sedangkan laki-laki berkebun, merawat mobil, dan memperbaiki rumah Sugihastuti, 2010 : 57.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa stereotipe gender adalah keyakinan yang dimiliki oleh sekelompok orang
mengenai peran sosial, kesan dan keyakinan mengenai pembagian jenis kelamin.
1.6.2.3 Kekerasan Gender
Sebelum dipaparkan mengenai pengertian kekerasan gender, akan diberikan penjelasan mengenai kekerasan, dan pengertian kekerasan secara fisik
atau biologis, kekerasan verbal, dan kekerasan sosial-politik. Menurut Saraswati La Pona dkk, 2002 : 6 kekerasan merupakan suatu bentuk tindakan yang yang
dilakukan terhadap pihak lain, yang pelakunya perseorangan atau lebih, yang dapat mengakibatkan penderitaan bagi pihak lain. Kekerasan dapat dibagi menjadi
tiga yaitu, kekerasan fisik atau biologis, kekerasan verbal, dan kekerasan sosial- politik.
Kekerasan fisik atau biologis adalah segala macam tindakan yang mengakibatkan penderitaan fisik pada korbannya La Pona dalam Sugihastuti dkk,
2010:179. Contoh kekerasan fisik menurut Baryadi 2012: 35 adalah pemukulan, penganiayaan, pemerkosaan, penusukan, pembunuhan, pembakaran,
pengeboman, penembakan, dan sebagainya. Menurut Baryadi 2012:35-36 kekerasan verbal adalah kekerasan yang
menggunakan bahasa, yaitu kekerasan yang menggunakan kata-kata, kalimat, dan unsur-unsur bahasa lainnya. Kekerasan verbal meliputi menghina, berkata kasar
dan kotor yang dapat mengakibatkan menurunnya rasa percaya diri, meningkatkan rasa takut, hilangnya kemampuan untuk bertindak dan tidak berdaya.
Kekerasan psikis termasuk kategori kekerasan nonseksual. Jenis kekerasan ini melibatkan secara langsung kondisi psikologis perempuan yang menjadi
korbannya Sugihastuti, 2010 : 183. Kekerasan psikis dapat mengakibatkan menurunnya rasa percaya diri, meningkatkan rasa takut, hilangnya kemampuan
untuk bertindak dan tidak berdaya. Kekuasaan adalah kemampuan berbuat atau bertindak. Kekuasaan adalah
kemampuan memobilisasi sumber daya uang, orang untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi relung kehidupan.
Kekuasaan tidak bisa dinilai baik atau buruk. Kekuasaan bernilai netral Barbara Booles dan Lydia Swan dalam Handayani dkk, 2008:168.
Kekerasan gender adalah tindakan seorang laki-laki atau sejumlah laki-laki dengan mengerahkan kekuatan tertentu sehingga menimbulkan kerugian atau
penderitaan secara fisik, seksual atau psikologis pada seorang perempuan atau sekelompok perempuan, termasuk tindakan yang bersifat memaksa, mengancam,
dan atau berbuat sewenang-wenang, baik yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan pribadi di ruang domestik dan publik
La Pona dalam Sugihastuti dkk, 2010:172. Hal ini berkembang antara lain karena status subordinasi perempuan dalam masyarakat yang patriarkhis. Dalam
masyarakat yang patriarkhis, banyak budaya, kepercayaan tradisional, norma dan institusi sosial melegitimasi kondisi sub-ordinasi ini, yang menyebabkan
kekerasan terhadap perempuan dilanggengkan. Perempuan yang mengalami
kekerasan domestik kekerasan dalam rumah tangga seringkali tidak memiliki kekuatan untuk melawan Sugihastuti dkk, 2010:85.
1.7 Metode dan Teknik Penelitian
Penelitian ini dilakukan melaui tiga tahap, yakni i pengumpulan data, ii analisis data, iii penyajian hasil analisis data. Berikut akan diuraikan masing-
masing tahap dalam penelitian ini.
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Objek penelitian ini adalah konsepsi gender dan kekerasan. Data yang akan dikumpulkan diperoleh dari sumber tertulis yaitu novel Rembang Jingga
yang terbit tahun 2015. Novel Rembang Jingga merupakan novel karangan TJ Oetoro dan Dwiyana Premadi, yang bergenre novel dewasa.
Sumber yang digunakan adalah : Judul
: Rembang Jingga Pengarang
: TJ Oetoro dan Dwiyana Premadi Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit
: 2015 Halaman
: 232 halaman
Data yang dikumpulkan berupa kata-kata yang mengandung stereotipe gender dan kekerasan gender. Pengumpulan data menggunakan metode studi