Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Keterangan : : Pengaruh secara parsial
: Pengaruh secara bersama-sama
D. Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban permasalahan sementara yang bersifat dugaan dari suatu penelitian. Meskipun begitu, hipotesis harus dijawab
secara nyata melalui penelitian dengan mencari bukti yang mampu membenarkan hipotesis penelitian.
Faktor electronic word of mouth, daya tarik obyek wisata, dan lokasi obyek wisata mempengaruhi keputusan berkujung wisatawan.
Menurut Kevin dkk dalam Hasan, 2015:227, electronic word of mouth adalah pernyataan positif atau negatif oleh potensial, aktual, atau former
konsumen mengenai suatu produk atau perusahaan dan disebarkan kepada orang lain atau perusahaan lain melalui internet. Dengan semakin
berkembangnya komunikasi melalui internet, semakin banyak pula jejaring sosial yang aplikasinya menimbulkan aktivitas untuk membahas
topik atau mengomentari suatu hal. Salah satu jejaring sosial yang banyak diminati masyarakat adalah Instagram. Pada jejaring sosial
Instagram pengguna dapat saling mengomentari suatu foto. Adanya komentar-komentar menimbulkan ketertarikan pengguna akan foto yang
diunggah. Fenomena baru-baru ini, dapat dilihat semakin banyaknya masyarakat yang gemar berwisata kemudian mengunggah fotonya di
jejaring sosial seperti Instagram. Foto menarik mengenai obyek wisata tersebut menimbulkan reaksi electronic word of mouth yang membuat
banyak masyarakat memutuskan untuk datang berkunjung ke obyek wisata. Maka semakin banyaknya informasi yang menyebar melalui
jejaring sosial semakin tinggi ketertarikan wisatawan untuk berkunjung. Menurut Mill dalam Syahrul, 2015:74, daya tarik merupakan
salah satu faktor yang sangat mempengaruhi wisatawan yang datang pada suatu daerah tujuan wisata. Daya tarik menjadi alasan utama para
wisatawan berkunjung. Keindahan suatu obyek wisata memberikan kepuasan bagi wisatawan yang berwisata untuk tujuan rekreasi dan
menikmati perjalanan. Daya tarik obyek wisata menjadi suatu pertimbangan utama bagi wisatawan untuk memutuskan berkunjung.
Semakin menarik suatu obyek wisata semakin tinggi ketertarikan wisatawan untuk berkunjung.
Menurut Lupiyoadi dalam Kiswanto, 2011:21, lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan beroperasi
melakukan kegiatan usahanya. Menurut Tjiptono dalam Kiswanto, 2011:23-24
menjelaskan bahwa
lokasi memerlukan
berbagai pertimbangan terhadap faktor-faktor berikut:
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau oleh
transportasi umum. 2.
Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.
3. Lalu-lintas traffic, yaitu petunjuk lalu lintas yang jelas dan suatu
peluang terjadinya impulse buying akibat lalu lintas. 4.
Fasilitas yang memadai, aman, dan nyaman bagi wisatawan. 5.
Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.
Dari berbagai pertimbangan tersebut dapat diketahui bahwa semakin mudah akses jalan ke lokasi sebuah obyek wisata semakin tinggi
ketertarikan wisatawan untuk berkunjung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran yang dijelaskan sebelumnya maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
: Electronic word of mouth, daya tarik, dan lokasi secara parsial
berpengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan di obyek wisata Curug Sidoharjo.
: Electronic word of mouth, daya tarik, dan lokasi secara
bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan berkunjung
wisatawan di obyek wisata Curug Sidoharjo.
46
BAB III METODE PENELITIAN