17 sekelompok orang tersebut, dimana pada suatu titik waktu secara nyata
mereka tidak mampu mencapai kehidupan yang layak. 2. Pearce dalam Siagian, 2012: 7 mengemukakan, kemiskinan merupakan
produk dari interaksi teknologi, sumber daya alam dan modal, dengan sumber daya manusia serta kelembagaan.
3. Castells dalam Siagian, 2012: 10 mengemukakan, kemiskinan adalah suatu tingkat kehidupan yang berada di bawah standar kebutuhan hidup
minimum agar manusia dapat bertahan hidup. Kemiskinan tidak hanya menyangkut persoalan kesejahteraan semata, tetapi
kemiskinan menyangkut persoalan kerentanan, ketidakberdayaan, tertutupnya akses kepada berbagai peluang kerja, menghabiskan sebagian besar
penghasilannya untuk kebutuhan konsumsi, angka ketergantungan yang tinggi, rendahnya akses terhadap pasar dan kemiskinan terefleksi dalam budaya
kemiskinan yang diwarisi dari satu generasi ke generasi berikutnya Seabrook, 2006:34. Kemiskinan bisa disebutkan sebagai suatu penyakit di kalangan orang
orang tertentu yang susah untuk dapat sembuh , walaupun sudah berusaha keras. Sebaiknya dalam menghadapi hal seperti ini, harus ada saling terjalin komunikasi
yang baik antara pemerintahan denan warganya, jika tidak demikina, maka penyakit ini akan semakin sulit disembuhakn, malah akan berdampak buruk dan
menyebar kemana mana.
2.3 Pemberdayaan Masyarakat
Pembangunan masyarakat menjadi masyarakat madani dan masyarakat sejahtera, diperlukan banyak faktor. Salah satu faktor untuk menunjang hal itu
adalah dengan sebuah teori ekonomi sosial yang baik.Istilah sosial social pada
Universitas Sumatera Utara
18 ilmu-ilmu sosial mempunyai arti yang berbeda dengan misalnya dengan istilah
sosialisme atau istilah sosial pada depatemen sosial. Pada ilmu sosial, kata sosial menunjuk kepada objeknya yakni masyarakat, sedangkan sosialisme menunjuk
kepada suatu ideologi berpokok yang berprinsip pada kepemilikan umum, sedangkan istilah pada departemen sosial menunjuk pada kegiatan-kegiatan di
lapangan sosial Soekanto, 2005: 13 Hardita dalam Siagian, 2012: 158 mengemukakan bahwa pemberdayaan
masyarakat adalah proses meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menganalisis keadaan, kesanggupan, dan masalah-masalah aktual yang perlu
mendapat penyelesaian. Menurutnya, prinsip pemberdayaan masyarakat adalah pengalaman dan pengetahuan masyarakat tentang keberadaannya yang sangat luas
dan berguna serta harapan mereka untuk menjadi lebih baik. Sedangkan titik tolak pemberdayaan masyarakat adalah untuk memandirikan masyarakat agar mampu
meningkatkan derajat hidupnya, mengoptimumkan pemanfaatan segala sumber daya yang ada pada mereka dan yang ada di lingkungan mereka dalam rangka
peningkatan kualitas hidup mereka. Makna dari Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dan yang tersedia di lingkungan sekitarnya yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraannya secara mandiri. Paradigma pemberdayaan sosial yang disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM oleh
Pemerintah dan Dewan Permusyawaratan Rakyat DPR berisi 3 poin yang diprioritaskan:
Universitas Sumatera Utara
19 1. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 33 yaitu Bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dan pasal 34
berbunyi Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. 2.
Triple Tracks Kabinet Indonesia Bersatu KIB, Pro-Employment, Pro- Income, Pro-Growth dalam bentuk
agenda pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja dan penghapusan kemiskinan.
3. Strategi Pemberdayaan Sosial adalah pengurangan beban pengeluaran beban pengeluaran rakyat dan peningkatan pendapatan rakyat yang
diwujudkan dari Gerakan KUTABUNG Kerja, Untung dan Tabung Pemberdayaan sosial merupakan suatu upaya untuk membangun semangat
hidup secara mandiri di kalangan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing secara bersama-sama. Fakta ini sekaligus menjadi
pertimbangan utama untuk tidak seharusnya membuat dikotomi diantara permasalahan sosial dan ekonomi. Setiap upaya perbaikan harus dilandasi
oleh komitmen individu yang kuat dan mencakup aspek intelektual, spiritual dan emosional. Sasaran yang menjadi fokus penanggulangan
kemiskinan melalui strategi pemberdayaan adalah penduduk miskin yang berusia produktif, yaitu berkisar antara 15 tahun hingga 55 tahun.
Penduduk miskin pada kisaran usia ini yang sehat jasmani maupun rohani merupakan sumber daya manusia yang memiliki potensi besar untuk
menjadi pelaku aktif dalam pembangunan. Pembangunan sosial secara khusus memiliki pengertian sebagai pembangunan
yang menyangkut aspek non ekonomi dan dalam rangka tercapainya hak asasi
Universitas Sumatera Utara
20 atau kehidupan warga masyarakat sesuai harkat martabatnya sebagai manusia.
Pada rumusan Pre-Conference Working Party dari International Conference of Social Welfare, pembangunan sosial diartikan sebagai aspek keseluruhan
pembangunan yang berhubungan dengan relasi-relasi sosial, sistem-sistem sosial dan nilai-nilai yang berhubungan dengan hal itu Sumarnogroho, 1984, dalam
Soetomo, 2010:312. Selanjutnya, dijelaskan pula bahwa pembangunan sosial memberi perhatian kepada keseimbangan kehidupan manusia dalam memperbaiki
atau menyempurnakan kondisi-kondisi sosial mereka. Rumusan tersebut termasuk pengertian pembangunan sosial yang memiliki cakupan yang cukup luas.
Sebagai program yang digunakan sebagai pengentasan kemiskinan, kredit usaha rakyat merupakan program yang bersifat partisipatis, dimana kalangan
masyarakat dalam hal ini para pelaku usaha yang mendapatkan pinjaman diikutsertakan berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan mereka, melalui
peminjaman modal untuk meningkatkan pendapatan maupun menambah modal usaha mereka.
2.4 Kesejahteraan Sosial Kesejahteraan welfare ialah dua kata benda yang dapat diartikan nasib