Gambaran Umum Kelurahan Harjosari I Identitas Ressponden

40

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Kelurahan Harjosari I

Kelurahan Harjosari merupakan daerah yang dulunya masih merupakan kawasan daripada Deli Serdang, dan termasuk dalam nama kelurahan Harjosari. Pada tahun 1976 sampai pada tahun 1982 terjadi pemekaran daerah dan kelurahan Harjosari sudah tidak lagi kawasan Deli Serdang tetapi sudah masuk ke Kecamatan Medan Kota, Kotamadya Medan. Tepatnya pada tahun 1992 terjadi pemekaran daerah lagi dan menjadikan Kelurahan Harjosari masuk ke dalam Kecamatan Medan Amplas.Harjosari terbagi menjadi dua kelurahan yaitu Harjosari I dan Harjosari II. Harjosari I merupakan kelurahan yang paling dekat dengan kantor camat medan amplas, sekitar 1 km dan memiliki luas wilayah terbesar kedua setelah Harjosari II dari tujuh kelurahan yang ada di kecamatan medan amplas dengan luas wilayah sebesar 4.15 km2. Komposisi penduduk yang dimiliki oleh Keluraha Harjosari ini sangat beragam , mulai dari penduduk asal setepat sampai dengan perantau yang berasal dari luara daerah. Jumlah penduduk yang mendiami wilayah Kelurahan Harjosari I ini adalah yang terbesar dari tujuh keluaraha yang ada di Kecamatan Medan Amplas yaitu sebesar 31.979 jiwa. Kebanyakan penduduk yang bermukim di kelurahaan Harjosari I ini adalah suku Jawa, Batak, Padang dan sedikit Aceh. Profesi penduduk di kelurahan ini mayoritas sebagai wirausaha, misalnya berdagang, home industri dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara 41 4.2 Data Monografi 4.2.1 Data Demografi Kelurahan Harjosari I terletak pada Kecamatan Medan Amplas Kotamadya Medan provinsi Sumatera Utara. Dengan batas batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sitirejo III b. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Denai c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Harjosari II d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor

4.2.2 Struktur organisasi Pemerintah Kelurahan Harjosari I

Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan Harjosari menganut menganut sistem kelembagaan pemerintahan dengan pola minimal. Berikut adalah penjabaran Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan Harjosari I Lurah : Alwendra Frans Ulin Barus, SSTP, Msi Nip : 19770802 199511 1 001 L P M : Ir. Sugiono HS SH, MM, MBA Sekretaris : Leny Rangkuty Nip : 19780212 200502 2 004 Kasi. Pem. : Siti Cholida Hsb. Nip : 196112311986022014 Kasi. Pemb. : Sri Masrika, S.Sos Nip : 197001181991032003 Kasi. Trantib : Has. Tarihoran Nip : 196407161993031003 Kepala Lingkungan I : Soekirmanto Kepala Lingkungan II : Drs. H. Sabron Kepala Lingkungan II : Sakimin Kepala Lingkungan IV : Rahmat Universitas Sumatera Utara 42 Kepala Lingkungan V : Parluhutan Tampubolon Kepala Lingkungan VI : Drs. M. Yunus Kepala Lingkungan VII : Nursal Zaman Kepala Lingkungan VIII : Bambang Hariyanto Kepala Lingkungan IX : Tumirun Kepala Lingkungan X : J. R. Napitupulu Kepala Lingkungan XI : Mhd. Saleh Kepala Lingkungan XII : Sutrisno Kepala Lingkungan XIII : Sunarto Kepala Lingkungan XIV : Supono

4.2.3 Kependudukan

Jumlah Penduduk yang ada di Kelurahan Harjosari I adalah 31.979 jiwa dengan banyak keluarga sebesar 7.163 rumah tangga. Data penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut Diagram 4.1 Distribusi masyarakat berdasarkan jenis kelamin Universitas Sumatera Utara 43 Sumber kantor lurah Berdasarkan data tersebut penduduk yang berjenis kelamin perempuan memiliki jumlah lebih besar daripada laki laki yaitu 16.203 jiwa 50,67 dibanding laki laki yang memiliki jumlah lebih sedikit berjumlah 15.776 jiwa 49,33. Jumlah tersebut sangat terpengaruh terhadap peran wanita dalam kesamaan gender dalam masyarakat. Jumlah penduduk usia 7-12 tahun yang bersekolah di kelurahan harjosari I ini adalah sebesar 4.239 jiwa.

