pada tanggal 9 November 2015. Penelitian di SD Kanisius Kintelan I dilaksanakan pada tanggal 10 November 2015. Penelitian di SD Kanisius Tegalmulyo dilaksanakan
pada tanggal 12 November 2015. Peserta tes secara keseluruhan terdiri dari 62 siswa. Tes dibagi menjadi dua tipe soal yaitu tipe soal A dan tipe soal B masing-masing
terdiri dari 20 butir soal. Pembagian soal sama rata yaitu pada tipe soal A maupun tipe soal B pembagian indikator dan tingkat kesukaran soal sama. Indikator pada tipe
soal A sama dengan tipe soal B. Proporsi tingkat kesukaran tipe soal A sama dengan proporsi tingkat kesukaran tipe soal B. Hal ini bertujuan untuk menghindari
pengelompokkan soal pada salah satu tipe soal saja. Pendistribusian soal berdasarkan deret tempat duduk siswa di dalam kelas.
7. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan produk yang masih terlihat setelah dilakukan uji coba produk secara terbatas. Tahap ini juga
dapat dikatakan sebagai tahap penyempurnaan produk. Penyempurnaan dilakukan pada butir soal yang valid dengan daya pembeda yang cukup membedakan namun
pengecohnya kurang berfungsi dengan baik. Langkah-langkah tersebut akan membantu peneliti dalam menghasilkan produk
perangkat tes hasil belajar siswa yang bermanfaat dan layak digunakan untuk mengukur kemampuan siswa kelas V SD pada mata pelajaran matematika materi
perpangkatan dan akar sederhana.
D. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang utama dalam penelitian, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar yang ditetapkan Sugiyono, 2010: 308. Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan Arikunto 2010: 265 bahwa pengumpulan data adalah hal
yang sangat penting dalam melakukan penelitian. Pengumpulan data yang baik akan mendapatkan data yang sesuai dengan keperluan penelitian. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu teknik pengumpulan data non-tes dan tes.
1. Non-Tes
Teknik pengumpulan data non-tes dalam penelitian ini berupa wawancara dan kuesiones.
a. Wawancara
Wawancara adalah salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif
Sukmadinata, 2011: 216. Kunandar 2011: 157 mengemukakan bahwa wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal
kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan-
permasalahan dalam penelitian. Zuriah 2006: 179 mengemukakan pendapat yang senada dengan pendapat
Kusnandar bahwa wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi verbal dengan tujuan untuk mendapatkan informasi penting yang diinginkan. Hal
yang sama juga diungkapkan oleh Mardalis 2008: 64 bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan
melalui bercakap-cakap dan bertatap muka dengan orang yang memberikan
keterangan. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka antara narasumber dan pewawancara. Wawancara pada penelitian ini dilakukan
sebelum penelitian ini dilakukan yang berguna untuk mengetahui masalah yang dihadapi guru dalam pengembangan tes hasil belajar matematika. Wawancara
dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2015 dan 18 September 2015. b.
Kuesioner Kuesioner merupakan suatu alat pengumpulan data dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis dan dijawab secara tertulis oleh responden Margono, 2010: 167. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian
dan pengembangan ini merupakan kuesioner berstruktur atau disebut juga kuesioner tertutup yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah
alternatif jawaban yang disediakan Margono, 2010: 168. Kuesioner dalam penelitian dan pengembangan ini digunakan pada saat expert judgement berupa
pemberian check list pada skala 1 sampai dengan 4 yang telah disediakan. 2.
Tes Suharsaputra 2014: 95 mengemukakan bahwa tes adalah suatu alat ukur yang
diberikan pada individu responden untuk mendapat jawaban-jawaban, baik secara tertulis maupun lisan sehingga diketahui kemampuan individu yang bersangkutan.
Arikunto dalam Sangadji dan Sopiah, 2010: 150 menyatakan hal yang senada bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa tes adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang.
Menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes peneliti harus mempersiapkan soal-soal tes. Soal tes terdiri atas banyak butir tes item yang masing-masing
mengukur satu jenis variabel. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah tes objektif bentuk pilihan ganda. Soal tes pilihan ganda
dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks Arifin, 2010: 138. Bentuk tes pilihan ganda dipilih dengan pertimbangan responden dimungkinkan tetap
menjawab meski tidak menguasai materi yang ditanyakan dalam soal dengan memilih alternatif jawaban yang ada. Tes dibagi menjadi dua tipe soal yaitu tipe soal A dan
tipe soal B terdiri dari 20 butir soal untuk masing-masing tipe soal. Pendistribusian soal sesuai dengan deret tempat duduk siswa di dalam kelas.
E. Instrumen Penelitian