Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2 Tipe Soal B Tabel 4.10 Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal B Item A B C D Item 01 0,133 0,667 0,200 0,000 Item 02 0,000 0,900 0,100 0,000 Item 03 0,067 0,800 0,067 0,067 Item 04 0,133 0,100 0,733 0,033 Item 05 0,100 0,767 0,067 0,067 Item 06 0,033 0,133 0,800 0,033 Item 07 0,633 0,167 0,100 0,100 Item 08 0,767 0,133 0,033 0,067 Item 09 0,133 0,133 0,100 0,633 Item 10 0,033 0,233 0,567 0,167 Item 11 0,133 0,067 0,100 0,700 Item 12 0,000 0,167 0,767 0,067 Item 13 0,200 0,733 0,033 0,033 Item 14 0,800 0,067 0,100 0,033 Item 15 0,067 0,233 0,467 0,233 Item 16 0,400 0,133 0,167 0,300 Item 17 0,267 0,167 0,033 0,533 Item 18 0,367 0,233 0,233 0,167 Item 19 0,100 0,533 0,233 0,133 Item 20 0,167 0,000 0,600 0,233 Keterangan: merupakan kunci jawaban

B. Pembahasan

1. Validitas a. Validitas isi Berdasarkan hasil validasi perangkat tes hasil belajar matematika yang dilakukan oleh lima ahli yaitu satu dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma, satu dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma, dan tiga guru kelas V yang mengampu mata pelajaran matematika serta dilakukan revisi sesuai dengan saran maupun komentar yang diberikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perangkat tes hasil belajar matematika telah memenuhi kriteria kelayakan karena telah melewati tahap validasi dan uji coba lapangan terbatas pada kelas V SD. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan skor melalui hasil validasi yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.11 Konversi Skor Hasil Validasi No Validator Rerata Kriteria 1 Dosen Matematika PGSD Universitas Sanata Dharma 3,7 Sangat Baik 2 Dosen Evaluasi Pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma 3,9 Sangat Baik 3 Guru kelas V SD Kanisius Sengkan 2,6 Cukup Baik 4 Guru kelas V SD Kanisius Bayat 3,3 Baik 5 Guru kelas V SD Negeri Padukan I 2,3 Cukup Baik Rerata 3,1 Baik Validasi produk perangkat tes hasil belajar matematika ini, dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma memberikan skor rerata 3,7 dengan kriteria “sangat baik”. Dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma memberikan skor rerata 3,9 dengan kriteria “sangat baik”. Guru kelas V SD Kanisius Sengk an memberikan skor rerata 2,6 dengan kriteria “cukup baik”. Guru kelas V SD Kanisius Bayat memberikan skor rerata 3,3 dengan kriteria “baik”. Guru kelas V SD Negeri Padukan I memberikan skor rerata 2,3 dengan kriteria “cukup baik”. Berdasarkan validasi tersebut, perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana yang dikembangkan dapat dinyatakan memiliki kualitas baik dan layak untuk digunakan dalam mengukur kemampuan siswa. b. Validitas Empiris Analisis validitas empiris dilakukan setelah tahap uji coba perangkat tes hasil belajar dilakukan. Analisis validitas dilakukan guna mengetahui valid tidaknya butir soal yang diujikan. Hasil analisis menggunakan program TAP dapat dilihat pada kolom point biserial. Pada bab III telah diuraikan jika hasil analisis pada kolom point biserial akan dibandingkan dengan r tabel . r tabel yang digunakan dalam penelitian ini ialah r tabel taraf signifikan 5. Peneliti memilih taraf signifikan 5 dengan alasan taraf signifikan 5 telah menunjukkan validitas soal yang baik untuk digunakan mengukur kemampuan siswa. 