merupakan faktor risiko yang kuat untuk penyakit kardiovaskular pada orang dengan atau tanpa penyakit diabetes. Demikian pula pada penelitian yang
dilakukan oleh Jousilahti, Vartiainen, Tuomilehto, and Puska 1999 menunjukkan bahwa peningkatan faktor risiko kardiovaskular berhubungan
dengan meningkatnya usia dan mortalitas lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan
pada pria. Meningkatnya usia seseorang juga berhubungan dengan pengukuran
antropometri. Penelitian yang dilakukan oleh Wu, Wang, Jiang, Ding, Wu, Ma, et al. 2014 menunjukkan bahwa nilai lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang
bertambah seiring dengan meningkatnya usia. Hasil penelitian menunjukkan pria memiliki nilai lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang yang lebih besar
dibandingkan dengan wanita. Demikian pula pada penelitian yang dilakukan oleh Adegbija, Hoy, and Wang 2015 juga menunjukkan bahwa risiko penyakit
kardiovaskular meningkat dengan meningkatnya nilai lingkar pinggang dan berhubungan juga dengan meningkatnya usia.
Usia juga berhubungan dengan kadar lipoproteina pada wanita. Penelitian yang dilakukan oleh Akanji, Al-Shayji, and Kumar 1999
menunjukkan adanya korelasi yang positif antara meningkatnya usia dan kadar lipoproteina yang kemungkinan disebabkan karena pengaruh menopause pada
wanita.
2. Lingkar Pinggang
Uji normalitas data lingkar pinggang responden dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk pada taraf kepercayaan 95. Berdasarkan hasil
analisis statistik deskriptif data lingkar pinggang, diperoleh nilai rerata lingkar pinggang seluruh responden sebesar 83,38 cm dengan simpangan deviasi sebesar
13,20. International Diabetes Federation 2006 menyatakan nilai cut-off lingkar pinggang untuk wanita sebesar ≥ 80 cm, sehingga dapat dinyatakan bahwa
responden penelitian memiliki nilai lingkar pinggang yang diatas normal obesitas sentral. Hasil uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk menghasilkan nilai
signifikansi sebesar 0,000 p0,05 yang berarti data lingkar pinggang responden tidak terdistribusi normal.
Gambar 10. Grafik Histogram Uji Normalitas Lingkar Pinggang Responden
Pengukuran lingkar pinggang relatif sederhana dan efektif dalam memprediksi adanya obesitas sentral. Obesitas sentral merupakan salah satu faktor
risiko penyakit kardiovaskular. Orang dengan lingkar pinggang yang besar memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih besar dibandingkan dengan
orang yang memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil Saleh, 2015.
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuniari, Ratnayanti, Mayun, Wiryawan, Linawati, dan Sugiritama 2010 menunjukkan bahwa lingkar
pinggang yang lebih dari normal obesitas pada wanita merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian yang dilakukan oleh Kanthe,
Bagali, Shaikh, Patil, Patil, and Aithala 2015 juga menunjukkan bahwa pengukuran lingkar pinggang digunakan untuk mendiagnosa obesitas dan dapat
digunakan sebagai metode yang sederhana dalam memprediksi faktor risiko kardiovaskular pada wanita dengan umur pertengahan.
Demikian pula pada penelitian yang dilakukan oleh Shahraki, Shahraki, Roudbari, and Gargari 2008 menunjukkan bahwa lingkar pinggang merupakan
indeks yang lebih baik dalam memprediksi beberapa faktor risiko kardiovaskular pada wanita yang lebih muda dan setengah baya, sedangkan pada wanita yang
lebih tua, rasio lingkar pinggang panggul menunjukkan hasil yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan oleh Du, Ma, Li, Fang, Hu, Yang, et al. 2010 juga
menunjukkan bahwa pengukuran lingkar pinggang memiliki efek yang independen terhadap faktor risiko penyakit kardiovaskular.
3. Rasio Lingkar Pinggang Panggul