4.2.4 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pembangunan suatu daerah, baik wilayahnya maupun masyarakat yang ada di dalamnya. Wilayah yang mempunyai sarana dan prasarana memadai atau cukup dapat sangat cepat membantu masyarakatnya hidup lebih sejahtera. Berikut adalah sarana dan prasarana yang terdapat di Kelurahan Harjosari. Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana Kelurahan Harjosari I 15500 15600 15700 15800 15900 16000 16100 16200 16300 laki laki perempuan Universitas Sumatera Utara 44 No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Bank TK SD SMP SMA Perguruan Tinggi Puskesmas Posyandu Dokter Mesjid Langgar Gereja Lapangan Volly Lapangan Bulutangkis Lapangan Futsal Pelanggan PLN Pelanggan PAM Pertokoan Mini Market SPBU Bengkel Sepeda Motor Bengkel Mobil Doorsmer Mobil 2 6 17 9 9 1 1 13 10 18 4 5 2 2 2 6.946 6.082 24 2 1 18 14 5 Universitas Sumatera Utara 45 24 25 26 27 28 29 30 31 Doorsmer Motor Hotel Bilyard RestoranRumah Makan Tukang Pangkas Salon Kecantikan Playstation Penyewaan Kaset DVD Pegadaian 8 1 8 43 3 19 2 8 1 Sumber kantor lurah Berdasarkan data tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di Keluraha Harjosari I ini memiliki jumlah yang cukup memadai dalam hal pemenuhan sarana dan prasarana masyarakat. Dari segi pendidikan sudah mempunyai pendidikan mulai dari tingkat taman kanak kanak TK sampai dengan perguruan tinggi. Dari segi kesehatan sudah mempunyai puskesmas , posyandu dan dokter yang jumlahnya cukup dalam menangani masalah kesehatan yang ada di kelurahan, walau tidak memiliki rumah sakit, namun jarak menuju rumah sakit terdekat tidaklah jauh, hanya saja tidak berada di wilayah Harjosari I sehingga tidak masuk dalam data. Di wilayah Kelurahan ini juga mempunyai pertokoan, mini market yang dapat memudahkan masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari. Di wilayah ini juga sudah hampir keseluruhan masyarakat mendapat pelayanan listrik dari PLN dalam pemenuhan kebutuhan sehari hari kehidupannya maupun untuk usaha yang dijalankannya. Pelayanan air bersih dari PAM juga Universitas Sumatera Utara 46 menjangkau wilayah Kelurahan Harjosari I dengan pengguna yang cukup signifikan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat sehari hari. Kelurahan Harjosari juga mempunyai berbagai macam fasilitas untuk memberikan hiburan dan kesenangan pada masyarakat mulai dari fasilitas olahraga, tempat bermain anak anak, tempat pangkas, salon, bengkel dan doorsmer. Fasilitas tempat peribadatan juga dimiliki Kelurahan Harjosari I mulai dari mesjid, gereja, dan langgar. Hal ini dibuat agar setiap masyarakat yang ada di Kelurahan Harjosari dapat melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan nya masing masing. 4.3 Profil dan Sejarah Singkat PT. BRI 4.3.1 Sejarah singkat PT.BRI Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia pribumi. Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran Bank Rakyat Indonesia. Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan Universitas Sumatera Utara 47 peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden Penpres No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor Exim. Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-Undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang- Undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang- Undang No. 21 Tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indoensia Persero yang kepemilikannya masih 100 ditangan Pemerintah. PT. BRI Persero yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar. Universitas Sumatera Utara 48 Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi SPI, 170 Kantor CabangDalam Negeri, 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT, dan 357 Pos Pelayanan Desa.

