. p = 0,000 0,05. 2. Terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara pola kelekatan preoccupied dengan kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kecenderungan seseorang dengan pola kelekatan preoccupied, semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis individu. p = 0,001 0,05.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Ibu Bekerja

Penelitian ini menemukan bahwa pola kelekatan secure akan memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada ibu bekerja untuk memandang diri dan orang lain secara positif. Dengan pandangan tersebut, ibu-ibu bekerja akan lebih mudah untuk menerima diri apa adanya, memiliki sikap mandiri, membina hubungan yang hangat dengan orang lain, mampu mengelola lingkungan, memiliki tujuan dan arah hidup serta menyadari dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri. Dengan demikian, meskipun ibu bekerja mempunyai dua peran ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga dan karyawan, namun ia merasa puas dalam menjalankan dua peran tersebut sehingga ia mencapai atau memiliki kesejahteraan psikologis dalam dirinya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneliti hal lain yang mungkin terkait dengan pola kelekatan dan kesejahteraan psikologis, misalnya suasana di tempat kerja dan faktor kepribadian sebagai faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis, kedekatan orang tua dengan anak sebagai faktor yang membentuk pola kelekatan individu. Peneliti selanjutnya juga dapat memperbanyak jumlah subjek penelitian untuk mendapatkan respon yang semakin bervariasi dan gambaran yang lebih lengkap mengenai pola kelekatan dan kesejahteraan psikologis serta menemukan subjek ke empat pola kelekatan. Penggalian yang lebih mendalam seperti wawancara juga diperlukan dalam penelitian ini. Hal ini perlu dilakukan agar peneliti dapat mengetahui bagaimana cara subjek memandang kehidupan dan apakah masalah yang sedang dialami mempengaruhi respok subjek dalam menjawab kuesioner.

3. Bagi Pembaca

Individu diharapkan dapat mengetahui pola kelekatan yang dimilikinya dan pengaruhnya terhadap hubungan interpersonal dengan orang lain. Selain itu, dengan mengetahui pola kelekatan yang ada, individu mungkin dapat mengerti pola kelekatan secure. Hal ini diharapkan menjadi bekal bagi individu dalam membesarkan bayinya dengan memberikan kasih sayang secukupnya sehingga anak akan memiliki kelekatan yang aman secure. Individu juga diharapkan untuk menerima diri sendiri maupun kehidupannya di masa lalu self-acceptance, belajar menentukan tindakan atau keputusan sendiri autonomy, memiliki hubungan yang positif dengan orang lain positive relationship with others, belajar mengatur kehidupan dan lingkungannya secara efektif environmental mastery, memiliki keyakinan bahwa hidupnya bermakna dan memiliki tujuan purpose in life, dan terbuka akan pengalaman-pengalaman baru personal growth sehingga individu dapat mewujudkan kesejahteraan psikologis yang maksimal. 94 DAFTAR PUSTAKA Ananda, Marissa Rizky. 2013. Self Esteem antara Ibu Rumah Tangga yang Bekerja dengan yang Tidak Bekerja. Jurnal Online Psikologi Vol. 01, No. 01. Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang. Anggi.2011. Ibu bekerja dan dampaknya terhadap perkembangan anak. Diunduh pada tanggal 18 September 2013 dari : http:tkk3.bpkpenaburjakarta.or.idibu-bekerja-dan-dampaknya-terhadap- perkembangan-anak Anogara, Drs. Pandji. 1992. Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Ardiani, Novi. 2013. Kenapa mencinta, mendua, selingkuh?Sex drive, romantic love attachment. Diunduh pada tanggal 12 mei 2014, 11.58 dari :http:m.kompasiana.compostread6037323kenapa-mencinta-mendua- selingkuh-sex-drive-romantic-love-attachment.html Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Armsden, G. C., Greenberg, M. T. 1987. The inventory of parent and peer attachment: Individual differences and their relationship to psychological well-being in adolescence. Journal of Youth and Adolescence, 165. Azwar, Dr. Saifuddin. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Dr. Saifuddin. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Badan Pusat Statistik BPS. 2009. Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi, Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga yang Bekerja, dan Daerah Tempat Tinggal. Diunduh pada tanggal 19 Mei 2014 dari : http:bps.go.idtab_subview.php?kat=1tabel=1daftar=1id_subyek= 40notab=6 Baron Byrne. 2004. Social Psychology.10 th ed. Allyn and Bacon. Boston. Baron, Robert A., Byrne Donn.2005. Psikologi Sosial.Edisi 10. Jakarta: Erlangga Bartholomew, K. 1990. Avoidance of Intimacy: An attachment perspective. Journal of Social amd Personal Relationships, 7, 147-178. Bartholomew, K., Horowitz, L. M. 1991. Attachment styles among young adults: A test of a four category model. Journal of Personality and Social Psychology, 61, 226-244. Bartram, D., Boniwell, L. 2007. The science of happiness: Achieving sustained psychological wellbeing. Journal Positive Psychology in Practice, 478-482. Berk, Laura E. 2012.Development through the lifespan: Dari masa dewasa awal sampai menjelang ajal.Edisi 5.Volume 2. Yogyakarta: Pustaka pelajar Boeree, George C. 2010. Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia. Yogyakarta: Primasophie Bradburn, N. M. 1969. The Structure of Psychological Well-Being. Chicago: Aldine. Bringle, R. C., Bagby, C. J. 1992.Self-esteem and perceived quality of romantic and family relationships in young adults.Journal of Research in Personality, 26, 340-356. Brunetta, R. Wolfman. 1989. Peran Kaum Wanita. Yogyakarta: Kanisius. Budiarto, Yohanes. 2006. Pengaruh pola kelekatan terhadap jenis cinta pada pasangan suami istri. Jurnal psikologi, 74-75. Damayanti, Cindy. 2003. Perbedaan Tingkat Kemandirian Remaja Putri yang Ibunya Bekerja dan yang tidak Bekerja. Jurnal psikologi, 11, 1, 13-14, 25-26. Dariyo, Agoes. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT. Grasindo. Feeney, J.A., Noller, P. 1990.Attachment style as a predictor of adult romantic relationships.Journal of Personality and Social Psychology, 58, 281-291. Feeney, J.A. 1999. Adult Romantic Attachment and Couple Relationship.In J. Cassidy, P.R. Shaver Eds. Handbook of Attachment: Theory Research and Clinical Applications. 355-375. The Guilford Press: New York. Frone, M. R. 2003. Work-Family Balance dalam Quick, J. M Tetric, L. E. Handbook of Occupational Health Psychology. Washington, DC: American Psychological Association.