Deskripsi Hasil Penelitian PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

TASTE SPECIALIST. Komitmen dan dedikasi tinggi terhadap konsumen diwujudkan dengan menghadirkan produk sehat seperti biskuit dan wafer di tahun 2008. Ruang lingkup kegiatan perusahaan terutama bergerak dalam bidang industry makanan ringan, yaitu, mie snack noodle, kerupuk crackers, dan kembang gula candy. Perusahaan berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo Jawa Timur, Medan Sumatera Utara, dan Bekasi Jawa Barat. Kantor pusat perusahaan beralamat di Jalan Tambak Sawah No. 21-23 Waru, Sidoarjo. Hasil produksi perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, khususnya Asia.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Data yang digunakan analisis ini adalah laporan keuangan yang diterbitkan oleh beberapa perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009, yaitu PT. Delta Djakarta, Tbk, PT. Fast Food Indonesia, Tbk, PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk, PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk, PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk, PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk, PT. Cahaya Kalbar, Tbk, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, PT. Multi Bintang Indonesia Tbk, PT. Mayora Indah, Tbk, PT. Sierad Produce, Tbk, PT. Siantar Top, Tbk.

4.2.1 Debt to Equity Ratio Perusahaan Food and Beverages tahun 2007-2009

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Debt to equity ratio perusahaan food and beverages ini diperoleh dari perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban perusahaan dengan modal yang dimiliki. Hasil rekapitulasi debt to equity ratio yang dimiliki perusahaan-perusahaan food and beverages yang menjadi sampel dapat dilihat dalam tabel 4.2. Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Debt to Equity Ratio Perusahaan Food and Beverages tahun 2007-2009 Debt to Equity Ratio No. Kode Nama Perusahaan 2007 2008 2009 1 DLTA PT. Delta Djakarta, Tbk 28.55 33.27 26.82 2 FAST PT. Fast Food Indonesia, Tbk 66.82 62.63 47.94 3 PTSP PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk 1421.38 891.34 326.31 4 SMAR PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk 128.53 113.59 109.59 5 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk 63.74 51.23 45.05 6 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk 126.10 160.06 214.09 7 CEKA PT. Cahaya Kalbar, Tbk 180.17 157.65 88.51 8 INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk 172.20 200.87 160.60 9 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk 214.36 173.45 843.08 10 MYOR PT. Mayora Indah, Tbk 70.89 129.02 99.99 11 SIPD PT. Sierad Produce, Tbk 28.70 34.01 39.23 12 STTP PT. Siantar Top, Tbk 44.29 72.45 35.65 Sumber: Lampiran 1 Menurut hasil rekapitulasi debt to equity ratio dalam tabel 4.2, terlihat bahwa persentse debt to equity ratio berada antara 26,82 sampai 1421,38. Perusahaan yang memiliki debt to equity ratio tertinggi pada tahun 2007 adalah PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk yaitu sebesar 1421,38, sedangkan perusahaan yang memiliki debt to equity ratio terendah pada tahun 2007 adalah PT. Delta Djakarta, Tbk sebesar 28,55. Pada tahun 2008, perusahaan dengan debt to equity ratio tertinggi masih Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dipegang oleh PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk yaitu sebesar 891.34 , sedangkan debt to equity ratio terendah masih dipegang oleh PT. Delta Djakarta, Tbk 33.27 . Pada tahun 2009, perusahaan yang memiliki debt to equity ratio tertinggi bukan lagi PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk melainkan PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk yaitu sebesar 843.08 dan perusahaan yang memiliki debt to equity ratio terendah pada tahun 2009 adalah PT.Delta Djakarta, Tbk yaitu sebesar 26.82 . Selama tiga tahun berturut-turut PT. Delta Djakarta, Tbk selalu memiliki debt to equity ratio terendah. Hal ini mengindikasikan bahwa pendanaan PT. Delta Djakarta, Tbk yang berasal dari pemilik lebih besar daripada pendanaan yang berasal dari kreditor. Selain itu, dengan debt to equity ratio yang rendah dapat dikatakan bahwa PT. Delta Djakarta, Tbk mampu untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan dilikuidasi.

