1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
”Apakah terdapat pengaruh antara debt to equity ratio dan profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan food
and beverages di Bursa Efek Indonesia?”
1.3 Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji secara empiris ada pengaruh antara debt to equity
ratio dan profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Praktisi
Memberikan informasi yang memungkinkan bagi para praktisi manajemen perusahaan, analis keuangan, investor, dan kreditor mengenai
pentingnya debt to equity ratio, profitabilitas, serta ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, khususnya penyampaian laporan
keuangan tahunan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Bagi Akademisi
Sebagai wacana bagi perkembangan Program Studi Akuntansi mengenai debt to equity ratio, profitabilitas, serta ketepatan waktu dalam
melaporkan keadaan keuangan perusahaan.
c. Bagi Peneliti dan Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai studi komparatif bagi peneliti yang mendalami masalah ini. Serta memberikan kontribusi untuk
memperkaya wacana dan referensi seputar debt to equity ratio, profitabilitas, serta ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Dan
diharapkan dapat menjadi sarana untuk mendulang
inspirasi positif dan kreatif yang kemudian berdampak pada
perbaikan kedisiplinan sebagai seorang akuntan mengenai waktu publikasi laporan keuangan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah dilakukan oleh para peneliti lain. Penelitan tersebut antara
lain: 1.
Ainun Na’im 1999: ”Nilai Informasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia”
Permasalahan: Penelitian ini menganggap bahwa ketepatan waktu submisi informasi telah diatur dalam aturan lama pasar modal
Indonesia, dan pada peraturan yang baru hal tersebut semakin diperketat. Peraturan baru mengenai pengungkapan informasi kepada
publik dikeluarkan pada tanggal 24 Januari 1996 dan mulai efektif sejak dikeluarkan. Setelah lebih dari satu tahun sejak peraturan itu
dikeluarkan, perlu diteliti sejauh mana peraturan tersebut dipatuhi. Hal ini penting untuk menyelaraskan pasar modal dengan sasaran dan
strategi, terutama mengenai aspek waktu pengiriman laporan keuangan dan prinsip pengungkapan informasi. Lebih jauh, jika ditemukan
bahwa aturan-aturan tersebut ternyata tidak dipatuhi, maka BAPEPAM perlu menyelidiki faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku
ketidakpatuhan non-compliance behaviour dan karakteristik-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan yang tidak mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.
Hipotesis: Dugaan yang digunakan berdasarkan permasalahan dan tujuan yang akan dicapai, antara lain H
1
: Seberapa jauh ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tahunan dipatuhi oleh
perusahaan yang terdaftar di BEJ listed companies dan H
2
: Apakah faktor-faktor seperti pendapat auditor, kesulitan finansial tingkat rasio
hutang terhadap modal, ukuran perusahaan total aset dan total penjualan, profitabilitas return on assets, dan pertumbuhan
perusahaan mempengaruhi ketidakpatuhan. Kesimpulan: Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat
disimpulkan bahwa semua variabel independen kecuali return on assets ROA tidak signifikan. Ketidakpatuhan perusahaan di Indonesia
tidak berhubungan secara signifikan dengan kesulitan keuangan diukur berdasar rasio hutang terhadap modal, pendapat auditor dan
ukuran perusahaan total asset dan total penjualan. Namun, hasil tersebut memberikan arah yang sesuai dengan prediksi. Penundaan
penyampaian informasi disebabkan oleh profitabilitas perusahaan yang dapat diinterpretasikan sebagai berita buruk bagi manajemen.
2. Bandi dan Santoso Tri Hananto 2002: ”Ketepatan Waktu Atas
Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia” Permasalahan: Semua perusahaan di Indonesia wajib
menyampaikan laporan keuangan tahunannya kepada menteri yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bertanggung jawab dalam bidang perdagangan. Lebih jauh, laporan keuangan perusahaan menurut peraturan PP No. 241998 merupakan
dokumen umum yang dapat diketahui oleh masyarkat. Banyak pihak percaya bahwa ketepatan waktu laporan timeliness merupakan
karakteristik penting bagi laporan keuangan, pihak-pihak tersebut misalnya akuntan, manajer dan analis keuangan. Bahkan Asosiasi
Profesi Akuntansi pada tahun 1954 telah melakukan penelitian, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa ketepatan waktu pelaporan
merupakan elemen pokok bagi catatan laporan keuangan yang memadai.