4.3.2 Visi dan Misi PT. BRI

Bank Rakyat Indonesia memiliki Visi Menjadi Bank Komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan Nasabah. Adapun Misi Bank Rakyat Indonesia antara lain : 1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. 2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance. 3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak- pihakyang berkepentingan.

4.3.3 Jumlah Pegawai dan Struktur Organisasi

Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Unit Simpang Mariendal ini terdiri dari 1 orang Kepala Unit, 3 orang Mantri Unit, 1 orang Customer Service,1 orang Petugas Adm. KUR dan 1 orang Teller dan sebagai tambahan ada Universitas Sumatera Utara 49 1 orang petugas keamanan Satpam atau Security. Jam kerja dari PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Unit Simpang Mariendal ini dimulai dari pukul 08.00 – 14.30 WIB. Bagan 4.1 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Simpang Mariendal KEPALA UNIT SYAIFUDDIN ZUHRI HSB POS PELAYANAN UNIT TELLER DEBBY H DEVI MALA RITA KARDINA S COSTUMER SERVICE RIRIN YUNINGSIH DEDDY ISKANDAR RIZA NILFAN FUNGSI BISNIS MIKRO MANTRI I HENDRA EKA PUTRA HENNI ASTUTI MANTRI II JHON M. BANGUN ERLYA RM RAJAGUKGUK MANTRI III LUISA AGUSTINA Universitas Sumatera Utara 50

BAB V ANALISIS DATA

Pada bab ini peneliti menyajikan data yang diperoleh melaluli penelitian di lapangan sesuai dengan metode yang digunakan. Hasil penelitian tersebut peneliti mengumpulkan 25 orang repsonden. Seperti yang telah peneliti sampaikan pada bab sebelumnya, yang menjadi sampel penelitian ini adalah nasabah Bank Rakyat Indonesia Unit Simpang Mariendal yang mendapatkan program Kredit Usaha Rakyat. Dalam hal ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian yang meliputi penyajian data dalam bentuk distribusi tunggal. Melalui distribusi tunggal inilah akan diketahui dengan jelas data yang telah dikumpulkan melalui angketkuisioer yang telah diedarkan. Pembahasan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membagi menjadi dua sub bab, yaitu: 1. Identitas Responden 2. Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat dilihat dari inpt, proses, output

