1.6.2.1 Budaya Patriarki
Patriarki menurut Bhasin Sugiastuti, 2010:93 merupakan sebuah sistem dominasi dan superioritas laki-laki, terhadap perempuan. Dalam partiarki melekat
ideologi yang menyatakan bahwa laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, bahwa perempuan harus dikontrol oleh laki-laki, bahwa perempuan adalah bagian
dari milik laki-laki. Dengan demikian, terciptalah konstruksi sosial yang tersusun sebagai kontrol atas perempuan dan laki-laki berkuasa penuh mengendalikan hal
tersebut. Patriarchy is the power of the father: a familial-social, ideological, political system in which men patriarki adalah kekuasaan dari ayah : sebuah
hubungan sosial keluarga, perjuangan ideologi, sistem politik pada kaum laki- laki Eisenstein, 1984:5.
Menurut Jung, seorang neo-Freundian, laki-laki dan wanita pada dasarnya tidak mempunyai perbedaan psikologis yang amat nyata. Perbedaan hanya muncul
karena pengaruh budaya dan kepercayaan masyarakat. Jung melihat bahwa kebudayaan, terutama kebudayaan Eropa yang patriarkal, menekankan perlunya
perbedaan laki-laki dan wanita Handayani, 2008 : 164.
1.6.2.2 Stereotipe Gender
Sebelum dipaparkan mengenai pengertian stereotipe gender, akan diberikan penjelasan mengenai stereotipe dan gender. Stereotipe secara umum
adalah pelabelan atau penandaan terhadap suatu kelompok tertentu Fakih, 2003: 16. Gender adalah perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan yang
dikostruksi secara sosial, yakni perbedaan yang bukan kodrat atau bukan
ketentuan Tuhan melainkan diciptakan oleh manusia melalui proses sosial dan kultural yang panjang Fakih, 2003:72. Gender was the culturally and socially
shaped cluster of expectations, attributes, and behaviors assigned to that category of human being by the society into which the child was born gender dulunya
dikenal sebagai pembagi atau penyekat antara budaya dan sosial pada ekspektasi, atribut, dan tanda-tanda tingkah laku yang dikategorikan sebagai manusia oleh
kelompok sosial dimana seorang anak telah lahir Eisenstein, 1984:7. Menurut Maggie Humm, gender adalah konstruksi sosial yang lebih menindas perempuan
daripada laki-laki dan gender merupakan konstruksi yang dibentuk oleh kaum patriarki Jackson dkk, 2009:331.
Stereotipe gender adalah kategori luas yang merefleksikan kesan dan keyakinan apa perilaku yang tepat untuk pria dan wanita. Pengertian lain dari
stereotipe gender adalah bentuk keyakinan yang dimiliki seseorang atau suatu kelompok tentang karakteristik atribut-atribut peran sosial yang seharusnya
dilakukan oleh suatu kelompok jenis kelamin tertentu yaitu jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Sementara itu, Stereotipe gender yang terjadi dalam masyarakat, merupakan diskriminasi yang terjadi pada kaum perempuan yang berakibat
membatasi, menyulitkan, memiskinkan dan merugikan kaum perempuan. Diskriminasi ini yaitu keyakinan masyarakat bahwa laki-laki adalah pencari
nafkah dan pekerjaan yang dilakukan kaum perempuan dinilai hanya sebagai “tambahan” dan oleh karenanya boleh saja dibayar lebih rendah Fakih, 2012 :
74. Di rumah, perempuan memasak, membersihkan rumah, dan merawat anak
sedangkan laki-laki berkebun, merawat mobil, dan memperbaiki rumah Sugihastuti, 2010 : 57.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa stereotipe gender adalah keyakinan yang dimiliki oleh sekelompok orang
mengenai peran sosial, kesan dan keyakinan mengenai pembagian jenis kelamin.
1.6.2.3 Kekerasan Gender