Ketepatan waktu pelaporan sangat diperlukan oleh para pemakai laporan keuangan, pemakai tidak hanya perlu memiliki
informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan keputusannya, tetapi informasi harus lebih bersifat baru, dan tidak hanya berhubungan
dengan periode yang lalu. Ketepatan waktu ini mengandung arti bahwa informasi yang digunakan oleh investor dan kreditor harus bisa tepat
saat pembuatan prediksi dan keputusan. Hipotesis: Dugaan dalam penelitian ini antara lain, H
1
: Keterlambatan lag pelaporan perusahaan di Indonesia normal, H
2
: Keterlambatan pelaporan antara perusahaan besar dan kecil sama, H
3
: Keterlambatan lag pelaporan perusahaan tidak berpengaruh pada
pasar, H
4
: Pelaporan perusahaan lebih awal daripada yang diharapkan memiliki pengaruh pasar sama dengan pelaporan setelah waktu yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
diharapkan, H
5
: Tidak ada hubungan antara ketepatan waktu pelaporan dan besarnya perusahaan.
Kesimpulan: Dari hasil yang didapat, dapat disimpulkan antara lain keterlambatan pelaporan, yang meliputi: keterlambatan audit,
keterlambatan pelaporan setelah audit, dan keterlambatan total berdistribusi tidak normal, dan menunjukkan kemiringan positif. Hal
ini berimplikasi bahwa pelaporan oleh perusahaan selalu mengalami kemunduran.
Keterlambatan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil berbeda. Ketepatan waktu pelaporan antara pelaporan sebelum dan
sesudah waktu yang diharapkan tidak berpengaruh pada harga saham. Namun, hasil uji sensitivitas menunjukkan adanya perbedaan reaksi
pasar antara pelaporan sebelum dan sesudah waktu yang diharapkan. 3.
I Made Indra Astana Giri 2006: ”Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan” Permasalahan: Laporan keuangan sebagai sebuah informasi
akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan oleh para pemakainya apabila relevan dan andal. Informasi yang relevan adalah informasi
yang predictable, mempunyai feed back value, serta tepat waktu. Ketepatan waktu pelaporan keuagnan timeliness merupakan
karakteristik penting bagi laporan keuangan. Selain itu, laporan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
keuangan uang dilaporkan secara tepat waktu akan mengurangi resiko ketidaksesuaian penafsiran informasi yang disajikan.
Laporan keuangan bermanfaat bagi investor untuk mengembangkan prediksinya karena baik atau buruknya laporan
keuangan akan mempengaruhi kondisi pada masa yang akan datang. Profitabilitas dan leverage perusahaan sebagai bagian dari laporan
keuangan akan mempengaruhi sikap investor dalam berinvestasi. Umumnya perusahaan dengan nilai aset lebih kecil daripada
kewajibannya akan menghadapi bahaya kebangkrutan dan perusahaan besar umumnya cenderung lebih banyak disorot oleh investor dan
lebih banyak mendapat tekanan untuk memberikan informasi secara tepat waktu. Ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba
tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan. Jika penyampaian laporan keuangan dianggap sebagai informasi, kinerja perusahaan yang
diukur dalam profitabilitas akan mempengaruhi sikap investor dalam berinvestasi. Dengan demikian, kinerja perusahaan akan memotivasi
manajemen untuk sesegera mungkin menyampaikan atau menunda penyampaian laporan keuangannya.
Hipotesis: Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan antara lain: H
1
: Profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, H
2
: Leverage keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, H
3
: Opini audit
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Kesimpulan: Dari penelitian yang dilakukan terhdap 250 perusahaan yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Surabaya periode
2003, sebanyak 49 perusahaan menyampaikan laporan keuangannya melewati batas waktu yang telah ditentukan BES, yaitu tanggal 31
Maret 2004. Perusahaan pada umumnya tidak menjelaskan sebab- sebab keterlambatan tersebut. Setelah dilakukan pengujian statistik
dengan metode regresi logistik, diketahui hanya variabel opini audit yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik opini audit terhadap laporan keuangan maka akan
mendorong perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu.
4. Luciana Spica Almilia dan Lucas Setiady 2006: ”Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ”
Permasalahan: Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang sering digunakan oleh para pengguna laporan
keuangan. Manfaat dari kandungan informasi yang ada dalam laporan keuangan akan makin berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
Keterlambatan penyelesaian dapat menyebabkan berkurangnya kualitas dari keputusan yang dibuat. Namun perlu diperhatikan lebih
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
jauh, faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian penyajian laporan keuangan. Faktor-faktor tersebut tidak
terbatas pada faktor finansial saja namun juga faktor non-finansial. Hipotesis: Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan
antara lain, H
1
: terdapat pengaruh size perusahaan terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan, H
2
: terdapat pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap penyelesaian penyajian laporan
keuangan, H
3
: terdapat pengaruh solvabilitas perusahaan terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan, H
4
: terdapat pengaruh likuiditas perusahaan terhadap penyelesaian penyajian laporan
keuangan, H
5
: terdapat pengaruh umur perusahaan terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan, dan H
6
: terdapat pengaruh extraordinary item perusahaan terhadap penyelesaian penyajian
laporan keuangan. Kesimpulan: Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar perusahaan mengalami keterlambatan penyelesaian selama ± 3 bulan, tetapi keterlambatan masih dalam batas
regulasi, jadi perusahaan sampel dapat dikatakan tidak mengalami ketrelambatan. Variabel ukuran perusahaan size dan umur
perusahaan age mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan Lag. Variabel profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan
extraordinary item tidak memiliki pengaruh terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan Lag.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Renny Catrinasari 2006: ”Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik Di Bursa Efek Jakarta BEJ”
Permasalahan: Pada penelitian ini dijelaskan bahwa pelaporan keuangan merupakan cara lain dari laporan keuangan untuk
menyampaikan informasi-informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerja keepada berbagai
pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut. Informasi keuangan akan mempunyai manfaat jika
disampaikan tepat waktu kepada pemakainya yang erat kaitannya dengan teori keagenan agency theory. Nilai dari ketepatan waktu
pelaporan keuangan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan tersebut. Informasi dalam pelaporan keuangan membutuhkan biaya yang lebih
besar unruk menyediakan dan menggunakannya, sehingga banyak manfaat yang akan diperoleh dari informasi pelaporan keuangan.
Banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hipotesis: Melihat hal tersebut, penelitian ini membuat hipotesis antara lain, H
1
: rasio gearing berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, H
2
: profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, H
3
: ukuran perusahaan size berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, H
4
: umur perusahaan age berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
keuangan, dan H
5
: struktur kepemilikan ownership structure berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Kesimpulan: Peneliti dapat mengambil kesimpulan semakin tinggi rasio gearing maka akan semakin tinggi ketepatan waktu
pelaporan keuangan atau sebaliknya, semakin rendah rasio gearing maka ketepatan waktu pelaporan keuangan akan semakin rendah,
semakin tinggi profitabilitas maka akan semakin tinggi ketepatan waktu pelaporan keuangan atau sebaliknya, semakin rendah
profitabilitas maka ketepatan waktu pelaporan keuangan akan semakin rendah, semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin rendah
ketepatan waktu pelaporan keuangan atau sebaliknya, semakin rendah ukuran perusahaan maka ketepatan waktu pelaporan keuangan akan
semakin tinggi, dan semakin tinggi umur perusahaan maka akan semakin tinggi ketepatan waktu pelaporan keuangan atau sebaliknya,
semakin rendah umur perusahaan maka ketepatan waktu pelaporan keuangan akan semakin rendah.
6. Made Gede Wirakusuma 2008: ”Pengaruh Ketepatwaktuan Publikasi
Laporan Keuangan Terhadap Kandungan Kualitas Informasi Laba Akuntansi di Pasar Modal Indonesia”
Permasalahan: Unsur ketepatwaktuan penyajian informasi keuangan merupakan suatu unsur penting agar dapat memberi manfaat
bagi investor dalam pembuatan keputusan rasional. Investor dapat mengamati setiap kebijakan manajemen maupun informasi internal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perusahaan. Informasi keuangan bermanfaat bila memiliki kualitas untuk dapat mempengaruhi keputusan investor. Dalam perspektif riset
pasar modal diketahui bahwa ketepatwaktuan penyajian informasi keuangan merupakan suatu unsur penting agar dapat memberi manfaat
bagi investor dalam pembuatan keputusan rasional. Namun, unsur ketepatwaktuan pada penyajian informasi keuangan merupakan hal
yang sering dilupakan ketika para peneliti pasar modal melakukan riset untuk mengungkapkan kerelevanan suatu informasi keuangan bagi
para pemakai laporan keuangan. Hipotesis: Melihat hal tersebut, Wirakusuma 2008 membuat
hipotesis antara lain, H
1
: ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan berpengaruh positif terhadap kandungan kualitas informasi laba
akuntansi, H
2
: tingkat persistensi, pertumbuhan, dan keterprediksian laba, risiko sistematis beta, struktur modal, dan ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap kandungan kualitas informasi laba akuntansi, H
3
: terdapat perbedaan pengaruh ketepatwaktuan antara ketepatwaktuan absolut dan ketepatwaktuan relatif pada kandungan
kualitas informasi laba akuntansi, dan H
4
: terdapat perbedaan kandungan kualitas informasi laba akuntansi antara publikasi laporan
keuangan auditan yang memiliki waktu tunda singkat dan yang memiliki waktu tunda lama.
Kesimpulan: Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian membuktikan bahwa teori signaling terbukti
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
berperan dalam menungkapkan peran ketepatwaktuan sebagai signal yang dapat menunjukkan kandungan kualitas informasi laba akuntansi.
Semakin cepat manajemen melakukan publikasi laporan keuangan tahunan auditan, maka semakin tinggi kandungan kualitas informasi
laba akuntansi, dan demikian pula sebaliknya. Meskipun laba yang diperoleh suatu perusahaan mengalami peningkatan dari perioda
sebelumnya mencerminkan good news dan dipublikasikan sebelum batas waktu yang diregulasi, tindakan manajemen yang menunda
publikasi laporan keuangan yang telah selesai diaudit akan menurunkan kandungan kualitas informasi laba akuntansi tersebut bagi
para pelaku pasar modal. Konsisitensi pengaruh dari determinan-determinan lain
terhadap kandungan kualitas informasi laba akuntansi, yaitu risiko beta koreksi, market to book value MBV yang mengukur
persistensi, pertumbuhan dan keterprediksian laba, struktur modal SM, dan ukuran perusahaan size. Faktor risiko secara konsisten
berpengaruh negatif terhadap kandungan kualitas informasi laba akuntansi. Namun faktor persistensi, pertumbuhan dan keterprediksian
laba, serta faktor struktur modal dan ukuran perusahaan terbukti tidak konsisten berpengaruh terhadap kandungan kualitas informasi laba
akuntansi. Pengaruh ketepatwaktuan terhadap kandungan kualitas
informasi laba akuntansi terlihat semakin jelas setelah dibuktikan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dengan adanya perbedaan besaran pengaruh antara koefisien regresian ketepatwaktuan relatif dan ketepatwaktuan absolut. Kecenderungan
terjadinya kebocoran informasi semakin tinggi apabila manajemen semakin lama menunda publikasi. Pada saat informasi laba suatu
perusahaan dipublikasikan secara lambat sejak saat laporan keuangan auditan diserahkan auditor independen, maka pasar bereaksi rata-rata
lebih rendah dibandingkan dengan publikasi informasi laba suatu perusahaan yang dilakukan lebih awal tanpa penundaan terlalu lama.
Rendahnya kandungan kualitas informasi laba akuntansi yang semakin lambat dipublikasikan ditunjukkan dari adanya perbedaan
rata-rata dari return abnormal kumulatif antara perusahaan yang melakukan publikasi lebih cepat dan perusahaan yang melakukan
publikasi lebih lambat. 7.
Yuka Talenta Pikaso 2009: ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan ke
BAPEPAM Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ-45 Periode 2004 – 2008”
Permasalahan: Keterlambatan pelaporan bisa berakibat buruk bagi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Para
investor akan menanggapinya sebagai sinyal buruk atas kondisi perusahaan. Keterlambatan penyampaian informasi laba akuntansi
mengindikasikan adanya noise dalam informasi tersebut dan karena itu keterlambatan berpengaruh terhadap kredibilitas atau kualitas laba.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Motivasi atau keinginan alami manajemen untuk menunda atau menangguhkan informasi buruk dalam rangka mencegah atau
menghindari terjadinya respon negatif dari pemegang saham juga untuk mencegah akibat yang tidak diinginkan oleh manajemen sebagai
respon negatif dari para pemilik. Bila manajemen menangkap situasi bahwa apabila sebuah informasi buruk disampaikan kepada pemegang
saham mempunyai akibat negatif, ada kecenderungan alami manajemen untuk terlambat dalam menyampaikan informasi atau
berita buruk ini, atau mungkin menyembunyikannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih jauh adalah faktor-faktor
yang menyebabkan keterlambatan dalam pelaporan keuangan. Keterlambatan penyampaian laporan keuangan mengindikasikan
sesuatu yang negatif yang ada di dalam laporan keuangan. Faktor- faktor tersebut tidak terbatas pada faktor finansial saja namun juga
faktor nonfinansial. Faktor finansial misalnya saja faktor profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan. Sedangkan faktor
nonfinansial, yaitu struktur kepemilikan, dan umur perusahaan. Hipotesis: Melihat hal tersebut, Pikaso 2009 membuat
hipotesis antara lain; H
1
: Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap keterlambatan penyampaian laporan keuangan, H
2
: Solvabilitas berpengaruh positif terhadap keterlambatan penyampaian laporan
keuangan, H
3
: Likuiditas berpengaruh negatif terhadap keterlambatan penyampaian laporan keuangan, H
4
: Ukuran perusahaan berpengaruh
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
negatif terhadap keterlambatan penyampaian laporan keuangan, dan H
5
: Struktur kepemilikan perusahaan berpengaruh negatif terhadap keterlambatan penyampaian laporan keuangan.