4.2.2 Profitabilitas Perusahaan

Food and Beverages tahun 2007-2009 Profitabilitas perusahaan-perusahaan food and beverages ini dilihat dari laporan keuangan masing-masing perusahaan-perusahaan tersebut. Profitabilitas perusahaan-perusahaan food and beverages ini dilihat dari dua rasio, antara lain: 4.2.2.1 Return on Assets ROA Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana aktiva yang dimilikinya, dinyatakan dalam bentuk persentase. Hasil rekapitulasi ROA yang dimiliki perusahaan- perusahaan food and beverages yang menjadi sampel dapat dilihat dalam tabel 4.3. Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Return on Assets ROA Perusahaan Food and Beverages tahun 2007-2009 Return On Assets ROA No. Kode Nama Perusahaan 2007 2008 2009 1 DLTA PT. Delta Djakarta, Tbk 8.16 12.26 17.33 2 FAST PT. Fast Food Indonesia, Tbk 16.29 15.96 17.48 3 PTSP PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk 1.29 5.41 13.04 4 SMAR PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk 12.26 10.52 7.32 5 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk 2.23 17.68 3.48 6 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk 4.11 3.69 2.81 7 CEKA PT. Cahaya Kalbar, Tbk 4.02 4.87 8.92 8 INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk 4.55 4.54 7.07 9 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk 13.58 23.62 34.28 10 MYOR PT. Mayora Indah, Tbk 7.74 6.90 11.78 11 SIPD PT. Sierad Produce, Tbk 1.64 1.97 2.27 12 STTP PT. Siantar Top, Tbk 3.01 0.77 7.49 Sumber: Lampiran 2 Menurut hasil rekapitulasi ROA dalam tabel 4.3, terlihat bahwa terdapat 5 perusahaan food and beverages mengalami peningkatan ROA dari tahun 2007 sampai 2009, yaitu: PT. Delta Djakarta, Tbk, PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk, PT. Cahaya Kalbar, Tbk, PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk, dan PT. Sierad Produce, Tbk. Terlihat juga perusahaan-perusahaan food and beverages yang mengalami penurunan di Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tahun 2008, namun mengalami peningkatan di tahun 2009, antara lain 4 perusahaan, yaitu: PT. Fast Food Indonesia, Tbk, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, PT. Mayora Indah, Tbk, dan PT. Siantar Top, Tbk. Dua perusahaan yang mengalami penurunan dari tahun 2007–2009 adalah PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk dan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. Dari 12 perusahaan yang menjadi sampel terdapat satu perusahaan yang memiliki kenaikan ROA pada tahun 2008 namun mengalami penurunan pada tahun 2009, yaitu PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk. Melalui tabel 4.3, dapat disimpulkan, dari 12 perusahaan tersebut terlihat kinerja ROA yang paling baik adalah PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk, dari tahun 2007 sampai 2009, perusahaan tersebut mengalami kenaikan ROA 10,04 dari tahun 2007 ke tahun 2008, dan 10,66 di tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan telah mampu menghasilkan laba dengan aktiva yang dimiliki, dengan demikian maka kinerja manajemen PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk dinilai baik.

4.2.2.2 Return on Equity ROE

ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu, dinyatakan dalam bentuk persentase. Hasil rekapitulasi ROE yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dimiliki perusahaan-perusahaan food and beverages yang menjadi sampel dapat dilihat dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Return on Equity ROE Perusahaan Food and Beverages tahun 2007-2009 Return On Equity ROE No. Kode Nama Perusahaan 2007 2008 2009 1 DLTA PT. Delta Djakarta, Tbk 10.49 16.34 21.97 2 FAST PT. Fast Food Indonesia, Tbk 27.17 25.96 21.69 3 PTSP PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk 19.61 53.66 55.60 4 SMAR PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk 28.03 22.84 15.58 5 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk 3.65 26.73 5.05 6 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk 9.28 9.59 8.82 7 CEKA PT. Cahaya Kalbar, Tbk 11.27 12.54 16.81 8 INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk 12.38 13.67 18.44 9 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk 42.70 64.60 323.30 10 MYOR PT. Mayora Indah, Tbk 13.24 15.80 23.57 11 SIPD PT. Sierad Produce, Tbk 2.11 2.64 3.16 12 STTP PT. Siantar Top, Tbk 4.35 1.33 10.15 Sumber: Lampiran 3 Menurut hasil rekapitulasi ROE dalam tabel 4.4, terlihat bahwa terdapat 7 perusahaan yang mengalami kenaikan ROE selama tahun 2007 sampai 2009, yaitu: PT. Delta Djakarta, Tbk, PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk, PT. Cahaya Kalbar, Tbk, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk, PT. Mayora Indah, Tbk, dan PT. Sierad Produce, Tbk. Dapat diartikan selama tahun 2007 hingga 2009 kinerja perusahaan bagus karena menghasilkan laba yang bisa diperoleh para pemegang saham, karena rata-rata peningkatan ROE ketujuh perusahaan tersebut tinggi. Terlihat juga 2 perusahaan yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mengalami kenaikan ROE pada tahun 2008 namun mengalami penurunan pada tahun 2009, antara lain: PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk dan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. Namun tidak semua perusahaan sampel mengalami kenaikan ROE di tahun 2008, ada pula perusahaan yang mengalami penurunan ROE selama tahun 2007-2009. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain PT. Fast Food Indonesia, Tbk dan PT. PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk. Selain itu, juga terdapat perusahaan yang mengalami penurunan ROE di tahun 2008 dan mengalami peningkatan tahun 2009, yaitu PT. Siantar Top, Tbk. Hampir sama dengan hasil rekapitulasi ROA, dari 12 perusahaan ini yang memiliki ROE paling baik adalah PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk, perusahaan ini mengalami peningkatan yang pesat dari tahun 2007– 2009, menggambarkan bahwa kemampuan perusahaan ini dalam menghasilkan laba dari tahun ke tahun meningkat, berarti kinerja manajemen dalam menghasilkan laba pun semakin baik.

4.2.3 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan

Food and Beverages tahun 2007-2009 Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan food and beverages ini dilihat dari keterlambatan penyelesaian penyajian laporan keuangan. Tanggal penyelesaian laporan keuangan diambil dari tanggal opini auditor seperti yang terdapat dalam bab 3 halaman 51. Skala Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dengan satuan hari. Hasil rekapitulasi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang dimiliki perusahaan-perusahaan food and beverages yang menjadi sampel dapat dilihat dalam tabel 4.5. Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Food and Beverages tahun 2007-2009 No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan Tahun Ketepatan Waktu Rentang Waktu 1. DLTA PT. Delta Djakarta, Tbk. 2007 2008 2009 79 hari 79 hari 82 hari 2. FAST PT. Fast Food Indonesia,Tbk. 2007 2008 2009 88 hari 89 hari 108 hari 3. PTSP PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk. 2007 2008 2009 84 hari 75 hari 76 hari 4. SMAR PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk. 2007 2008 2009 37 hari 40 hari 40 hari 5. ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk. 2007 2008 2009 85 hari 84 hari 83 hari 6. AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. 2007 2008 2009 30 hari 73 hari 98 hari 7. CEKA PT. Cahaya Kalbar, Tbk. 2007 2008 2009 37 hari 30 hari 64 hari 8. INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. 2007 2008 2009 79 hari 78 hari 77 hari 9. MLBI PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk. 2007 2008 2009 64 hari 69 hari 62 hari 10. MYOR PT. Mayora Indah, Tbk. 2007 2008 2009 79 hari 79 hari 78 hari 11. SIPD PT. Sierad Produce, Tbk. 2007 2008 2009 78 hari 79 hari 97 hari 12. STTP PT. Siantar Top, Tbk. 2007 2008 2009 74 hari 40 hari 85 hari Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sumber: Lampiran 4 Melalui hasil tabel 4.5 dapat dilihat bahwa rentang waktu laporan keuangan perusahaan food and beverages berada antara 30 hari sampai 108 hari. Perusahaan yang memiliki ketepatan waktu selama tahun 2007- 2009, antara lain: PT. Delta Djakarta, Tbk, PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk, PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk, PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk, PT. Cahaya Kalbar, Tbk, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk, PT. Mayora Indah, Tbk, dan PT. Siantar Top, Tbk. Rentang waktu perusahaan-perusahaan food and beverages yang memiliki ketepatan waktu berkisar antara 30 hingga 85 hari. Tidak semua perusahaan memiliki ketepatan waktu selama tahun 2007-2009. Terdapat 3 perusahaan yang mengalami ketepatan waktu pada tahun 2007 dan 2008 namun mengalami ketidak tepat waktuan pada tahun 2009, antara lain: PT. Fast Food Indonesia,Tbk, PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk, dan PT. Sierad Produce, Tbk. Ketidak tepat waktuan ketiga perusahaan tersebut berkisar antara 97-108 hari. Hal ini mengindikasikan bahwa 75 perusahaan food and beverages menyajikan laporan keuangannya dengan tepat waktu sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan sebagaimana telah diatur dalam peraturan kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Selain itu, terdapat 25 perusahaan food and beverages yang menyajikan laporan keuangannya tidak tepat waktu. Hal ini dapat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mengindikasikan bahwa tersedianya informasi lama setelah suatu kejadian yang memerlukan tanggapan atau keputusan berlalu menjadikan informasi tersebut tidak punya nilai lagi.

4.3 Hasil Uji Kualitas Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ASET, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DEBT TO EQUITY RATIO PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 6 16

PENGARUH PROFITABILITAS, DEBT TO EQUITY RATIO, KEPEMILIKAN PUBLIK, DAN KUALITAS AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

0 8 82

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 121

PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, UKURAN PERUSAHAAN DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 78

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 154

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Debt To Equity Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di BEI)

0 0 24

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITY, DAN DEBT EQUITY RATIO TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN (Studi Pada Perusahaan Sektor Industri Food And Beverages Dan Sektor Industri Tekstile Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 0 10

PENGARUH EARNING PER SHARE, RETURN ON EQUITY DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 9

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

0 0 25

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 24