1 Tipe Soal A Peneliti membandingkan hasil hitung validitas yang tertera pada tabel 4.2 dengan r tabel taraf signifikan 5 untuk jumlah peserta tes 32 siswa yaitu sebesar 0,35. Berikut hasil perbandingan tipe soal A dengan r tabel taraf signifikan 5. Tabel 4.12 Pembahasan Validitas Tipe Soal A Item Point Biserial r tabel 5 Keterangan Item 01 0,34 0,35 Tidak Valid Item 02 0,55 0,35 Valid Item 03 0,56 0,35 Valid Item 04 0,38 0,35 Valid Item 05 0,49 0,35 Valid Item 06 0,72 0,35 Valid Item 07 0,58 0,35 Valid Item 08 0,63 0,35 Valid Item 09 0,81 0,35 Valid Item 10 0,67 0,35 Valid Item 11 0,43 0,35 Valid Item 12 0,48 0,35 Valid Item 13 0,48 0,35 Valid Item 14 0,68 0,35 Valid Item 15 0,77 0,35 Valid Item 16 0,54 0,35 Valid Item 17 0,49 0,35 Valid Item 18 0,29 0,35 Tidak Valid Item 19 0,26 0,35 Tidak Valid Item 20 0,34 0,35 Tidak Valid Berdasarkan tabel 4.12 tipe soal A memiliki soal yang valid sebanyak 16 butir soal pada soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, dan 17. Tipe soal A memiliki soal yang tidak valid sebanyak 4 butir soal pada soal nomor 1, 18, 19, dan 20. Hasil r hitung soal nomor 1 dan soal nomor 20 mendekati r tabel 0,35, sedangkan hasil r hitung soal nomor 18 dan soal nomor 19 terlampau cukup jauh dari r tabel 0,35. Peneliti tidak memperbaiki soal yang tidak valid dalam penelitian ini sekalipun hasil r hitung mendekati r tabel . Soal-soal yang tidak valid namun hasil r hitung mendekati r tabel tidak peneliti gunakan karena belum layak untuk dijadikan soal tes hasil belajar. Tipe soal A yang akan digunakan sebagai tes hasil belajar sebanyak 16 butir soal. 2 Tipe Soal B Peneliti membandingkan hasil hitung validitas yang tertera pada tabel 4.3 dengan r tabel taraf signifikan 5 untuk jumlah peserta tes 30 siswa yaitu sebesar 0,36. Berikut hasil perbandingan tipe soal A dengan r tabel taraf signifikan 5. Tabel 4.13 Pembahasan Validitas Tipe Soal B Item Point Biser r tabel 5 Keterangan Item 01 0,66 0,36 Valid Item 02 0,63 0,36 Valid Item 03 0,67 0,36 Valid Item 04 0,72 0,36 Valid Item 05 0,82 0,36 Valid Item 06 0,72 0,36 Valid Item 07 0,49 0,36 Valid Item 08 0,67 0,36 Valid Item 09 0,93 0,36 Valid Item 10 0,68 0,36 Valid Item 11 0,87 0,36 Valid Item 12 0,71 0,36 Valid Item 13 0,71 0,36 Valid Item 14 0,61 0,36 Valid Item 15 0,64 0,36 Valid Item 16 -0,01 0,36 Tidak Valid Item 17 0,58 0,36 Valid Item 18 0,54 0,36 Valid Item 19 0,36 0,36 Valid Item 20 0,34 0,36 Tidak Valid Berdasarkan tabel 4.13 tipe soal B memiliki soal yang valid sebanyak 18 butir soal pada soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 18 dan 19. Tipe soal B memiliki soal yang tidak valid sebanyak 2 butir soal pada soal nomor 16 dan 20. Hasil r hitung soal nomor 20 mendekati r tabel 0,36, sedangkan hasil r hitung soal nomor 16 terlampau cukup jauh dari r tabel 0,36, bahkan hasilnya negatif -. Soal nomor 16 memiliki kesalahan pada rumusan kalimat sehingga hasil r hitung negatif, sehingga otomatis dibuang. Sama halnya dengan tipe soal A peneliti tidak memperbaiki soal yang tidak valid dalam penelitian ini sekalipun hasil r hitung mendekati r tabel . Tipe soal B yang akan digunakan sebagai tes hasil belajar sebanyak 18 butir soal. 2. Reliabilitas a. Tipe Soal A Reliabilitas tipe soal A dapat dilihat dari Split-Half odd even Reliability= 0,798 with Spearman-Brown= 0,888. Peneliti menggunakan perhitungan reliabilitas belah dua ganjil genap dengan alasan menghindari terjadinya pengelompokan item soal yang berkarakter sama ke dalam salah satu belahan tertentu Azwar, 2014: 62. Tipe soal A memiliki reliabilitas sebesar 0,798. Reliabilitas tipe soal A termasuk “tinggi” berdasarkan kriteria reliabilitas menurut Masidjo 1995: 209. b. Tipe Soal B Reliabilitas tipe soal B dapat dilihat dari Split-Half odd even Reliability= 0,800 with Spearman-Brown= 0,889. Tipe soal B memiliki reliabilitas dengan perhitungan reliabilitas ganjil genap sebesar 0,800. Reliabilitas tipe soal B termasuk “tinggi” berdasarkan kriteria reliabilitas menurut Masidjo 1995: 209. 