Kesimpulan: Sampel dalam penelitian ini berjumlah 65 yang merupakan perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45 yang
terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya ke Bapepam. Hasil dari pengolahan data dapat disimpulkan antara lain: variabel
profitabilitas, likuiditas, dan umur perusahaan tidak mempengaruhi keterlambatan penyampaian laporan keuangan ke Bapepam secara
signifikan. Sedangkan variabel solvabilitas, ukuran perusahaan, dan struktur perusahaan terbukti mempengaruhi keterlambatan
penyampaian laporan keuangan ke Bapepam secara signifikan. Dengan melihat beberapa penelitian terdahulu mengenai ketepatan
waktu penyajian laporan keuangan, maka dapat disimpulkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang disajikan dalam tabel berikut
ini:
Tabel 2.1 Ringkasan Perbedaan Penelitian Ini dengan Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1. Ainun Na’im
1999 X: Faktor pendapat
auditor, kesulitan finansial, ukuran
perusahaan, profitabilitas, dan
pertumbuhan perusahaan.
Y: Ketidak patuhan penyampaian laporan
Kinerja keuangan perusahaan
mempengaruhi perilaku ketidak patuhan
penyampaian laporan keuangan, sedangkan
pendapat auditor tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
No. Peneliti
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
keuangan perilaku ketidak
patuhan penyampaian laporan keuangan.
2. Bandi dan
Santoso Tri Hananto 2002
X: Keterlambatan pelaporan perusahaan
Y: Reaksi pasar atas informasi
Keterlambatan pelaporan perusahaan
tidak berpengaruh pada reaksi pasar
3. I Made Indra
Astana Giri 2006
X: Opini audit, Tingkat leverage
keuangan, dan Profitabilitas
Y: Ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan Opini audit memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan, sedangkan leverage keuangan dan
profitabilitas tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan.
4. Luciana Spica
Almilia dan Lucas Setiady
2006 X: Ukuran
perusahaan, Profitabilitas,
Solvabilitas, Likuiditas, Umur
perusahaan, dan extraordinary item.
Y: Penyelesaian penyajian laporan
keuangan Ukuran dan umur
perusahaan mempengaruhi
penyelesaian penyajian laporan keuangan,
sedangkan profitabilitas,
solvabilitas, likuiditas dan extraordinary item
tidak memiliki pengaruh terhadap
penyelesaian penyajian laporan keuangan.
5. Renny Catrinasari
2006 X: Rasio gearing,
return on assets, market value, tanggal
listed perusahaan di BEJ, dan struktur
kepemilikan saham. Rasio gearing,
profitabilitas, dan umur perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ketepatan waktu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
No. Peneliti
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Y: Ketepatwakuan penyampaian
pelaporan pelaporan keuangan.
Ukuran perusahaan berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan, sedangkan strutur
kepemilikan tidak berpengaruh positif
signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
6. Made Gede
Wirakusuma 2008
X: Ketepatwaktuan Publikasi Laporan
Keuangan Y:Kandungan
Kualitas Informasi Laba Akuntansi
Ketepatwaktuan absolut riil,
ketepatwaktuan ekspektasian relatif,
dan ketepatwaktuan ekspektasian relatif
dengan pembobotan tidak berpengaruh
positif signifikan terhadap kandungan
kualitas informasi laba akuntansi, sedangkan
ketepatwaktuan absolut setelah pengauditan
berpengaruh positif signifikan terhadap
kandungan kualitas informasi laba
akuntansi.
7. Yuka Talenta
Pikaso 2009 X: Profitabilitas,
Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran
perusahaan, Struktur kepemilikan, dan
Umur perusahaan Y: Keterlambatan
penyampaian laporan Profitabilitas,
Likuiditas, Umur perusahaan tidak
mempengaruhi keterlambatan
penyampaian laporan keuangan, sedangkan
Solvabilitas, Ukuran
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
No. Peneliti
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
keuangan ke Bapepam
perusahaan, dan Struktur perusahaan
mempengaruhi keterlambatan
penyampaian laporan keuangan.
8. Magdalena Krisanti
Yuananda 2010
X: Debt to Equity Ratio dan
Profitabilitas ROA dan ROE
Y: Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan -
Sumber: Penelitian Terdahulu
2.2 Landasan Teori