9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1.
Pengertian Manajemen
Menurut Stoner dalam Pambudi, 2013:5, Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-
usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan lingkungan kegiatan yang dilakukan manajer dibagi menjadi dua yaitu manajer Fungsional dan Manajer Umum. Manajer fungsional
bertanggung jawab pada satu kegiatan organisasi, seperti produksi, pemasaran, keuangan dan lain sebagainya yang dipusatkan oleh kesamaan
tugas. 2.
Manajemen Pemasaran Menurut Stanton dalam Akhirson dkk, 2013:7, pemasaran adalah
suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan,
dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen
tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari
pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan
yang sudah
ada dengan
tetap memegang
prisip kepuasan
pelanggan. Menurut Kotler dan Armstrong 2004:16, manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan
perusahaan. Di dalam suatu perusahaan tentu menerapkan berbagai komunikasi pemasaran. Komunikasi Pemasaran merupakan kegiatan
pemasaran yang beusaha menyebarkan informasi dan mempengaruhi pasar sasaran agar bersedia menerima, membeli dan setia pada produk yang
ditawarkan produsen.
Komunikasi pemasaran
dapat membantu
mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran, menciptakan arus informasi antara pembeli dan
penjual yang membuat kegiatan pertukaran lebih efisien, dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran yang
memuaskan. Sarana dalam komunikasi pemasaran di antaranya: a.
Face to Face Komunikasi pemasaran satu ini merupakan komunikasi secara
langsung yang dilakukan penjual kepada pembeli. Bila anda menjalankan komunikasi ini maka sering terjadi kendala pada waktu
dan biaya sehingga komunikasi langsung ini kadang tidak di minati para marketer bisnis
b. Media cetak
Media cetak juga bisa digunakan untuk komunikasi pemasaran produk. Dengan menggunakan media cetak seperti brosur, surat kabar
atau koran, majalah , spanduk, stiker anda bisa melakuakn promosi sebagai komunikasi pemasaran kepada konsumen anda. Cara ini
sering digunakan pebisnis untuk mendapatkan simpati dari konsumen. c.
Internet Internet merupakan sarana komunikasi pemasaran yang hebat dan
hampir semua pebisnis menjalankan pemasarannya melalui internet. Internet lebih mudah menginformasikan produk dan internet memiliki
jumlah pengguna yang banyak. 3.
Perilaku Konsumen Menurut American Marketing Association dalam Peter dan Olson,
2013:6, perilaku konsumen adalah dinamika kesadaran, perilaku dan lingkungan di mana manusia melakukan pertukaran aspek-aspek
kehidupan. Disiplin perilaku konsumen adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mana memanfaatkan metode riset yang berasal dari disiplin
psikologi, sosiologi, ekonomi, dan antropologi dalam meneliti perilaku manusia sebagai konsumen. Menurut Sumarwan 2011:5, riset perilaku
konsumen terdiri atas tiga perspektif, yaitu: a.
Perspektif pengambilan keputusan Konsumen melakukan serangkaian aktivitas dalam membuat
keputusan pembelian. Perspektif ini mengasumsikan bahwa konsumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki masalah dan melakukan proses pengambilan keputusan rasional untuk memecahkan masalah.
b. Perspektif eksperiensial
Perspektif ini mengemukakan bahwa konsumen sering kali mengambil keputusan membeli suatu produk tidak selalu berdasarkan
proses keputusan rasional untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Konsumen sering sekali membeli suatu produk karena alasan
kegembiraan, fantasi, ataupun emosi. c.
Perspektif pengaruh behavioral Perspektif ini menyatakan bahwa seorang konsumen membeli suatu
produk sering kali bukan karena alasan rasional. Perilaku konsumen dalam perspektif menyatakan bahwa konsumen sangat dipengaruhi
faktor luar seperti program pemasaran, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, faktor ekonomi, serta pengaruh lingkungan yang
kuat membuat konsumen melakukan pembelian. Menurut Amirullah dalam Supranto dan Limakrisna, 2007:18-19,
faktor individu yang berhubungan dengan perilaku konsumen adalah kekuatan yang melekat pada konsumen yang mempengaruhi keputusan
membeli. Kekuatan yang melekat pada konsumen secara individu tersebut sebagai faktor-faktor yang ada dalam diri individu atau konsumen.