3. Daya Pembeda a. Tipe Soal A Daya pembeda tipe soal A dapat dilihat pada tabel 4.4. Daya pembeda yang dianalisis dalam penelitian ini hanya pada butir soal yang valid. Tipe soal A memiliki soal yang valid sebanyak 16 butir soal. Berikut nomor soal berdasarkan kriteria daya pembeda. Tabel 4.14 Daya Pembeda Tipe Soal A Kriteria Nomor Soal Sangat Membedakan 0,80 – 1,00 6, 9, 10, 14, 15 Lebih Membedakan 0,60 – 0,79 7, 8 Cukup Membedakan 0,40 – 0,59 2, 3, 5, 11, 12, 13, 16, 17 Kurang Membedakan 0,20 – 0,39 4 Sangat Kurang Membedakan Negatif – 0,19 - Berdasarkan tabel 4.14 tipe soal A dengan kriteria sangat membedakan sebanyak 5 butir soal, soal dengan kriteria lebih membedakan sebanyak 2 butir soal, soal dengan kriteria cukup membedakan sebanyak 8 butir soal, dan soal dengan kriteria kurang membedakan sebanyak 1 butir soal. Soal dengan kriteria sangat membedakan, lebih membedakan, dan cukup membedakan telah dapat dianggap soal yang baik dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Soal nomor 4 berada pada kriteria kurang membedakan. Soal dengan kriteria kurang membedakan dalam penelitian ini tidak peneliti gunakan kembali karena tidak maksimal dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Dari 16 butir soal yang valid, 15 butir soal telah memiliki daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. 15 butir soal tersebut akan peneliti gunakan sebagai soal tes hasil belajar. b. Tipe Soal B Daya pembeda tipe soal B dapat dilihat pada tabel 4.5. Daya pembeda yang dianalisis pada tipe soal B sama halnya dengan tipe soal A hanya pada butir soal valid. Tipe soal B yang valid sebanyak 18 butir soal. Berikut nomor soal berdasarkan kriteria daya pembeda. Tabel 4.15 Daya Pembeda Tipe Soal B Kriteria Nomor Soal Sangat Membedakan 0,80 – 1,00 1, 9, 10, 11 Lebih Membedakan 0,60 – 0,79 3, 4, 5, 6, 8, 13, 15, 18 Cukup Membedakan 0,40 – 0,59 7, 12, 14, 17, 19 Kurang Membedakan 0,20 – 0,39 2 Sangat Kurang Membedakan Negatif – 0,19 - Berdasarkan tabel 4.15 tipe soal B dengan kriteria sangat membedakan sebanyak 4 butir soal, soal dengan kriteria lebih membedakan sebanyak 8 butir soal, soal dengan kriteria cukup membedakan sebanyak 5 butir soal, dan soal dengan kriteria kurang membedakan sebanyak 1 butir soal. Soal dengan kriteria sangat membedakan, lebih membedakan, dan cukup membedakan telah dapat dianggap soal yang baik dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Soal nomor 2 berada pada kriteria kurang membedakan. Soal dengan kriteria kurang membedakan dalam penelitian ini tidak peneliti gunakan kembali karena tidak maksimal dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Dari 18 butir soal yang valid, 17 butir soal telah memiliki daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. 17 butir soal tersebut akan peneliti gunakan sebagai soal tes hasil belajar. 4. Tingkat Kesukaran a. Tipe Soal A Tingkat kesukaran tipe soal A dapat dilihat pada tabel 4.6. Tipe soal A yang akan dianalisis ialah soal valid dengan daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan sebanyak 15 butir soal. Berikut nomor soal berdasarkan kriteria tingkat kesukaran. Tabel 4.16 Tingkat Kesukaran Tipe Soal A Kriteria Nomor Soal Soal Mudah 0,71 – 1,00 2, 3, 5 Soal Sedang 0,31 – 0,70 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 Soal Sukar 0,00 – 0,30 - Berdasarkan tabel 4.11, soal yang berada pada kategor soal mudah sebanyak 3 butir soal sedangkan soal yang berada pada kriteria soal sedang sebanyak 12 butir soal. Soal pada kriteria mudah terdapat pada soal nomor 2, 3, dan 5 atau menempati 20 dari 15 butir soal. Soal pada kriteria sedang terdapat dapat soal nomor 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, dan 17 atau menempati 80 dari 15 butir soal. Tipe soal A tidak terdapat soal dengan kriteria sukar pada butir soal yang valid. Proporsi soal dengan kriteria mudah, sedang, dan sukar pada tipe soal A menjadi 20, 80, dan 0. b. Tipe Soal B Tingkat kesukaran tipe soal B dapat dilihat pada tabel 4.7. Tipe soal B yang akan dianalisis ialah soal valid dengan daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan sebanyak 17 butir soal. Berikut nomor soal berdasarkan kriteria tingkat kesukaran. Tabel 4.17 Tingkat Kesukaran Tipe Soal B Kriteria Nomor Soal Soal Mudah 0,71 – 1,00 3, 4, 5, 6, 8, 12, 13, 14 Soal Sedang 0,31 – 0,70 1, 7, 9, 10, 11, 15, 17, 18, 19 Soal Sukar 0,00 – 0,30 - Berdasarkan tabel 4.17, soal yang berada pada kriteria mudah berjumlah 7 butir soal dan soal yang berada pada kriteria sedang berjumlah 8 butir soal. Soal pada kriteria mudah terdapat dapat soal nomor 3, 4, 5, 6, 8, 12, 13, dan 14 atau menempati 41 dari 17 butir soal. Soal pada kriteria sedang terdapat dapat soal nomor 1, 7, 9, 10, 11, 15, 17, 18, dan 19 atau 59 dari 17 butir soal. Tipe soal B sama seperti tipe soal A yaitu tidak ada soal yang berada pada kriteria sukar. Proporsi soal dengan kriteria mudah, sedang, dan sukar pada tipe soal A menjadi 41, 59, dan 0. 5. Analisis Pengecoh a. Tipe Soal A Distractor atau pengecoh ialah jawaban salah atau tidak sesuai dengan kunci jawaban yang sengaja dipasang guna membuat bingung peserta tes yang termasuk siswa kurang pandai. Pengecoh dikatakan berfungsi jika sekurang-kurangnya dipilih oleh 5 dari seluruh peserta tes. Tabel 4.9 menunjukkan data analisis pengecoh untuk tipe soal A. Option yang terdapat tanda bintang tidak dianalisis karena merupakan kunci jawaban. Soal tipe A yang dianalisis sebanyak 15 butir soal yang telah valid dengan daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. Berikut analisis pengecoh tipe soal A pada soal yang valid dengan daya pembeda yang baik. Tabel 4.18 Analisis Pengecoh Tipe Soal A pada Soal yang Valid dengan Daya Pembeda yang Baik Item A B C D Pengecoh yang belum berfungsi Item 02 0,875 0,063 0,063 0,000 D Item 03 0,750 0,188 0,000 0,063 C Item 05 0,031 0,094 0,125 0,750 A Item 06 0,063 0,156 0,156 0,625 - Item 07 0,188 0,094 0,031 0,688 C Item 08 0,156 0,063 0,094 0,688 - Item 09 0,656 0,156 0,063 0,125 - Item 10 0,250 0,500 0,125 0,125 - Item 11 0,344 0,125 0,125 0,406 - Item 12 0,131 0,219 0,125 0,344 - Item 13 0,281 0,094 0,156 0,469 - Item 14 0,344 0,250 0,219 0,188 - Item 15 0,563 0,125 0,188 0,125 - Item 16 0,375 0,313 0,156 0,156 - Item 17 0,406 0,156 0,219 0,219 - Berdasarkan tabel 4.18 soal valid yang pengecohnya berfungsi dengan baik ditunjukkan pada soal nomor 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, dan 17. 