Golongan analgetik narkotik Metode Pengujian Analgesik

nefropati analgesik. Jika dosis terapi tidak memberikan manfaat, biasanya pemberian dengan dosis besar tidak lebih menolong. Penggunaannya sebagai antipiretik tidak seluas penggunaannya sebagai analgesik Wilmana, 1995. Parasetamol tersedia sebagai obat tunggal, berbentuk tablet 500 mg atau sirup yang mengandung 120 mg5 ml. Dosis parasetamol untuk dewasa adalah 300 mg sampai 1 gram setiap kali pemberian, dengan maksimum 4 gram per hari; untuk anak 6 sampai 12 tahun : 150-300 mgkali dan bayi dibawah 1 tahun : 60 mgkali; pada keduanya diberikan maksimum 6 kali sehari. Reaksi alergi terhadapat derivat para-aminofenol jarang terjadi. Manifestasinya berupa eritema atau urtikaria dan gejala yang lebih berat berupa demam dan lesi pada mukosa. Akibat dosis toksik yang paling serius adalah nekrosis hati, yang terjadi pada pemberian 10 sampai 15 gram 200-250 mgkg BB Wilmana, 1995. H 3 COCHN OH Gambar 6. Struktur kimia dari parasetamol Anonim, 1995

F. Metode Pengujian Analgesik

Metode pengujian daya analgesik dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan jenis analgesiknya sebagai berikut :

1. Golongan analgetik narkotik

a. Metode jepitan ekor Sekelompok mencit disuntik dengan larutan yang akan di uji dengan dosis tertentu secara s.c atau i.v. Tiga puluh menit kemudian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dijepit, yang dibuat dengan mengatupkan lengan di klip arteri dalam karet yang tipis, diletakkandijepitkan pada ekor tikus selama 80 detik. Mencit yang telah disuntik akan membuat tingkah laku mencoba melepaskan klip itu. Obat analgetik akan menyebabkan perlakuan yang berbeda terhadap yang tidak disuntik terhadap klip. b. Metode pengukuran tekanan Tekanan pada akar adalah penting untuk membuat mencit meronta. Test dilakukan dengan menyuntikkan substansi secara s.c 0,2 ml saline per 20 g BB. Tekanan akan terjadi dalam 6 kali dalam interval 10 menit. Rata-rata dari 6 indikasi digunakan untuk perbandingan. Tekanan yang paling tinggi digunakan 3 kali sebagai nilai kontrol rata-rata. c. Metode rangsang panas Mencit albino jantan dengan berat tubuh antara 20–30 gram diletakkan diatas plat panas. Plat panas bersuhu antara 55°-55,5° C dengan wadah air mengandung larutan yang mendidih yang merupakan aseton dan metil format. Waktu reaksi diambil pada interval saat hewan uji mencapai plat panas sampai mencit itu menjilat kakinya atau melompat keluar. Test ini potensialefektif untuk morfin hidroklorid 0,5mgkgBB. d. Metode potensi petidin Tidak cocok untuk pemilihan acak mencit. 20 mencit dibagi menjadi dua kelompok masing-masing 10. masing-masing dibagi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menjadi 3 dosid petidin 2, 4, 8 mgkgBB. Setengah kelompok lainnya diberik senyawa uji dengan dosis 25 dari LD 50 . Persen daya analgesik dihitung dengan metode rangsang panas. e. Metode antagonis nalorfin Mencit, tikus, atau anjing diberikan dosis toksik dari obat, diikuti dengan 0,5–10 mgkgBB nalorfin secara i.v sesegera setelah efek terlihat. Obat vizpirinitramide dapat menyebebkan hewan uji kehilangan wrighting reflex, corneal reflex, dan pinna reflex sebaik bradypnea, efek antagonis akan ditunjukkan dalam 1 menit dengan menginjeksikan 1,25 mgkgBB nalorfin. f. Metode kejang oksitosin Tikus betina dengan berat 120-140 gram diterapi dengan estrogen dengan menanamkan 15 mg pellet dari dietilscilbestrol s.c , selama 15 menit sebelum i.p. 2 unit dosis dari oksitosin ED 50 dosis. Responnya berupa konstraksi abdominal, sehingga menarik pinggang dan kaki ke belakang. Penurunan jumlah kejang diamati dan ED 50 dapat diperkirakan. g. Metode pencelupan pada air panas Setelah disuntik dengan i.p dengan substansi yang mau diuji, 10 ekor tikus diletakkan sendiri-sendiri. Amati ekor dari satu sisi. Pada interval tertentu tikus akan merasa kepanasan pada suhu 58° C. Pada waktu tertentu ekor tikus akan berubah warna menjadi biru keunguan. Respon tikus terlihat dari hentakan ekornya menghindari panas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Metode non narkotik