8. Pembagian hasil penelitian
Hasil pengukuran antropometri dan analisis darah langsung dibagikan pada responden penelitian pada Kamis, 25 Juni 2015 di Balai Desa Kepuharjo.
Peneliti juga membantu menjelaskan mengenai hasil pengukuran antropometri dan analisis darah responden, disertai dengan penjelasan mengenai terapi non
farmakologi jika ada hasil yang tidak normal.
9. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan pertama kali dengan menyusun data yang sejenis dan mengklasifikasikan sesuai dengan kategori yang ditetapkan kemudian
baru melakukan analisis data.
J. Analisis Data
Data diolah secara statistik dengan mengggunakan SPSS versi 22 dengan taraf kepercayaan 95. Uji statistik data dilakukan oleh Clinical Epidemiology
and Biostatistics Unit CE BU Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Yogyakarta. Uji normalitas dilakukan
untuk melihat distribusi normal data dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk karena sampel yang digunakan
≤ 50 responden. Nilai signifikansi p0,05 menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. Kemudian dilakukan uji
komparatif dengan menggunakan uji t tidak berpasangan apabila data terdistribusi normal. Namun apabila data tidak terdistribusi normal, digunakan uji Mann-
Whitney sebagai alternatif. Nilai signifikansi p0,05 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kedua kelompok data yang dianalisis. Selanjutnya
dilakukan uji korelasi dengan menggunakan uji Pearson apabila data terdistribusi normal. Namun apabila data tidak terdistribusi normal, digunakan uji Spearman
sebagai alternatif Dahlan, 2013. Hal yang dilakukan pertama kali pada analisis data adalah
mendeskripsikan data responden meliputi, usia, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang panggul, dan kadar lipoproteina. Data tersebut dianalisis dengan cara
menghitung rata-rata sebagai ukuran pemusatan, standar deviasi SD sebagai ukuran penyebaran, serta normalitas dari tiap kelompok data. Uji normalitas
menggunakan uji Shapiro-Wilk karena data yang digunakan sampel berjumlah 50 responden.
Selanjutnya dilakukan uji komparatif dengan mengelompokkan terlebih dahulu data kadar lipoproteina berdasarkan nilai lingkar pinggang
≥ 80 cm dan lingkar pinggang 80 cm serta nilai rasio lingkar pinggang panggul
≥ 0,85 dan rasio lingkar pinggang panggul 0,85. Kemudian, tiap-tiap kelompok diuji
normalitasnya. Apabila kedua kelompok data terdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji t tidak berpasangan. Namun, apabila kedua kelompok data
tidak terdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Analisis terakhir adalah uji korelasi antara lingkar pinggang dan rasio
lingkar pinggang panggul terhadap kadar lipoproteina. Apabila seluruh data yang akan diuji korelasi terdistribusi normal, maka akan digunakan uji Pearson
dengan uji hipotesis two tailed. Namun, apabila kedua kelompok data tidak terdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji Spearman.
Tabel IV. Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p, dan Arah Korelasi
Dahlan, 2013. Parameter
Nilai Interpretasi
Kekuatan korelasi r 0,00
– 0,199 0,20
– 0,399 0,40
– 0,599 0,60
– 0,799 0,80
– 1,000 Sangat lemah
Lemah Sedang
Kuat Sangat kuat
Nilai p
p 0,05 p 0,05
Terdapat korelasi yang bermakna antara dua
variabel yang diuji Tidak terdapat korelasi
yang bermakna antara dua variabel yang diuji
Arah korelasi + positif
- negatif Searah, semakin besar
nilai satu variabel semakin besar nilai
variabel lainnya Berlawanan arah,
semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil
nilai variabel lainnya
K. Keterbatasan Penelitian