11 butir soal tersebut keempat pilihan jawaban telah dipilih oleh lebih dari 5 peserta tes atau 0,05 untuk setiap option. Soal nomor 2, 3, 5, dan 7 salah satu dari option yang ada belum memenuhi kriteria 5 pemilih atau belum mencapai 0,05. Hal ini dapat diatasi dengan merevisi pilihan jawaban sehingga kedepannya dapat diujikan kembali. b. Tipe Soal B Soal tipe B yang dianalisis sebanyak 17 butir soal yang telah valid dengan daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan. Berikut analisis pengecoh tipe soal B pada soal yang valid dengan daya pembeda yang baik. Tabel 4.19 Analisis Pengecoh Tipe Soal B pada Soal yang Valid dengan Daya Pembeda yang Baik Item A B C D Pengecoh yang belum berfungsi Item 01 0,133 0,667 0,200 0,000 D Item 03 0,067 0,800 0,067 0,067 - Item 04 0,133 0,100 0,733 0,033 D Item 05 0,100 0,767 0,067 0,067 - Item 06 0,033 0,133 0,800 0,033 A dan D Item 07 0,633 0,167 0,100 0,100 - Item 08 0,767 0,133 0,033 0,067 C Item 09 0,133 0,133 0,100 0,633 - Item 10 0,033 0,233 0,567 0,167 A Item 11 0,133 0,067 0,100 0,700 - Item 12 0,000 0,167 0,767 0,067 A Item 13 0,200 0,733 0,033 0,033 C dan D Item 14 0,800 0,067 0,100 0,033 D Item 15 0,067 0,233 0,467 0,233 - Item 17 0,267 0,167 0,033 0,533 C Item 18 0,367 0,233 0,233 0,167 - Item 19 0,100 0,533 0,233 0,133 - Berdasarkan tabel 4.10, soal valid yang pengecohnya berfungsi dengan baik ditunjukkan pada soal nomor 3, 5, 7, 9, 11, 15, 18, dan 19. 8 butir soal tersebut keempat option telah dipilih oleh lebih dari 5 peserta tes atau 0,05 untuk setiap option. Soal nomor 1, 4, 6, 8, 10, 12, 13, 14, dan 17 salah satu dari option belum memenuhi kriteria 5 pemilih atau belum mencapai 0,05. Hal ini sama halnya dengan tipe soal A dapat diatasi dengan merevisi pilihan jawaban sehingga kedepannya dapat diujikan kembali. 6. Produk Akhir Analisis dengan menggunakan program TAP diperoleh hasil secara keseluruhan sebagai berikut. Tabel 4.20 Nomor Soal Sebelum divalidasi, untuk Uji Coba, dan Hasil Analisis Tipe Soal A No Indikator Nomor Soal Tipe Soal A Nomor Soal pada Tipe Soal A Soal Valid Daya Pembeda Baik Pengecoh Baik 1. Menuliskan hasil pemangkatan dua sebuah bilangan. 1, 2, 3, 4 1, 3 1, 2 2 2 2 2. Menuliskan hasil penarikan akar pangkat dua. 5, 6 6 3 3 3 3 3. Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan kuadrat. 7, 8 8 4 4 - 4. Melakukan operasi hitung pengurangan bilangan kuadrat. 9, 10 10 5 5 5 5 5. Melakukan operasi hitung perkalian bilangan kuadrat. 11, 12 12 6 6 6 6 6. Melakukan operasi hitung pembagian bilangan kuadrat. 13, 14 14 7 7 7 7 7. Memecahkan hasil penarikan akar pangkat dua dari bilangan kuadrat. 15, 16, 17, 18 16, 17 9, 8 8, 9 8, 9 8, 9 8. Memecahkan hasil hitung penjumlahan bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 19, 20, 21 19 10 10 10, 11 10, 11 9. Memecahkan hasil hitung pengurangan bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 22, 23, 24 22, 24 11, 12 11, 12 12 12 10. Memecahkan hasil hitung perkalian bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 25, 26, 27 26, 27 13, 14 13, 14 13 13 11. Memecahkan hasil 28, 29, 30 15 15 14, 15 14, 15 hitung pembagian bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 30 12. Menguji hasil hitung campuran bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 31, 32, 33, 34 32, 34 16, 17 16, 17 16, 17 16, 17 13. Memprediksi bilangan kuadrat yang sesuai dengan hasil perhitungan. 35, 36, 37 36 18 - - - 14 Memprediksi akar pangkat dua yang sesuai dengan hasil perhitungan. 38, 39, 40 38, 40 19, 20 - - - Jumlah 40 20 20 16 15 15 Keterangan: - didrop atau tidak digunakan kembali, direvisi Tabel 4.21 Nomor Soal Sebelum divalidasi, untuk Uji Coba, dan Hasil Analisis Tipe Soal B No Indikator Nomor Soal Tipe Soal B Nomor Soal pada Tipe Soal B Soal Valid Daya Pembeda Baik Pengecoh Baik 1. Menuliskan hasil pemangkatan dua sebuah bilangan. 1, 2, 3, 4 2, 4 1, 2 1, 2 1 1 2. Menuliskan hasil penarikan akar pangkat dua. 5, 6 5 3 3 3 3 3. Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan kuadrat. 7, 8 7 4 4 4 4 4. Melakukan operasi hitung pengurangan bilangan kuadrat. 9, 10 9 5 5 5 5 5. Melakukan operasi hitung perkalian bilangan kuadrat. 11, 12 11 6 6 6 6 6. Melakukan operasi hitung pembagian bilangan kuadrat. 13, 14 13 7 7 7 7 7. Memecahkan hasil 15, 16, 15, 18 8, 9 8, 9 8, 9 8, 9 penarikan akar pangkat dua dari bilangan kuadrat. 17, 18 8. Memecahkan hasil hitung penjumlahan bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 19, 20, 21 20, 21 10, 11 10,11 10, 11 10, 11 9. Memecahkan hasil hitung pengurangan bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 22, 23, 24 23 12 12 12 12 10. Memecahkan hasil hitung perkalian bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 25, 26, 27 25 13 13 13 13 11. Memecahkan hasil hitung pembagian bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 28, 29, 30 28, 29 14, 15 14, 15 14, 15 14, 15 12. Menguji hasil hitung campuran bilangan kuadrat dengan bilangan hasil penarikan akar kuadrat. 31, 32, 33, 34 31, 33 16, 17 17 17 17 13. Memprediksi bilangan kuadrat yang sesuai dengan hasil perhitungan. 35, 36, 37 35, 37 18, 20 18 18 18 14 Memprediksi akar pangkat dua yang sesuai dengan hasil perhitungan. 38, 39, 40 39 19 19 19 19 Jumlah 40 20 20 18 17 17 Keterangan: - didrop atau tidak digunakan kembali, direvisi Berdasarkan tabel 4.20 dan tabel 4.21 tidak ada indikator yang gugur dalam uji coba produk yang telah dilakukan. Butir soal yang baik valid, reliabel, memiliki daya pembeda yang baik minimal pada kriteria cukup membedakan, tingkat kesukaran, dan pengecoh yang berfungsi dengan baik dari dua tipe soal dijadikan satu kembali menjadi sebuah produk. Produk yang berupa perangkat tes hasil belajar matematika untuk kelas V SD dicetak dalam kertas berukuran A4 atau 21 cm x 29,7 cm. Berikut uraian dari penjelasan komponen-komponen yang terdapat dalam perangkat tes hasil belajar yang dikembangan. a. Sampul Perangkat Tes Hasil Belajar Sampul produk ini berjudul “Prototipe Soal Matematika Kompetensi Dasar Menghitung Perpangkatan dan Akar Sederhana untuk Guru Kelas V SDMI ”. Sampul halaman depan dicetak dalam kertas ivory 230. b. Isi Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika Perangkat tes hasil belajar matematika yang disusun memiliki beberapa komponen yaitu, a identitas soal berupa standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan, b indikator, c soal tes hasil belajar matematika, d kunci jawaban, e ranah kognitif yang diukur, dan f tingkat kesukaran. Soal tes hasil belajar yang sebelumnya dibuat dalam dua tipe soal, dijadikan satu setelah melalui hasil analisis menggunakan program TAP version 14.7.4. Soal yang memenuhi kriteria valid, reliabel, daya pembeda yang baik minimal cukup membedakan, tingkat kesukaran, serta pengecoh yang baik jika disatukan sebanyak 32 butir soal. Isi perangkat tes hasil belajar matematika untuk kelas V SD dicetak dalam kertas HVS 80 gr. 87

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN