menurut kamu apakah teks bacaan itu membantu menyiapkan dirimu sebelum

Q: Lalu, mengapa kamu harus membaca lagi ketika kamu diberi reading text, kan

kamu sudah tahu cerita-cerita itu? A: Disamping ingin jadi lebih tahu pas nanti listening, ingin nambah kosakata itu. Jadi kan pas listening bisa tahu, kata ini membaca nya seperti ini, kalau keluar di listening sih. Q: Apakah kamu senang belajar listening?

A: Suka sih kalau dong ceritanya.

Q: Mana yang kamu pilih, belajar listening yang sudah dipersiapkan jauh hari sebelumnya, seperti yang selama ini kamu alami, atau tidak perlu dipersiapkan terlebih dahulu jadi langsung mendengarkan saja.

A: Mending yang sudah dipersiapkan jauh hari sebelum listening, soalnya aku

ngerasa lebih mantap. Bisa dibaca lagi dibaca lagi sampai ngerti dulu ceritanya.

Q: Ada perbedaan tidak ketika kamu akan belajar listening sudah membaca dan

belum membaca teks? A: Kalau sudah membca lebih mantap itu tadi mbak, ceritanya gini…. Aku jadi berani mau menjawab pertanyaannya. Tapi kalau belum di kelas Cuma wah ini ceritanya apa…. Q: Apakah kamu suka membaca?

A: Tidak.

Q: Kalau kamu tidak suka membaca, apa kamu tidak merasa terbebani dengan

adanya reading texts? A: Tidak juga. Q: Menurut kamu reading texts yang selama ini diberikan ke kamu bagaimana? Sudah cukup baikkah? Atau masih ada yang perlu ditambahkan lagi supaya kamu jadi lebih mudah mengerti.

A: Nggak kok sudah baik, tapi kosakatanya yang sulitdan jarang digunakan,

ditambahkan di bawahnya, artinya gitu.

Q: Sekarang coba kamu ceritakan tentang Snow White yang dulu sudah pernah

kamu baca dan dengar ceritanya.

A: Di kerajaan ada ratu punya anak namanya Snow White karena kulitnya putih

kayak salju, rambutnya hitam kayak eboni, bibirnya merah kayak darah. Setelah melahirkan, ratunya meninggal dan raja nyari istri baru yang ternyata punya kekuatan jahat dengan cerminnya. Ketika Snow White sudah dewasa, ia tumbuh cantik, terus ratu jahat tanya sama cermin ajaibnya siapa yang paling cantik, si cermin selalu bilang Snow white. Si ratu jahat iri, jadi ketika Snow White sedang bermain, dia menyuruh pembunuh untuk membunuh dan mengambil hatinya. Tapi pembunuhnya tidak tega membunuh Snow White, jadi dia mengambil hati binatang buas dan diserahkan ke ibu tirinya. Ketika ibu tirinya bertanya lagi sama cermin ajaib, ternyata masih Snow white yang paling cantik. Tadi kan sama pembunuhnya Snow White disuruh lari ke hutan, di hutan Snow White menemukan 7 orang kecil-kecil. Lalu dia beristirahat di tempat mereka karena sudah capek. Si ibu tiri mencari dia sambil menyamar jadi penjual apel beracun. Lalu apelnya dimakan Snow White dan jatuh pingsan. Tapi dikira 7 kurcaci Snow White sudah mati jadi diletakkan di peti kaca. Terus beberapa hari kemudian ada pangeran datang. Karena kagum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan kecantikan Snow White, dia menciumnya lalu racun yang ada dalam tubuh Snow White hilang. Lalu mereka menikah. Q: Kamu bisa menceritakan kembali dari awal sampai akhir ini berdasarkan apa?

A: Dulu sudah pernah tahu ceritanya ditambah membaca dan mendengarkan.

Q: Oke, sekarang coba yang Sleeping Beauty.

A: Setahuku cuma ada sebuah kerajaan yang punya anak kecil terus ayah ibunya

mengundang beberapa peri itu dan semua peri memberi kelebihan, misalnya bijaksana, cantik, dan lain-lain. Ternyata ada satu peri yang tidak diundang karena dia jahat tapi dia datang dan mengutuk si Sleeping Beauty nya itu kalau sudah umur 17 pasti kena jarum dan dia akan mati. Ketika putri sudah dewasa, sudah 17 tahun, dia pergi ke menara dan di sana ada peri yang jahat tadi yang menyamar menjadi tukang jahit. Dia menawari Sleeping Beauty untuk menjahit, terus terkena jarum dan terjatuh. Lalu dia dibaringkan di kamarnya. Lalu ada satu peri yang membuat semua orang di kerajaan tertidur terus dia menumbuhkan tanaman liar. Pada suatu ketika ada seorang pangeran yang datang dengan pembantunya, dia mengambil mawar terus dikasihkan di samping Sleeping Beauty itu terus menciumnya dan akhirnya Sleeping Beauty itu bangun dan semua orang di kerajaan itu juga bangun semua. Sudah. Q: Bisa cerita ini ingat darimana?

