berbeda tidak bermakna, sehingga tidak perlu dilakukan uji Scheffe. Pada penelitian terdahulu Widhianata, 2007 juga dipilih selang waktu 10 menit, maka
penulis memutuskan untuk memakai 10 menit sebagai selang waktu.
3. Pemilihan dosis parasetamol
Parasetamol di sini digunakan sebagai kontrol positif karena sudah terbukti mempunyai daya analgesik sehingga digunakan sebagai pembanding.
Dosis parasetamol perlu diorientasi guna mengetahui dosis mana yang menghasilkan geliat yang optimal, tidak terlalu banyak namun juga tidak terlalu
sedikit, untuk memudahkan pengamatan. Parasetamol di sini digunakan dalam bentuk suspensinya dengan menggunakan pelarut CMC Na. Dosis yang
digunakan adalah 91; 136,75; dan 182,5 mgkg BB. Ketiga dosis tersebut merupakan dosis yang sudah dikonversikan dari dosis terapi pada manusia. Data
geliat yang dihasilkan ketiga peringkat dosis dapat dilihat sebagai berikut : Tabel V. Rata–rata jumlah geliat pada penetapan dosis parasetamol
Dosis Parasetamol mgkg BB Rata – Rata geliat X ± SE
91 25 ± 4,58
136,5 14,3 ± 1,45
182 13,7 ± 2,67
Keterangan : X
= Mean
rata–rata SE
= Standard Error
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 14,3
13,7
5 10
15 20
25
ra ta - r
a ta
j u
m la
h
g e
lia t
1 2
3
kelompok
Grafik penetapan dosis parasetamol
Gambar 9. Grafik rata-rata jumlah geliat pada orientasi penetapan dosis parasetamol
Keterangan : 1 = kelompok dosis parasetamol 91 mgkg BB
2 = kelompok dosis parasetamol 136.5 mgkg BB 3 = kelompok dosis parasetamol 182 mgkg BB
Dari data di atas dapat dilihat bahwa kelompok dosis parasetamol 91 mgkg BB mempunyai rata–rata geliat yang paling banyak dibandingkan dua
kelompok yang lainnya. Untuk mengetahui perbedaan tersebut maka dilakukan analisis variansi satu arah. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel VI. Hasil analisis variansi satu arah penetapan dosis parasetamol
ANOVA
geliat Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. Between Groups
242,667 2
121,333 4,015
,078 Within Groups
181,333 6
30,222 Total
424,000 8
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya lebih besar daripada 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa berbeda tidak bermakna pada ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok tersebut. Dosis 91 mgkg BB juga dipakai pada penelitian terdahulu Mardiani, 2005. Penulis memutuskan untuk memakai dosis 91 mgkg BB.
C. Pengujian Daya Analgesik