Hubungan Dana Perimbangan dengan Pertumbuhan Ekonomi Hubungan Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi

28 sebaliknya jika pendaptan asli daerah menurun maka alokasi dana untuk penyediaan infrastruktur juga menurun dan akan menyebabkan penyediaan fasilitas layanan public yang kurang, sehingga pertumbuhan ekonomi akan mengalami penurunan.

2.1.6 Hubungan Dana Perimbangan dengan Pertumbuhan Ekonomi

Ketimpaangan pertumbuhan ekonomi di setiap daerah yang berbeda – beda yang dikarenakan adanya potensi maupun letak geografis yang berbeda ini menyebabkan perlunya ada pemberian dana perimbangan . Dana perimbangan merupakan transfer dari pemerintah pusat untuk daerah yang belum mampu dalam hal pemenuhan infrastruktur dengan kemampuan pendapatan asli daerahnya. Adapun hubungan antara Dana Perimbangan dengan Pertumbuhan ekonomi yaitu, jika dilihat dari pengertiannya bahwa apabila dana perimbangan tinggi akan membuat pengeluaran untuk Belanja Modal juga semakin tinggi, dan membuat biaya untuk menunjang kesejahtraan masyarakat makin tinggi pula. Menurut Holzt-Eakin et al 1994, menyatakan bahwa terdapat suatu keterkaitan yang sangat erat antara transfer di Pemerintah Pusat dengan Belanja di Pemerintah Daerah. Dan terdapat bukti empiris bahwa dalam jangka panjang transfer berpengaruh terhadap belanja daerah Legrenzi and Milas, 2001. Sesuai dengan tujuan dari dana perimbangan yang bertujuan untuk mengatasi perbedaan kemampuan keuangan untuk memenuhi kebutuhan daerah tersebut. Maka dari itu apabila dana perimbangan yang didapat dalam jumlah yang kecil dan tidak mampu memenuhi kekurangan dari dana yg di dapat dari pendapatan asli daerah, akan membuat biaya yang dieluarkan utuk Belanja Modal akan sedikit pula dan 29 kesejahtraan masyarakat yang ditunjang dari dana tersebut akan semakin menurun dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi menurun.

2.1.7 Hubungan Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi

Belanja modal didasarkan pada kebutuhan daerah akan sarana dan prasarana, baik untuk kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan maupun untuk fasilitas publik. Peningkatan invesatasi modal belanja modal diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan publik. Tujuan membangun aset tetap berupa fasilitas, sarana prasarana serta infrastruktur adalah menyediakan pelayanan publik yang memadai sehingga dapat meningkatkan produktivitas perekonomian. Apabila suatu daerah memiliki sarana prasarana yang memadai dapat membuat investor untuk melakukan investasi dan masyarakat dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan nyaman sehingga tingkat produktivitas akan semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan Abimanyu 2005 yang menyatakan bahwa apabila belanja modal meningkat maka akan berdampak pada produktivitas masyarakat yang semakin meningkat dan bertambahnya jumlah investor yang melakukan investasi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Belanja Modal yang dilakukan oleh pemerintah daerah diantaranya pembangunan dan perbaikan sektor pendidikan, kesehatan, transportasi, sehingga masyarakat juga menikmati manfaat dari pembangunan daerah Halim, 2004. Tersedianya infrastruktur yang baik diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas di berbagai sektor serta meningkatkan produktifitas masyarakat yang akan meningkatan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sarana dan prasarana oleh pemerintah daerah berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi 30 Kuncoro, 2004.Syarat fundamental untuk pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengadaan modal pembangunan yang seimbang dengan pertambahan penduduk. Penyediaan infrastruktur yang dananya di alokasikan melalui belanja modal sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dapat diartikan bila belanja modal dengan jumlah yang besar maka ketersediaan fasilitas publik juga akan meningkat yang berdampak juga terhadap pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya bila belanja modal tidak mampu menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, Maka pertumbuhan ekonomi akan menurun.

2.1.8 Hubungan Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Modal