A: Kalau yang ini aku hanya kerena dulu pernah tahu ceritanya soalnya kemarin

aku belum baca. Bukan dari listening juga. Q: Kalau yang Rapunzel, bisa tolong diceritakan kembali? A: Ada pasangan suami istri, istrinya ngidam ingin buah rapunzel dari taman. Terus suaminya mengambilkannya tapi tidak minta izin sama yang punya dan yang punya itu tukang sihir. Terus si tukang sihir marah-marah dan minta kalau anaknya lahir di kasihkan ke tukang sihirnya itu. Dan memang benar, ketika sudah punya anak, anaknya itu dikasih ke tukang sihirnya. Rapunzel diletakkan di sebuah menara yang hanya ada satu pintu. Ketika sudah dewasa, dia punya rambut yang panjang seperti emas, jadi kalau penyihir mau naik, dia minta Rapunzel menurunkan rambutnya. Suatu hari Rapunzel itu nyanyi, ada pangeran yang mendengar. Dia mendekati menara itu, dia melihat bagaimana caranya untuk naik ke menara itu. Terus pangeran mencoba cara itu sehingga dia bisa naik. Terus aku lupa, yang jelas Rapunzel itu lalu hamil, penyihir itu tahu kalau pangeran naik lewat rambutnya jadi rambutnya dipotong terus lupa… Q: Ini bisa cerita darimana?

A: Dari membaca dan listening.

Q: Terima kasih.

A: Oke.

Place of Interview : SMA Stella Duce Bantul Date of Interview : 26 October 2007 Interviewee : Merbabu Q: Apakah kamu membaca teks yang sudah diberi sebelum listening?

A: Kan ada tiga teks ya, yang pertama aku baca, yang kedua malah tidak, lalu

yang ketiga baca lagi. Q: Mengapa kamu membaca dan mengapa tidak dibaca yang terakhir?

A: Sebenarnya aku pengen membaca, karena disuruh juga sih tapi yang satu itu

aku nggak sempat. Q: Berarti kamu membaca hanya karena terpaksa, karena disuruh oleh gurumu?

A: Sebenarnya ada unsur aku ingin membaca. Tapi kadang waktunya itu lo, nanti

aja, nanti terus malah tidak terbaca. Yang kedua itu aku tidak membaca soalnya hilang teksnya, tapi aku semapt baca sekilas dari punya teman, tapi ya cuma sekilas dan tanpa kamus. Aku suka sebenarnya membaca teks itu asyik juga. Q: Apakah kamu tidak merasa dibebani dengan adanya teks bacaan? Merasa repot misalnya.

A: Oh, tidak, itu malah asyik bisa buat belajar.

Q: Berarti menurut kamu teks bacaan itu sesuatu yang positif ya?

A: Iya.

Q: Ketika kamu membaca teks sendiri apakah kamu bisa mengerti isi teks? A: Sebagian besar bisa. Paling hanya kesulitan di vocab nya itupun bisa dicari sendiri di kamus. Kendalanya hanya itu sama misalnya istilah-istilah tertentu. Q: Menurut kamu apakah teks tesebut membantu sebagai persiapan listening?

A: Oh, membantu itu. Jadi tu, kalau sebelum listening sudah ada teks itu kan

sudah ada alur ceritanya, bisa nyari juga di kamus kata-kata yang tidak tahu artinya. Kalau yang kedua belum membaca itu, sebenarnya bisa juga tapi terlalu ngoyo.

Q: Selain membantu kamu mengetahui alur ceritanya, apakah ada lagi kontribusi

reading text itu saat kamu listening?

A: Oh ada, tambah pede. Aku sudah tahu nanti ceritanya seperti ini, gitu.

Q: Apakah kamu bisa mengerti ide cerita pada saat kamu mendengarkan?

A: Bisa, ide cerita yang dibaca dan yang didengarkan kan sama hanya ada

bagian-bagian yang berbeda sedikit. Di teks ada tapi di listening tidak atau kebalikannya.

Q: Kamu kan sudah punya pengalaman sudah membaca lalu mendengarkan dan

belum membaca langsung mendengarkan. Nah, ada bedanya tidak? Bisa mengerti jalan ceritanya?

A: Ada sih. Sebenarnya susah juga mengerti ceritanya meskipun sudah diulang

berkali- kali itu. Seperti yang kedua itu belum membaca jadi bingung juga walaupun sudah diulang-ulang 3 kali, masih ada bagian yang hilang. Mendengarkannya jadi ngoyo. Q: Lalu kalau ada bagian yang hilang bagaimana kamu mengerti jalan ceritanya? Apa kamu mengingat kembali dari reading kalau kamu sudah membaca. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI