Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuniari, Ratnayanti, Mayun, Wiryawan, Linawati, dan Sugiritama 2010 menunjukkan bahwa lingkar
pinggang yang lebih dari normal obesitas pada wanita merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian yang dilakukan oleh Kanthe,
Bagali, Shaikh, Patil, Patil, and Aithala 2015 juga menunjukkan bahwa pengukuran lingkar pinggang digunakan untuk mendiagnosa obesitas dan dapat
digunakan sebagai metode yang sederhana dalam memprediksi faktor risiko kardiovaskular pada wanita dengan umur pertengahan.
Demikian pula pada penelitian yang dilakukan oleh Shahraki, Shahraki, Roudbari, and Gargari 2008 menunjukkan bahwa lingkar pinggang merupakan
indeks yang lebih baik dalam memprediksi beberapa faktor risiko kardiovaskular pada wanita yang lebih muda dan setengah baya, sedangkan pada wanita yang
lebih tua, rasio lingkar pinggang panggul menunjukkan hasil yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan oleh Du, Ma, Li, Fang, Hu, Yang, et al. 2010 juga
menunjukkan bahwa pengukuran lingkar pinggang memiliki efek yang independen terhadap faktor risiko penyakit kardiovaskular.
3. Rasio Lingkar Pinggang Panggul
Rasio lingkar pinggang panggul merupakan hasil perbandingan antara lingkar pinggang dan lingkar panggul responden. Berdasarkan analisis statistik
deskriptif data rasio lingkar pinggang panggul, nilai rerata sebesar 0,84 dengan simpangan deviasi sebesar 0,07.
World Health Organization 2008 menyatakan nilai cut-off rasio lingkar pinggang
panggul untuk wanita sebesar ≥ 0,85, sehingga dapat dinyatakan bahwa
responden penelitian memiliki nilai rasio lingkar pinggang panggul yang normal. Uji normalitas data rasio lingkar pinggang panggul responden dilakukan dengan
menggunakan uji Shapiro-Wilk pada taraf kepercayaan 95. Hasil uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,002
p0,05 yang berarti data rasio lingkar pinggang panggul responden tidak terdistribusi normal.
Gambar 11. Grafik Histogram Uji Normalitas Rasio Lingkar Pinggang Panggul Responden
Pengukuran rasio lingkar pinggang panggul digunakan untuk menilai deposittimbunan lemak yang umumnya adalah subkutan dan viseral. Penelitian
yang dilakukan oleh Kaur and Walia 2007 menunjukkan bahwa rasio lingkar pinggang panggul merupakan indikator yang paling sensitif untuk obesitas sentral
diikuti dengan pengukuran lingkar pinggang dan body mass index. Demikian pula penelitian yang dilakukan Mitolo, Dare, and Chris-Ozoko 2015 menunjukkan
bahwa rasio lingkar pinggang panggul merupakan prediktor yang lebih baik untuk obesitas pada wanita dibandingkan pria.
Penelitian yang dilakukan oleh Dalton, Cameron, Zimsmet, Shaw, Jolley, Dunstan, et al. 2003 juga menunjukkan bahwa rasio lingkar pinggang panggul
memiliki korelasi yang kuat dengan risiko kardiovaskular. Rasio lingkar pinggang panggul merupakan pengukuran yang berguna untuk obesitas yang digunakan
untuk mengidentifikasi individu dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Demikian pula pada penelitian yang dilakukan oleh Sunarti and Maryani
2013 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara rasio lingkar pinggang panggul dengan kejadian penyakit jantung koroner pada pasien di RSUD
Kabupaten Sukoharjo.
4. Kadar Lipoproteina