2 risiko penyakit kardiovaskular dan peningkatan 0,01 rasio lingkar pinggang panggul meningkatkan 5 risiko penyakit kardiovaskular.
Tabel II. Nilai cut-off Rasio Lingkar Pinggang Panggul World Health Organization, 2008.
Gambar 2. Cara Mengukur Rasio Lingkar Pinggang Panggul Dewar, 2013.
B. Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular disebabkan oleh kerusakan jantung dan pembuluh darah dan meliputi penyakit jantung koroner atau serangan jantung,
penyakit serebrovaskularstroke disebabkan karena aliran darah menuju ke otak diblokirdihambat sehingga menyebabkan otak kehilangan oksigen dan nutrisi
sehingga akhirnya mati, peningkatan tekanan darah hipertensi, penyakit arteri perifer, penyakit jantung rematik disebabkan oleh bakteri streptococcal yang
merusak otot jantung dan katup jantung, penyakit jantung kongenital disebabkan oleh faktor genetik atau karena paparan efek samping selama kehamilan, dan
gagal jantung World Heart Federation, 2011; World Health Organization, 2015. Jenis
Kelamin Rasio Lingkar Pinggang
Panggul cm Laki-laki
≥ 0,90 Perempuan
≥ 0,85
Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular yaitu faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak
dapat diubah. Faktor risiko yang dapat diubah meliputi hipertensi tekanan darah tinggi, merokok, diabetes, kurangnya aktivitas fisik, diet yang tidak sehat
banyak mengkonsumsi lemak jenuh, lemak trans, dan garam serta sedikit mengkonsumsi buah, sayur, dan ikan, kolesterollipid, dan obesitas. Faktor risiko
yang tidak dapat diubah yaitu umur, jenis kelamin, dan riwayat keluarga World Heart Federation, 2012.
Kardiovaskular berfokus pada aterosklerosis dan penyakit hipertensi. Kedua hal ini merupakan kondisi kardiovaskular yang dapat menyebabkan
penyakit pada dinding arteri, khususnya di jantung, otak, aorta, atau sebagai konsekuensi tekanan darah yang tinggi Labarthe, 2011.
C. Obesitas Sentral
Adiposa bertindak sebagai organ endokrin dan berperan penting dalam patogenesis dan komplikasi obesitas. Peningkatan kadar leptin mengontrol asupan
makanan dan metabolisme energi. C-reactive protein CRP berperan dalam perkembangan resistensi leptin. Leptin adalah prediktor independen dari peristiwa
kardiovaskular. Kenaikan penanda inflamasi berhubungan dengan resistensi insulin, obesitas, dan peristiwa kardiovaskular Lavie, Milani, and Ventura, 2009.
Lemak sentral memiliki efek yang merugikan baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Beberapa penelitian sebelumnya pada anak-anak
menunjukkan bahwa lemak sentral berkorelasi dengan konsentrasi serum
lipoprotein, peningkatan tekanan darah, risiko penyakit kardiovaskular, dan meningkatnya risiko komplikasi metabolik Hassan, et al., 2008.
Bagian adiposa berperan penting dalam perkembangan obesitas yang berhubungan dengan komplikasi metabolik. Obesitas sentral viseral, abdominal,
android, upper body atau apple-shaped obesity ditandai dengan akumulasi lemak intra abdominal dan subkutan di sekitar abdomen dan berhubungan dengan
meningkatnya risiko metabolik dan penyakit kardiovaskular. Pengukuran lingkar pinggang berkorelasi positif dengan massa lemak abdominal subkutan dan intra
abdominal dan menunjukkan penilaian obesitas sentral yang sederhana Kopelman, Caterson, and Dietz, 2009.
Obesitas android apple-shaped obesity mengambarkan distribusi lemak sentral. Apple-shaped obesity lebih sensitif terhadap katekolamin dan sedikit
sensitif terhadap insulin. Hal ini menyebabkan lebih mudah untuk mengirim trigliserida ke jaringan lain untuk memenuhi kebutuhan energi. Distribusi lemak
android berhubungan dengan hiperinsulinemia, intoleransi glukosa, diabetes mellitus, peningkatan produksi androgen, penurunan hormon seksual yang
berikatan dengan globulin, serta peningkatan kadar testosteron bebas dan estradiol. Wanita dengan obesitas sentral mengalami penurunan kadar kortisol
disertai dengan penurunan kadar leptin. Obesitas android juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular Speroff and Fritz, 2012.
Obesitas gynoid pear shaped obesity mengambarkan distribusi lemak pada bagian tubuh bawah femoral dan gluteal. Pear shaped obesity lebih resisten
terhadap katekolamin dan lebih sensitif terhadap insulin, serta ekstraksi dan
penyimpanan asam lemak lebih mudah terjadi dan lemak lebih mudah terakumulasi di paha dan pantat. Wanita dengan obesitas gynoid cenderung lebih
sedikit untuk mengalami diabetes mellitus dan penyakit jantung koroner dibandingkan obesitas android Speroff, et al., 2012. World Health Organization
juga menyatakan apple shaped obesity memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan pear shaped obesity.
Gambar 3. Apple Shaped Obesity dan Pear Shaped Obesity Simon, 2013.
Penelitian yang dilakukan oleh Goh, et al. 2014 menyimpulkan bahwa pengukuran obesitas sentral merupakan prediktor yang lebih baik untuk penyakit
kardiovaskular dibandingkan dengan obesitas secara umum, serta pentingnya untuk menjaga berat badan dan mencegah obesitas sentral. Demikian pula pada
penelitian yang dilakukan oleh Recio-Rodriguez, Gomes-Marcos, Patino-Alonso, Agudo-Conde, Rodriguez-Sanchez, and Garcia-Ortis 2012 menyimpulkan
bahwa pengukuran obesitas sentral dengan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan berkorelasi lebih baik dibandingkan dengan
obesitas umum yang diukur dengan body mass index dan body fat percentage pada evaluasi kekakuan arteri dan aterosklerosis pada subjek dengan diabetes atau
hipertensi. Penelitian yang dilakukan oleh Sunarti dan Maryani 2013 juga
menyatakan bahwa obesitas sentral merupakan salah satu faktor risiko yang sering dijumpai pada penderita penyakit jantung koroner.
Gambar 4. Lemak Viseral dan Lemak Subkutan pada Bagian Abdominal National Heart, Lung, and Blood Institute, 2015.
D. Lipoproteina