Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance. Hal ini bertujuan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan sampel darah dan hasil penelitian
dapat dipublikasikan. Surat ethical clearance dikeluarkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta pada tanggal 18 Mei 2015 dengan nomor surat KEFK 502EC Lampiran 1. Selanjutnya dilakukan permohonan ijin ke kantor Bapeda
Kabupaten Sleman untuk mendapatkan ijin melakukan penelitian di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta Lampiran 2.
Permohonan kerjasama untuk pengambilan dan analisis darah, diajukan ke bagian Laboratorium Pramita. Penawaran kerjasama juga ditujukan kepada
responden penelitian dengan menggunakan informed consent. Identitas subjek penelitian akan dijamin kerahasiaannya pada publikasi hasil penelitian nanti.
3. Pembuatan informed consent dan leaflet
Pembuatan leaflet bertujuan membantu responden dalam memahami gambaran mengenai penelitian yang akan dilakukan. Kontenisi dari leaflet ini
antara lain, meliputi tujuan penelitian, manfaat penelitian yang diterima responden, pengukuran antropometri meliputi pengukuran lingkar pinggang, rasio
lingkar pinggang panggul, body fat percentage, dan body mass index, serta pemeriksaan laboratorium yang meliputi HbA1c, Hs-Crp, dan Lipoproteina.
Informed consent ditujukan sebagai bukti kesediaan calon responden untuk dapat mengikuti penelitian ini. Pembuatan informed consent ini sesuai
dengan standar yang dikeluarkan Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
4. Pencarian responden
Pencarian responden dilakukan setelah mendapat izin penelitian dengan mendatangi rumah-rumah penduduk kemudian mengadakan wawancara singkat
dengan calon responden. Calon responden diberi penjelasan mengenai gambaran penelitian yang akan dilakukan serta kriteria inklusi dan eksklusi yang telah
ditetapkan. Pada tahap ini sebagian calon responden menolak untuk mengikuti penelitian dikarenakan beberapa alasan, seperti takut diambil darahnya dan waktu
penelitian yang bertabrakan dengan acara lainpekerjaan. Calon responden yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian
akan diberikan informed consent, yang selanjutnya ditandatangani oleh responden sebagai bukti kesediaannya untuk mengikuti penelitian ini. Responden juga
kemudian diberi informasi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan penelitian serta diingatkan untuk berpuasa selama 10-12 jam sebelum pengambilan darah.
5. Validitas dan reabilitas instrumen penelitian
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan ketepatan pengukuran alat ukur sesuai dengan yang diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan Notoadmojo, 2010. Instrumen yang digunakan pada penelitian yang diuji validitas dan reliabilitas
adalah pita pengukur Butterfly®. Instrumen penelitian dikatakan valid jika menunjukkan pengukuran yang
sebenarnya sesuai dengan yang diukur. Pengujian validitas instrumen Butterfly® dilakukan oleh Balai Metrologi Yogyakarta. Hasil pengujian validitas instrumen
menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan valid, ditunjukkan dengan ukuran
skala pada instrumen penelitian yang sudah tepat sesuai dengan skala yang ditunjukkan. Hasil pengujian instrumen penelitian terlampir pada lampiran 10 dan
lampiran 11. Suatu alat dapat dikatakan reliable apabila memenuhi nilai koefisien
variansi CV sebesar ≤ 5. Pengujian reliabilitas dilakukan pada pita pengukur
dengan replikasi pengukuran sebanyak lima kali. Nilai CV dari pita pengukur sebesar 0,457. Berdasarkan nilai CV tersebut, instrumen penelitian dapat
dikatakan reliable, karena pita pengukur memiliki nil ai CV yang ≤ 5.
6. Pengukuran parameter antropometri dan pengambilan darah