5.1 Identitas Ressponden

Dalam hal ini akan dijabarkan data tentang kharakteristik umum tentang responden yang meliputi jenis kelamin, umur, agama, suku, jumlah tanggungan dalam keluargaanak, jenis usaha, dan pendidikan. Diagram 5.1 Universitas Sumatera Utara 51 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber : Kuisioner 2014 Berdasarkan data dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sedikit lebih banyak dengan jumlah 13 orang 52 dibandingkan wanita yang berjumlah 12 48. Hal tersebut menggambarkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara laki laki dan perempuan sehingga dapat disimpulkan menghasilkan kesetaraan gender dalam melakukan usaha memenuhi kehidupan keluarga. Pada saat pertama sekali saya akan melakukan riset banyak dari mereka yang menyangka saya pegawai bank yang sedang mensurvey usaha mereka dan akan memberikan pinjaman. Namun setelah saya jelaskan maksud dan tujuan saya mereka lalu mengerti dan mau bekerja sama. Tetapi ada juga sebagian yang tidak terlalu mau bekerjasama dan atau malas untuk menulis langsung, sehingga saya yang menulis dan bertanya untuk mengisi kuesioner penelitian. Diagram 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia 11,4 11,6 11,8 12 12,2 12,4 12,6 12,8 13 laki laki perempuan Universitas Sumatera Utara 52 Sumber : Kuisioner 2014 Berdasarkan data dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa responden dengan umur yang matang merupakan pelaku terbanyak dalam penggunaan program bantuan KUR. Umur 40 – 49 merupakan responden yang paling banyak menggunakan program KUR dengan jumlah 9 orang 36. Usia yang matang ini disebut juga sebagai kepala keluarga dalam sebuah rumah tangga, yang bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan kehidupan keluarganya sehari hari. Diagram 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Agama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 30 - 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69 Universitas Sumatera Utara 53 Sumber : Kuisioner 2014 Berdasarkan data dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa responden yang mempergunakan Program KUR di Kelurahan Harjosari I ini terdiri dari dua pemeluk agama besar. Mayoritas penggunanya adalah pemeluk agama Islam sebanyak 20 orang 80 dan Kristen 5 orang 20. Kelurahan Harjosari merupakan wilayan yang mayoritas penduduknya beragama islam, namun mereka dengan agama yang lain saling menghargai, sehingga jarang terjadi masalah yang mengatasnamakan agama. Para responden juga sering menyumbang dalam pembangunan dan perbaikan rumah ibadah mereka . Diagram 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Islam Kristen Universitas Sumatera Utara 54 Sumber : Kuisioner 2014 Berdasarkan data dari Diagram tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menjadi ojek penelitian terdiri dari 2 suku besar yang ada di sumatera. Mayoritas responden berasal dari suku jawa sebesar 20 orang 80 dan suku batak 5 orang 20. Suku jawa merupakan warga mayoritas yang ada di kelurahanHarjosari I. Suku Jawa ini merupakan Putra Putri Jawa yang kelahiran sumatera dan sudah besar di sumatera, dan bukan asli dari pulau jawa atau biasa disebut dengan PUJAKESUMA. Diagram 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah dalam Keluarga 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Jawa Batak Universitas Sumatera Utara 55 Sumber : Kuisioner 2014 Berdasarkan data dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa responden dengan jumlah keluarga 4 dan 5 merupakan yang terbanyak dengan jumlah responden 8 orang 32 per setiap kategori. Jumlah dalam keluarga adalah jumlah yang mendiami dalam suatu rumah keluarga yang terdiri dari orang tua, anak dan siapa saja yang menjadi tanggungan keluarga tersebut. Hal yang menarik adalah pada jumlah keluarga yang berjumlah 7 adalah keluarga tersebut merupakan keluarga yang menampung karyawannya juga dalam rumah tinggalnya, dan hidup dengan majikannya tersebut. Diagram 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga 1 2 3 4 5 6 7 8 3 orang 4 orang 5 orang 6 orang Universitas Sumatera Utara 56 Sumber : Kuisioner 2014 Berdasarkan data dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai dua anak lebih banyak dengan frekuensi sebesar 9 orang 36. Hal ini menggambarkan para responden peduli dengan program pemerintah yaitu Keluarga Berencana dengan memiliki dua anak cukup. Pada masa sekarang tidak lagi menganut pepatah jaman dulu yang mengatakan bahwa banyak anak banyak rejeki, karna jaman semakin maju dan kebutuhan akan kehidupan sehari hari pun semakin meningkat. Sehingga semakin rampingnya jumlah keluarga dapat meringankan beban di dalam keluarga. Diagram 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Usaha 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 orang 2 0rang 3 orang 4 orang Universitas Sumatera Utara 57 Sumber : Kuisioner 2014 Berdasarkan data dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa responden dengan usaha yang bergerak di bidang barang lebih banyak dengan jumlah sebesar 17 usaha 68, dibanding dengan usaha yang bergerak di bidang jasa yaitu 8 usaha 32. Hal ini berkaitan karna di wilayah ini perdagangan merupakan mayoritas mata pencaharian masyarakat. Perdagangan home industri misalnya sangat berkembang pesat di daerah ini, semisal pabrik tempe rumahan, konveksi, dan lain lain. Namun usaha di bidang jasa bukanlah tidak penting, hanya saja jumlahnya tidak terlalu banyak. Usaha yang bergerak di bidang jasa semisal rental, bengkel, maupun usaha pangkassalon sangat diperlukan juga oleh masyarakat. Setiap jenis usaha pastilah selalu ada kelebihan dan kekurangannya, tinggal tergantung situasi dan kondisi usaha tersebut lah yang menetukan keberhasilan sebuah usaha yang dibangun. Apabila tepat letak posisi usaha tersebut dan memang masyarakat memerlukannya , maka pasti berhasil lah usaha tersebut. Namun apabila usaha tersebut dibangun tanpa prospek dan perencanaan maka apapun usaha yang dijalankan akan sulit berkembang sesuai yang diharapkan. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 barang jasa Universitas Sumatera Utara 58 Semisal salah satu responden yang bernama bapak Misdi Suprapto yang menjalankan home industri tempe berpendapat sebagai berikut “ia dek, usaha itu harus disesuiakan sama sikon, karna kalo kita asal asal usaha apalagi tempatnya gak mendukung susah berkembang, ya untung lah kami tempat tinggalnya gak jauh dari pajak simpang limun, jadi banyak yang jualan di pajak itu mesan sama kami”. Intinya dari pernyataan tersebut adalah apapun jenis usaha yang dijalankan asal sesuai dengan situasi dan kondisi dan kebutuhan masyarakat , maka niscahya usaha tersebut pasti dapat berkembang dengan baik. Diagram 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Sumber : Kuisioner 2014 Berdasarkan data dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai pendidikan terbanyak adalah tingkat Sekolah Menengah Atas SMA dengan jumlah sebesar 19 orang 76, Sekolah Menengah Pertama SMP sebesar 3 orang 12 dan Sekolah Dasar 3 orang 12. Dapat disimpulkan bahwa responden peduli terhadap pendidikannya sehingga sampai menyelesaikan sekolah pada tingkat SMA. Namun demikian masih ada juga yang hanya menyelesaikan sekolah hanya pada tingkat SMP bahkan SD. Hal tersebut 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Universitas Sumatera Utara 59 terjadi karna pada jaman dulu pendidikan tidaklah terlalu penting dan lebih mementingkan untuk mencari kerja. Mereka mengaku menyesal , tetapi mereka tidak mau anak anak nya seperti mereka dan berusaha sebisanya agar anak anaknya dapat sekolah sampa pada jenjang universitas Responden yang memiliki pengetahuan sampai pada pendidikan SMA lebih mampu untuk memahami tujuan dari program KUR tersebut. Mereka lebih bisa untuk mengalokasikan dana tersebut untuk mengembangkan usaha nya sehingga dapat meningkatkan penghasilan dan dapat membuat kehidupan lebih sejahtera. Namun bukan berarti mereka yang memiliki pendidikan SMP dan SD tidak mengerti akan tujuan program KUR, hanya saja mereka tidak mau susah untuk mengikuti prosedur program KUR.

5.2 Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat dilihat dari inpt, proses, output.

Dokumen yang terkait

Evaluasi Pelaksanaan Program Asuransi Kesejahteraan Sosial Oleh Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia Di Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli

1 45 124

Efektivitas Pelaksanaan Program Kesejahteraan Sosial Anak di Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun

4 88 93

Persepsi masyarakat terhadap implementasi program kerja kesejahteraan sosial oleh pemerintah kecamatan Medan Selayang.

5 108 116

Implementasi Program Beras Untuk Masyarakat Miskin (Raskin) Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli

41 306 114

Kesadaran Menabung Masyarakat Menengah Ke Bawah Di Bank Rakyat Indonesia Melalui Gerakan Indonesia Menabung (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Johor)

0 34 85

ANALISIS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN HARJOSARI I KECAMATAN MEDAN AMPLAS.

0 2 24

Efektivitas Program Kredit Usaha Rakyat Oleh BRI Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas.

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Efektivitas Program Kredit Usaha Rakyat Oleh BRI Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas.

0 0 9

IMPLEMENTASI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) BRI UNIT SANGIASSERI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KELURAHAN SANGIASSERI KECAMATAN SINJAI SELATAN KABUPATEN SINJAI

0 3 108

EFEKTIVITAS PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) BRI UNIT KARANGAMPEL DALAM MENINGKATKAN WIRAUSAHA KELUARGA DI DESA KARANGAMPEL - INDRAMAYU - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 19