Setting Penelitian Prosedur Pengembangan

7. Revisi Produk Apabila dalam hasil validasi dan uji coba dengan sampel terbatas didapatkan hasil yang baik, namun masih terdapat beberapa komentar dari validator maka perlu dilakukan revisi agar kualitas produk dapat meningkat. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah pengujian terhadap produk berhasil, mungkin terdapat revisi selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang lebih luas. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan apabila dalam hasil pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Diperlukan adanya evaluasi kinerja untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada, sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan dan pembuatan produk lagi. 10. Produksi Masal Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diuji coba dinyatakan efektif dan layak diproduksi masal.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian ini membahas tentang tempat penelitian, waktu penelitian, subyek penelitian, dan objek penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di tiga SD yaitu SD Kanisius Notoyudan I yang beralamat di Jalan Letjend Suprapto no 95 Gedongtengen Yogyakarta, SD Kanisius Kintelan I yang beralamat di Jalan Ireda 18 Mergangsan Yogyakarta, dan SD Kanisius Tegalmulyo yang beralamat di Jalan Tegalmulyo RT 11 Wirobrajan Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama sembilan bulan, dimulai dari bulan Mei 2015 sampai Februari 2016. Kegiatan penelitian dimulai dari wawancara untuk analisis kebutuhan sampai ujian skripsi. 3. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Kanisius Notoyudan I, SD Kanisius Kintelan I dan SD Kanisius Tegalmulyo tahun pelajaran 20152016 yang berjumlah 62 siswa. 4. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD.

C. Prosedur Pengembangan

Berdasarkan sepuluh langkah pengembangan menurut Borg dan Gall, digunakan tujuh langkah dalam penelitian dan pengembangan ini. Tujuh langkah dipilih dengan alasan keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian dan pengembangan ini. Ketujuh langkah tersebut meliputi 1 potensi masalah yang berkaitan dengan pengembangan tes hasil belajar di sekolah dasar, 2 pengumpulan data melalui wawancara untuk analisis kebutuhan pada dua guru dari sekolah dasar yang berbeda, 3 desain produk berupa perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk siswa kelas V SD, 4 validasi desain yang dilakukan oleh dua orang dosen yaitu ahli matematika dan ahli evaluasi pembelajaran serta tiga orang guru matematika di kelas V SD, 5 revisi desain sesuai hasil komentar validator, 6 uji coba produk, dan 7 revisi produk. Gambar 3.2 Prosedur RD yang digunakan peneliti Berikut akan dijabarkan tujuh langkah penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan peneliti. 1. Potensi dan Masalah Penelitian berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini harus ditunjukkan dengan data empirik. Potensi dari penelitian ini adalah adanya tes untuk mengukur kemampuan siswa yang rutin dilakukan baik itu sebagai syarat penempatan, syarat melewati pokok-atau sub pokok bahasan, UTS, UAS, maupun UN. Masalah yang terdapat dalam penelitian ini ialah tes yang dibuat tanpa mengikuti ketentuan penyusunan tes. Tes seringkali dibuat tanpa melalui pengujian validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada dua guru di dua sekolah yang berbeda Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Revisi Produk Uji Coba Produk didapatkan bahwa guru memerlukan contoh tes hasil belajar yang baik yang valid, reliabel, memiliki daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh yang baik. 2. Pengumpulan Data Peneliti mendapatkan data melalui analisis kebutuhan pada lapangan setelah peneliti melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada dua guru dari dua sekolah yang berbeda yaitu SDK X dan SD N NK pada tanggal 21 Agustus 2015 dan 18 September 2015. Wawancara yang telah dilakukan peneliti dijadikan patokan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk menyusun perangkat tes hasil belajar matematika yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi. 3. Desain Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah perangkat soal tes hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika untuk satu kompetensi dasar KD. Penelitian ini diawali dengan menentukan tujuan tes yaitu tes hasil belajar matematika untuk siswa kelas V SD pada satu kompetensi dasar. Berdasarkan KD yang dipilih langkah selanjutnya ialah merumuskan indikator yang sesuai dengan taksonomi Bloom dari tahap mengingat C1 hingga tahap mencipta C6. Indikator yang dirumuskan sesuai dengan taksonomi Bloom sebanyak 14 indikator. Tahap selanjutnya setelah perumusan indikator ialah penyusunan soal tes hasil belajar yang disertai dengan kunci jawaban dan estimasi kesukaran atau tingkat kesukaran dari masing-masing soal. Soal yang dibuat sebanyak 40 butir soal. 4. Validasi Desain Uji validasi desain bertujuan mendapatkan kritik, saran dan penilaian terhadap kelayakan produk tes hasil belajar matematika kelas V SD yang telah dikembangkan oleh peneliti. Validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi ahli expert judgement. Validasi ahli expert judgement digunakan untuk mengetahui validitas isi dari perangkat tes hasil belajar matematika materi perpangkatan dan akar sederhana untuk kelas V SD yang telah peneliti rancang. Validasi ahli tersebut dilakukan oleh lima ahli yaitu dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma, dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma, dan tiga orang guru kelas V pengampu mata pelajaran matematika. Lembar untuk format validasi oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 3. 5. Revisi Desain Perangkat tes hasil belajar matematika yang telah melewati proses validasi oleh ahli selanjutnya direvisi. Revisi dilakukan dengan tujuan memperbaiki kekurangan dan mendapatkan perangkat tes hasil belajar matematika yang lebih baik dari sebelumnya. Revisi dilakukan pada semua soal yang telah dibuat peneliti. Revisi dilakukan dengan memperbaiki penulisan dan bahasa yang jika diujikan akan sulit dimengerti oleh siswa. 6. Uji Coba Produk Produk yang sudah diperbaiki oleh peneliti kemudian diuji cobakan di lapangan. Tujuannya untuk mengetahui keefektifan dari produk yang dihasilkan. Uji coba dilakukan kepada siswa kelas V SD Kanisius Notoyudan I, SD Kanisius Kintelan I, dan SD Kanisius Tegalmulyo. Penelitian di SD Kanisius Notoyudan I dilaksanakan pada tanggal 9 November 2015. Penelitian di SD Kanisius Kintelan I dilaksanakan pada tanggal 10 November 2015. Penelitian di SD Kanisius Tegalmulyo dilaksanakan pada tanggal 12 November 2015. Peserta tes secara keseluruhan terdiri dari 62 siswa. Tes dibagi menjadi dua tipe soal yaitu tipe soal A dan tipe soal B masing-masing terdiri dari 20 butir soal. Pembagian soal sama rata yaitu pada tipe soal A maupun tipe soal B pembagian indikator dan tingkat kesukaran soal sama. Indikator pada tipe soal A sama dengan tipe soal B. Proporsi tingkat kesukaran tipe soal A sama dengan proporsi tingkat kesukaran tipe soal B. Hal ini bertujuan untuk menghindari pengelompokkan soal pada salah satu tipe soal saja. Pendistribusian soal berdasarkan deret tempat duduk siswa di dalam kelas. 7. Revisi Produk Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan produk yang masih terlihat setelah dilakukan uji coba produk secara terbatas. Tahap ini juga dapat dikatakan sebagai tahap penyempurnaan produk. Penyempurnaan dilakukan pada butir soal yang valid dengan daya pembeda yang cukup membedakan namun pengecohnya kurang berfungsi dengan baik. Langkah-langkah tersebut akan membantu peneliti dalam menghasilkan produk perangkat tes hasil belajar siswa yang bermanfaat dan layak digunakan untuk mengukur kemampuan siswa kelas V SD pada mata pelajaran matematika materi perpangkatan dan akar sederhana.

D. Teknik Pengumpulan data