Kekuatan individu terdiri dari pengalaman belajar dan memori learning and memory, kepribadian dan konsep diri personality and self concept,
motivasi dan keterlibatan motivation and involvement, sikap attitude, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan gaya hidup life style. Menurut Sumarwan 2011:13-14, faktor dalam lingkungan
konsumen yang
mempengaruhi perilaku
konsumen, diantaranya:
a.
Budaya
Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, kebiasaan seseorang dalam masyarakat.
Suatu nilai-nilai bisa dianggap sebagai makna budaya jika semua orang dalam sebuah masyarakat memiliki pemahaman yang sama terhadap
nilai-nilai tersebut. Budaya akan mempengaruhi sikap, presepsi, dan perilaku konsumen.
b. Karakteristik demografi, sosial, dan ekonomi
Demografi akan menggambarkan karakteristik suatu penduduk, misalnya suku adalah variabel demografi. Beberapa karakteristik
demografi yang sangat penting untuk memahami konsumen adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, jenis
keluarga, status pernikahan, lokasi geografi, dan kelas sosial. c.
Keluarga Keluarga adalah lingkungan mikro, yaitu lingkungan yang paling dekat
dengan konsumen. Keluarga adalah lingkungan dimana sebagian besar konsumen tinggal dan berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya.
Anggota keluarga akan saling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian barang dan jasa.
d. Kelompok acuan
Sebuah kelompok merupakan kumpulan dari dua atau lebih orang-orang yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama, tujuan
tersebut bias merupakan tujuan individu atau tujuan bersama. Kelompok mempengaruhi proses pembelian dalam dua cara, yaitu:
1 Kelompok mempengaruhi pembelian yang dibuat oleh seorang
konsumen. 2
Anggota kelompok membuat keputusan bersama-sama sebagai sebuah kelompok.
Kelompok acuan akan memberikan standar dan nilai yang akan mempengaruhi perilaku seseorang.
e.
Lingkungan dan situasi
Lingkungan konsumen terbagi ke dalam 2 macam, yaitu : 1
Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi antara konsumen dan orang-orang sekitarnya. Lingkungan sosial yaitu
orang-orang lain yang berada di sekeliling konsumen dan termasuk perilaku dari orang-orang tersebut.
2 Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang berbentuk fisik di
sekeliling konsumen, termasuk di dalamnya adalah beragam produk, toko, lokasi toko, dan produk di dalam toko.
Situasi bukanlah lingkungan fisik atau karakteristik lingkungan sosial. Arti situasi didefinisikan oleh seorang konsumen yang berperilaku di
sebuah lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu. Situasi konsumen terdiri atas tiga macam, yaitu:
1 Situasi komunikasi pencarian informasi
2
Situasi pembelian
3 Situasi penggunaan
f.
Teknologi
Teknologi dalam bentuk perangkat keras dan lunak telah berkembang pesat dan perangkat teknologi tersebut telah tersedia di pasar dengan
harga terjangkau oleh sebagian besar konsumen. Perangkat atau peralatan teknologi yang dimiliki dan digunakan seorang konsumen
akan mempengaruhi sikap dan perilakunya. Beberapa teknologi sekarang ini yang sangat mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya
telepon genggam, internet, kendaraan bermotor roda dua, transportasi udara yang semakin terjangkau dan lain sebagainya.
4. Keputusan Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan, 2011:357, keputusan merupakan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.
Semua aspek dari afeksi dan kognisi terlibat dalam pembuatan keputusan. Proses kunci didalam pembuatan keputusan konsumen ialah proses
integrasi yang mana pengetahuan dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih alternatif perilaku kemudian memilih satu. Schiffman dan
Kanuk dalam Sumarwan, 2011:358-359 mengemukakan empat macam perspektif dari model manusia model of man. Model manusia yang
dimaksud adalah suatu model tingkah laku keputusan dari seorang individual berdasarkan empat perspektif, yaitu:
a. Manusia ekonomi
Model ini menggambarkan manusia yang melakukan keputusan secara rasional. Manusia ekonomi berusaha mengambil keputusan yang
memberikan kepuasan
maksimum. Keputusan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ekonomi, seperti harga dan jumlah
barang. b.
Manusia pasif Model ini menggambarkan manusia sebagai individu yang
mementingkan diri sendiri dan menerima berbagai macam promosi yang ditawarkan pemasar. Model manusia pasif dianggap tidak
realistis. Konsumen digambarkan sebagai pembeli yang irasional dan implusif.
c. Manusia kognitif
Model manusia kognitif menggambarkan sebagai individu yang berfikir untuk memecahkan masalah. Model kognitif menggambarkan
konsumen sebagai sebuah system pemrosesan informasi. Pemrosesan informasi akan membawa pada pembentukan kesukaan dan
selanjutnya kepada keinginan membeli. d.
Manusia emosional Konsumen sebagai individu yang memiliki perasaan mendalam dan
emosi yang mempengaruhi pembelian atau pemilikan barang-barang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tertentu. Konsumen yang melakukan keputusan pembelian emosional, sedikit sekali usaha yang dilakukan untuk mencari informasi sebelum
membeli. Menurut Sumarwan 2011:361-387, proses keputusan konsumen dibagi
menjadi enam proses, yaitu: a.
Pengenalan kebutuhan Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu
masalah yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi.
Menurut Engel dkk dalam Sumarwan, 2011:361-362, ada bebrapa faktor yang mempengaruh pengaktifan kebutuhan, yaitu:
1 Waktu
Rutinitas yang dilakukan seseorang setiap harinya akan mendorong kebutuhan fisiologis seseorang dan berlalunya waktu
akan mendorong pengenalan kebutuhan lain yang diinginkan konsumen.
2 Perubahan situasi
Perubahan situasi seseorang akan mengaktifkan kebutuhan. Perubahan situasi ini akan mendorong seseorang mengubah
rutinitasnya sehigga menimbulkan kebutuhannya yang baru. 3
Pemilikan produk Memiliki sebuah produk akan mengaktifkan kebutuhan akan
produk yang lain sebagai pelengkap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Konsumsi produk
Konsumsi akan produk yang sudah rutin dilakukan akan mendorong seseorang untuk membeli kembali produk tersebut.
Habisnya produk yang lama akan membuat konsumen menyadari kebutuhannya untuk mengkonsumsi kembali.
5 Perbedaan individu
Perbedaan sikap setiap individu mempengaruhi akan kebutuhan yang akan timbul. Sikap antar individu berbeda-beda sehingga
kebutuhan yang timbul berbeda pula. 6
Pengaruh pemasaran Produk baru yang muncul setiap harinya akan diiklankan dan
dikomunikasikan melalui berbagai media oleh perusahaan pembuatnya. Program pemasaran akan mempengaruhi konsumen
untuk menyadari kebutuhannya. b.
Pencarian informasi Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang
bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk.
Dua jenis pencarian informasi, yaitu: 1
Pencarian internal Konsumen mencari informasi yang tersimpan di dalam
ingatannya. Pencarian informasi secara internal dilakukan konsumen dengan mengingat semua produk yang dikenalnya
kemudian konsumen akan berfokus pada produk yang sangat dikenalnya. Konsumen membagi produk yang dikenalnya tersebut
menjadi tiga kategori, yaitu produk yang dipertimbangkan lebih lanjut, produk yang dipandang tidak berbeda satu sama lain, dan
produk yang ditolak. 2
Pencarian eksternal Konsumen mungkin cukup sampai pencarian internal jika apa
yang dicari telah terpenuhi. Jika tidak, konsumen akan berlanjut ke pencarian eksternal. Pencarian eksternal adalah pencarian
informasi mengenai produk,merek, dan pembelian kepada lingkungan konsumen. Konsumen akan bertanya kepada pihak-
pihak yang paham akan informasi terkait. c.
Evaluasi alternatif Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan
memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Menurut Mowen dan Minor dalam Sumarwan, 2011:368, proses evaluasi
alternatif akan mengikuti model pengambilan keputusan, model eksperiental, dan model perilaku. Jika konsumen berada dalam kondisi
keterlibatan tinggi terhadap produk, maka proses evaluasi alternatif akan
memiliki tahapan
berikut: pembentukan
kepercayaan, pembentukan sikap, dan keinginan berperilaku.
d. Pembelian
Jika konsumen telah memutuskan alternatif yang akan dipilih, maka selanjutnya akan melakukan pembelian. Pembelian meliputi
keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli, bagaimana cara membayar.
Proses pembelian terdiri atas dua tahap, yaitu: 1
Mencari informasi Konsumen akan mencari informasi mengenai produk dari
berbagai sumber seperti koran, majalah, radio, televisi, internet dan sumber lain.
2 Mengambil dana
Selain perlu mencari informasi mengenai produk yang akan dibeli, konsumen juga perlu mengetahui dari mana dana yang
akan dipakai untuk membeli produk tersebut. e.
Konsumsi Setelah konsumen membeli atau memperoleh produk dan jasa, akan
diikuti proses konsumsi atau penggunaan produk. Istilah konsumsi memiliki arti yang luas dan arti ini terkait dengan jenis atau kategori
produk dan jasa yang dibeli. Seperti misalnya rumah arti konsumsinya dihuni, motor arti konsumsinya dikendarai, obyek wisata arti
konsumsinya dimikmati keindahannya dan dimanfaatkan jasanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Kepuasan
Di dalam suatu proses keputusan, konsumen tidak berhenti hanya sampai proses konsumsi. Konsumen akan melakukan proses evaluasi
terhadap konsumsi yang telah dilakukannya. Hasil dari evaluasi pasca konsumsi adalah kosumen puas atau tidak puas terhadap konsumsi
produk yang telah dilakukannya. Kepuasan akan mendorong konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi ulang produk.
5. Pariwisata
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan dalam http:www.wisatakandi.com,2011,
wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Orang yang
melakukan kegiatan wisata merupakan wisatawan. Sedangkan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas
serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Menurut Spillane 1991:28-30, jenis-jenis
pariwisata terdiri atas: a.
Pariwisata untuk menikmati perjalanan Pleasure Tourism. Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang yang meninggalkan tempat
tinggalnya untuk berlibur, mencari udara segar yang baru, untuk mengurangi ketegangan syarafnya, untuk menikmati keindahan alam,
untuk menikmati hikayat rakyat suatu daerah, untuk menikmati hiburan, dan sebagainya.
b. Pariwisata untuk rekreasi Recreation Tourism.
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang yang menghendaki hari-hari libur untuk istirahat, untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani
dan rohani yang akan menyegarkan keletihan dan kelelahannya. c.
Pariwisata untuk kebudayaan Cultural Tourism. Jenis pariwisata ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi seperti
keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset. Untuk mempelajari adat istiadat, cara hidup masyarakat negara lain, dan
sebagainya. d.
Pariwisata untuk urusan usaha dagang besar Business Tourism. Perjalanan usaha ini adalah bentuk professional travel atau perjalanan
karena ada kaitannya dengan pekerjaan yang tidak memberikan pilihan bagi pelaku untuk menentukan daerah tujuan atau waktu
perjalanan. e.
Pariwisata untuk olahraga Sports Tourism. Jenis pariwisata ini bertujuan untuk tujuan olahraga, baik hanya untuk
menarik penonton olahraga dan olahragawannya sendiri serta ditujukan bagi mereka yang inigin mempraktekkannya sendiri.
f. Pariwisata untuk konvensi Convention Tourism.
Banyak negara yang tertarik dan menganggap jenis pariwisata ini dengan banyaknya hotel atau bangunan-bangunan yang khusus
dilengkapi untuk menunjang convention tourism. Menurut Suwantoro dalam http:perencanaankota.blogspot.co.id, 2014,
Selain dipandang dari jenisnya, pariwisata dapat pula dilihat dari kriteria lain yaitu bentuk-bentuk perjalanan wisata yang dilakukan, lamanya
perjalanan, dan pengaruhnya terhadap ekonomi akibat adanya perjalanan wisata. Bentuk-bentuk pariwisata ini antara lain:
a. Wisata dari segi jumlahnya, dibedakan atas:
1 Individual Tour, suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh
seseorang atau sepasang suami-istri. Family Group Tour, suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh keluarga atau yang masih
mempunyai hubungan saudara. 2
Group Tour, suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh sedikitnya 10 orang dan dipimpin oleh seorang yang bertanggung
jawab atas keselamatan dan kebutuhan para anggotanya. b.
Wisata dari segi pengaturannya, dibedakan atas: 1
Pre-arranged Tour, suatu perjalanan wisata yang telah diatur jauh hari sebelumnya, biasanya diatur oleh suatu lembaga yang
mengurus perjalanan wisata yang bekerja sama dengan semua instansi yang terkait.
2 Packaged Tour, suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh
biro perjalanan wisata yang menyediakan paket-paket wisata guna memberikan kemudahan dalam melakukan perjalanan wisata.
3 Coach Tour, suatu paket perjalanan wisata yang dipimpin oleh
pemandu wisata, dilakukan secara rutin dan mempunyai waktu dan rute perjalanan yang telah ditetapkan.
4 Special Arranged Tour, suatu perjalanan wisata yang disusun
sesuai keinginan pelanggannya. 5
Optional Tour, suatu perjalanan wisata tambahan yang dilakukan diluar perjanjian dan disesuaikan dengan permintaan pelanggan.
c. Wisata dari segi maksud dan tujuan, dibedakan atas:
1 Holiday Tour, suatu perjalanan wisata yang dilakukan dan diikuti
oleh anggotanya guna berlibur dan bersenang-senang. 2
Familiarization Tour, suatu perjalanan anjangsana yang bertujuan untuk lebih mengenal bidang atau daerah yang mempunyai kaitan
dengan pekerjaannya. 3
Educational Tour, suatu perjalanan wisata yang bertujuan untuk memberikan
pengetahuan mengenai
bidang kerja
yang dikunjunginya. Jenis wisata ini disebut juga study tour.
4 Scientific tour wisata pengetahuan yaitu perjalanan wisata yang
tujuan pokoknya adalah untuk memperoleh pengetahuan atau penyelidikan terhadap suatu bidang ilmu pengetahuan.
5 Pilgrimage tour wisata keagamaan yaitu perjalanan wisata yang
dimaksudkan guna melakukan ibadah keagamaan. 6
Special mission tour wisata program khusus yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk mengisi kekosongan
khusus. 7
Hunting tour wisata perburuan yaitu kunjungan wisata untuk menyelenggarakan perburuan binatang yang diijinkan sebagai
hiburan. d.
Wisata dari segi penyelenggaraanya, dibedakan atas: 1
Excursion yaitu suatu perjalanan wisata jarak pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi satu atau lebih
objek. 2
Safari tour yaitu perjalanan wisata yang diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan khusus yang tujuan maupun
objeknya bukan merupakan objek kunjungan wisata pada umumnya.
3 Cruize tour yaitu perjalanan wisata dengan menggunakan kapal
pesiar mengunjungi objek wisata bahari dan objek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar.
4 Youth tour wisata remaja yaitu kunjungan wisata yang khusus
diperuntukkan bagi para remaja menurut umur yang ditetapkan. 5
Marine tour wisata bahari yaitu suatu kunjungan ke objek wisata khususnya untuk menyaksikan keindahan lautan, wreckdiving.
6. Electronic Word of Mouth
Sekarang ini, internet telah mengubah gaya hidup masyarakat dengan banyak cara. Internet memberikan kemudahan bagi penggunanya
terlebih pada informasi yang sangat mudah diakses. Bahkan sekarang ini pemasaran produk barang atau jasa banyak dilakukan di internet. Pemasar
sekarang ini semakin kreatif dalam memasarkan produk, dapat dilihat dari banyaknya situs online jual-beli produk. Informasi dari mulut ke mulut
atau word of mouth tradisional telah memainkan peran penting dalam keputusan pembelian pelanggan. Secara umum Word of Mouth adalah oral
person-to-person communication atau komunikasi lisan antara individu ke individu lainnya atau antara pengirim dan penerima pesan dimana
didalamnya memiliki unsur produk, jasa ataupun brand. Kotler Keller dalam www.pendidikanekonomi.com, 2012 mengemukakan bahwa, word
of mouth communication atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara
individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal. Tiga tahapan word
of mouth menurut Sumardi dalam Andriyanto, 2010:24 adalah TAPS atau Talking, Promoting, Selling:
a. Membicarakan
adalah tahapan
dimana seorang
konsumen membicarakan sebuah produk atau merek kepada konsumen lain.
b. Mempromosikan ketika seorang konsumen bukan hanya sekedar
membicarakan merekproduk
tapi juga
bersedia untuk
mempromosikannya kepada konsumen lain. c.
Menjual adalah tahapan dimana seorang konsumen mau untuk menjualkan merekproduk tersebut kepada orang lain.
Penelitian Jeonga dan Jang dalam Sari, 2012:38-41, menyatakan bahwa dimensi electronic word of mouth positif direfleksikan melalui tiga
dimensi, yaitu: a.
Concern for others kepedulian terhadap orang lain. Menurut Thurau dkk dalam Sari, 2012:38, Concern for others atau
kepedulian terhadap orang lain berkaitan erat dengan konsep altruisme. Misalnya mencegah orang lain untuk berwisata ke tempat
wisata yang berbahaya. Dalam komunikasi electronic word of mouth positif antara para wisatawan dapat memulai electronic word of mouth
positif karena keinginan murni mereka untuk membantu wisatawan lain dengan berbagai pengalaman positif wisatawan.
b. Expressing positive feelings mengungkapkan perasaan positif.
Pengalaman positif wisatawan memberikan kontribusi untuk ketegangan psikologis dalam pengalaman dengan orang lain.
Ketegangan ini dapat diberitahukan dengan mengartikulasikan sebuah pengalaman berwisata yang positif.
c. Helping the company membantu perusahaan.
Konsumen atau wisatawan yang termotivasi untuk terlibat dalam electronic word of mouth positif karena untuk memberikan sesuatu
kepada perusahaan atau dalam kasus penelitian ini adalah pengelola obyek wisata untuk pengalaman positif berwisata mereka.
Menurut Thurau dkk dalam Sari, 2012:39 merefleksikan electronic word of mouth positif melalui 8 dimensi, yaitu:
a. Platform assistance
Mengoperasionalisasiakan perilaku electronic word of mouth positif berdasarkan dua cara:
1 Frekuensi Kunjungan user pada media electronic word of mouth
positif. 2
Jumlah komentar yang ditulis oleh user pada kolom komentar. b.
Venting negative feeling Untuk mencegah orang lain mengalami masalah yang mereka alami.
Upaya ini biasanya terdapat pada electronic word of mouth negative, yaitu jika wisatawan mengalami hal yang tidak menyenangkan atau
negative bagi mereka. Berbagai pengalaman negative melalui publikasi komentar online dapat membantu wisatawan untuk
mengurangi ketidakpuasan. c.
Concern for other consumers Keinginan tulus membatu teman atau saudara dalam membuat
keputusan berkunjung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Extraversion positive self-enhancement
Motif ini mencakup fokus pada manfaat psikologis komunikator dari electronic word of mouth mengintegrasikan kategori motif asli untuk
mengekspresikan perasaan positif dan peningkatan diri. e.
Social benefits Afiliasi dengan sebuah komunikasi virtual dapat mewakili suatu
manfaat sosial konsumen untuk alasan identifikasi dan integrasi sosial, dengan demikian dapat diduga bahwa konsumen terlibat dalam
komunikasi electronic word of mouth untuk berpartisipasi dan menjadi milik komunitas online William dalam Sari, 2012:40. User dapat
menulis komentar pada kolom komentar, perilaku tersebut menandakan
partisipasi mereka
dalam penggunaan
dan memungkinkan mereka menerima keuntungan dari media electronic
word of mouth. f.
Economic incentives Manfaat ekonomi telah ditunjuk sebagai pendorong penting dari
perilaku manusia secara umum. Dengan demikian, penerima komunikasi electronic word of mouth operator platform adalah bentuk
dari utilitas penerimaan. g.
Helping the company Helping the company adalah hasil dari kepuasan konsumen dengan
produk dan keinginan berikutnya untuk membantu pengelola. Motif ini didukung oleh teori ekuitas, yang menunjukkan bahwa orang
menginginkan pertukaran yang equitable dan fair Oliver dan Swan dalam Sari, 2012:40. Jika konsumen wisatawan telah merasa
menerima rasio yang lebih tinggi dari perusahaan maka kemudian membantu perusahaan dengan merekomendasikan penawaran nya
melalui internetadalah salah satu cara menyamakan kedudukan. h.
Advice seeking Konsumsi terjadi ketika seorang user membaca suatu ulasan dan
komentar yang ditulis oleh orang lain, yang juga memotivasi user untuk menulis komentar. Menulis dan meminta informasi untuk
mendapatkan umpan balik yang lebih spesifik dan lebih berguna daripada hanya membaca komentar secara anonim.
Dengan adanya internet terciptalah sebuah paradigma baru dalam komunikasi word Of Mouth dan inilah awal pemunculan dari istilah
electronic Word of Mouth. Dengan kemajuan teknologi semakin banyak trend konsumen untuk sibuk mencari informasi yang dibutuhkan mengenai
suatu produk sebelum mereka melakukan suatu pembelian seperti melalui jejaring sosial dan ini menghasilkan aktivitas electronic word of mouth.
Jika dilihat melalui sisi pengirim pesan, para konsumen yang mengumpulkan informasi dari diskusi atau forum online juga menunjukan
ketertarikan yang tinggi pada topik sebuah produk daripada konsumen yang mendapatkan informasi dari sumber yang dilakukan oleh usaha-usaha
marketing perusahaan. Social media memiliki kekuatan konten yang kuat sebagai referensi konsumen dalam mendapatkan informasi mengenai
sebuah produk. Kekuatan konten dan percakapan yang terjadi di dalam sosial media mendorong banyak perusahaan yang memanfaatkan sebagai
alat komunikasi dan pemasaran mereka. Melalui sosial media perusahaan dapat mempromosikan sebuah produk dan membentuk komunitas atau
group online untuk konsumen yang menyukai merek yang digunakan. Adanya komunitas atau group online tersebut akan memungkinkan
terjadinya suatu interaksi sosial secara elektronik yang akan mendorong terjadinya electronic word of mouth. Banyak perusahaan menyadari
kekuatan dari electronic word of mouth di sosial media. Jaringan sosial dalam bentuk komunitas online dapat menjadi sumber daya penting bagi
perusahaan. 7.
Instagram Instagram merupakan salah satu social media yang banyak diminati
sekarang ini. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan
membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri dalam http:ceritatentangmedan.blogspot.co.id, 2013
. Instagram dapat digunakan di iPhone, iPad atau iPod Touch versi apapun dengan sistem operasi iOS 3.1.2 keatas, dan handphone dengan OS
Android apapun dengan sistem operasi versi 2.2 Froyo ke atas Atmoko, 2012. Aplikasi ini dapat diunggah melalui Apple App Store dan Play
Store. Untuk dapat menggunakan Instagram diperlukan akun yang merupakan identitas resmi sebagai warga instagram. Proses pendaftaran
akun Instagram cukup sederhana, tidak sedetail seperti ketika membuat akun jejaring sosial seperti facebook ataupun e-mail. Aplikasi Instagram
hanya punya lima menu utama yang semuanya terletak dibagian bawah, yaitu home page, popular, take photo, new feed, dan profile. Setelah login
dan menjalankan aplikasi instagram maka user akan masuk ke halaman utama yang menampilkan timeline foto-foto terbaru dari sesama user yang
telah diikuti. Setiap foto yang ada di Instagram dapat dikomentari sehingga user lain dapat menulis kesan-kesan mengenai foto. Sesama pengguna
Instagram dapat saling memberikan like untuk foto yang diunggah di akunnya.
Dengan semakin bertambahnya pengguna Instagram, semakin banyak pula pihak yang menggunakan Instagram sebagai media promosi.
Promosi yang dilakukan mulai dari merekomendasikan suatu hal sampai berjualan. Instagram menjadi media promosi yang efektif digunakan,
melihat banyaknya pengguna dan informasi yang dibagikan dapat lebih jelas karena ada foto yang mendukung serta kolom komentar yang dapat
dilihat para pengguna. 8.
Daya Tarik Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun
2009 dalam http:www.wisatakandi.com,2011, daya tarik wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan,
dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan. Dalam
Undang-Undang No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan dalam http:lisaherdiana.blogspot.co.id. 2012 disebutkan bahwa daya tarik
wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata terdiri atas : a.
Daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna.
b. Daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,
peninggalan sejarah, seni dan budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan komplek hiburan.
c. Daya tarik wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung,
gua, industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat ziarah dan lain-lain.
Daya tarik wisata menurut Direktoral Jendral Pemerintahan dalam lisaherdiana.blogspot.co.id, 2012 di bagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. Daya Tarik Wisata Alam
Daya Tarik Wisata Alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami
maupun setelah ada usaha budi daya. Potensi wisata alam dapat dibagi menjadi 4 kawasan yaitu :
1 Flora fauna
2 Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya eksistem pantai dan
ekosistem hutan bakau 3
Gejala alam,misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan danau
4 Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan,
peternakan, usaha perikanan b.
Daya Tarik Wisata Sosial Budaya Daya Tarik Wisata Sosial Budaya dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan sebagai obyek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan sejarah, upacara adat, seni pertunjukan dan kerajinan.
c. Daya Tarik Wisata Minat Khusus
Daya Tarik Wisata Minat Khusus merupakan jenis wisata yang baru dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada
wisatawan yang mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para wisatawan harus memiliki keahlian. Contohnya:
berburu mendaki gunung, arung jeram, tujuan pengobatan, agrowisata, dll.
Menurut Maryani dalam http:lisaherdiana.blogspot.co.id, 2012 suatu daya Tarik wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan
harus memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, syarat- syarat tersebut adalah:
a. What to see
Di tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut
harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi wisatawan. What to see meliputi
pemandangan alam, kegiatan, kesenian dan atraksi wisata. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. What to do
Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan
betah tinggal lama ditempat itu. c.
What to buy Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja
terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk di bawa pulang ke tempat asal.
d. What to arrive
Di dalamnya termasuk bagaimana kita mengunjungi daya tarik wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan berapa lama tiba
ketempat tujuan wisata tersebut. e.
What to stay Bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara selama dia
berlibur. Diperlukan penginapan-penginapan baik hotel berbintang atau hotel non berbintang dan sebagainya.
9. Lokasi
Menurut Sumaatmadja dalam http:www.definisi-pengertian.com, 2015, lokasi suatu benda dalam ruang dapat menjelaskan dan dapat
memberikan kejelasan pada benda atau gejala geografi yang bersangkutan secara lebih jauh lagi.
Lokasi dalam suatu ruang dapat dibedakan menjadi dua jenis lokasi, yaitu: a.
Lokasi absolut Suatu tempat atau wilayah yang lokasinya berkaitan dengan letak
astronomis yaitu dengan menggunakan garis lintang dan garis bujur, dan dapat diketahui secara pasti dengan menggunakan peta. Lokasi
absolut suatu daerah tidak dapat berubah atau berganti sesuai perubahan jaman tetapi bersifat tetap karena berkaitan dengan bentuk bumi.
b. Lokasi relatif
Suatu tempat atau wilayah yang berkaitan dengan karakteristik tempat atau suatu wilayah, karakteristik tempat yang bersangkutan sudah dapat
diabstraksikan lebih jauh. Lokasi relatif memberikan gambaran tentang keterbelakangan,
perkembangan dan
kemajuan wilayah
yang bersangkutan dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Tjiptono dalam Kiswanto, 2011:24 menjelaskan bahwa pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan terhadap faktor-
faktor berikut: a.
Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau oleh alat transportasi darat.
b. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas
dari jarak pandang normal. c.
Lalu-lintas traffic, menyangkut dua pertimbangan utama, yaitu: 1
Banyaknya petunjuk arah dan orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya impulse buying,
yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus.
2 Kepadatan dan kemacetan lalu-lintas bisa juga menjadi hambatan,
misalnya terhadap layanan kepolisian, pemadam kebakaran atau ambulans.
d. Fasilitas yang memadai, aman, dan nyaman bagi wisatawan.
e. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas untuk perluasan
usaha dikemudian hari. f.
Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.
g. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. perlu dipertimbangkan apakah dijalan
atau daerah yang sama terdapat banyak pesaing. h.
Peraturan pemerintah, yaitu peraturan yang dikeluarkan pemerintah dalam mengatur suatu lokasi.
B. Penelitian Sebelumnya