Stres Kerja Kekerasan dalam Rumah Tangga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif. Penelitian korelasional ini bertujuan melihat hubungan antara stres kerja dengan kekerasan dalam rumah tangga.Penelitian korelasional yaitu penelitian yang berusaha untuk memastikan bagaimana dua atau lebih variabel saling berhubungan satu dengan yang lainnya Clark, 2004 : 287 ; Elmes et al, 1995 : 172.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Pada penelitian diteliti hubungan antara dua variabel, yaitu : 1. Variabel Bebas : Stres Kerja 2. Variabel Tergantung : Kekerasan dalam Rumah Tangga

C. Definisi Operasional

1. Stres Kerja

Stres kerja yaitu respon fisiologis, psikologis, perilaku, dan kognitif individu terhadap situasi yang disebabkan oleh stressor yang muncul pada pekerjaan yang sedang dijalaninya. Respon stres kerja diukur menggunakan skala stres kerja dengan metode skala Likert. Skala tersebut merupakan skala psikologis sehingga mengukur respon stres kerja melalui jawaban yang diberikan subjek pada kuisioner. 41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penelitian ini tidak menggunakan alat yang lain untuk mengukur stres kerja karena keterbatasan peneliti pada waktu, tenaga dan dana. Stres kerja yang tinggi akan ditunjukkan melalui perolehan hasil skor total dari skala yang telah dibuat. Semakin tinggi hasil skor total yang diperoleh dari skala tersebut, maka semakin tinggi stres kerja yang dimiliki individu. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah hasil skor total yang diperoleh berdasarkan skala, maka semakin rendah stres kerja yang dimiliki oleh individu tersebut. Skala stres kerja dibatasi dengan aspek-aspek yang dimiliki. Aspek-aspek tersebut berupa respon yang diberikan individu, yaitu: a. Respon Psikologis Respon tersebut meliputi rasa cemas, depresi, marah, frustrasi, bingung, tidak adanya kepuasan kerja, kelelahan secara psikologis, dan apatis. b. Respon Fisiologis Respon tersebut yaitu sulit tidur atau tidur tidak tenang, jantung berdebar, keringat dingin, sakit perut, dan sakit kepala. c. Respon Perilaku Respon individu seperti makan yang berlebihan atau tidak ada nafsu makan, meningkatnya frekuensi absensi, kesulitan komunikasi, kurang dapat menyesuaikan diri pada lingkungan, penurunan prestasi, dan menunda atau menghindari pekerjaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Respon Kognitif Respon individu seperti kurangnya konsentrasi dan perhatian, sulit membuat keputusan.

1. Kekerasan dalam Rumah Tangga

Kekerasan dalam rumah tangga adalah perbuatan yang dilakukan oleh suami untuk melukai atau menyakiti istrinya baik secara fisik, psikologis, seksual mau pun ekonomi. Variabel ini akan diukur menggunakan skala kekerasan dalam rumah tangga untuk mengungkap sikap individu dengan metode skala Likert. Kekerasan dalam rumah tangga yang tinggi ditunjukkan melalui perolehan skor pada skala yang telah dibuat. Semakin tinggi skor yang dihasilkan oleh subjek maka semakin tinggi juga kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh individu. Demikian pula sebaliknya, perolehan skor yang rendah menunjukkan rendahnya kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh individu. Sikap ini akan dibatasi dengan menggunakan aspek-aspek kekerasan dalam rumah tangga. Kekerasan yang dilakukan suami untuk melukai atau menyakiti istrinya tersebut meliputi : a. Kekerasan Fisik Perbuatan tersebut seperti menampar, memukul dengan tangan ataupun benda, mencekik, menarik rambut, mengguncang, mendorong, menekan, menahan, melempar, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memutar-mutarkan, meludahi, menyundut dengan rokok, penganiayaan, pengurungan dikurung di dalam rumah b. Kekerasan Psikologis Kekerasan yang meliputi berteriak, menguntit, mengancam misalnya dicerai, dipukul, dibunuh, melecehkan atau merendahkan dengan kata-kata, menyumpah, mengatur, memata- matai, pengabaian, tuduhan, penolakan, perbuatan, pembatasan, pemutusan hubungan dengan masyarakat maupun dengan keluarga, melarang istri bekerja, melarang istri untuk ikut terlibat kegiatan sosial kemasyarakatan, memisahkan istri dengan anak- anak bila tidak menuruti keinginan suami sering meninggalkan rumah tanpa alasan dan teror. c. Kekerasan Seksual Perbuatan berupa menyentuh, meraba, mencium, memaksa berhubungan seksual saat istri sedang tidak menginginkannya mungkin karena sedang haid atau sakit, tidak memenuhi kebutuhan seksual istri, memaksa istri melakukan hubungan seksual dengan cara yang tidak disukai istri, menggugurkan kandungan istri. Selain itu seperti gurauan, melecehkan atau merendahkan yang mengarah kepada seksual. d. Kekerasan Finansial Perilaku melukai tersebut berupa mengambil uang, menahan, tidak memberikan kebutuhan finansial, mengendalikan dan mengawasi pengeluaran uang sampai sekecil-kecilnya, serta menghambat karir pasangannya.

B. Subjek Penelitian