Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Alat uji
yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolonieritas dalam penelitian ini dengan melihat besarnya nilai variance inflation factor
VIF. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai variance inflation factor VIF 10. Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya
multikolonieritas dapat dilihat dari hasil pengujian dengan SPSS 17.0 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolonieritas dengan Nilai VIF Variabel Bebas
VIF Kesimpulan
Debt to Equity Ratio Transform X
1
2,994 Non Multikolonieritas
Return On Assets X
2
6,006 Non Multikolonieritas
Return On Equity Transform X
3
8,758 Non Multikolonieritas
Sumber: Lampiran 7 Berdasarkan hasil dalam tabel 4.10, menunjukkan bahwa nilai
Variance Inflation Factor VIF dari semua variabel bebas meliputi: Debt to Equity Ratio Transform X
1
, Return On Asset X
2
, dan Return On Equity Transform X
3
, memperlihatkan nilai yang kurang dari 10. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat adanya gejala multikolonieritas.
4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda ini dilakukan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel bebas yang terdiri dari Debt to Equity Ratio
Transform, Return On Asset, Return On Equity Transform terhadap variabel
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terikat yaitu Ketepatan Waktu Laporan Keuangan. Hasil analisis menggunakan SPSS 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.11 Data Koefisien Regresi Linier Berganda Koefisien Regresi Variabel
Independen Variabel Y
α β
1
β
2
β
3
Ketepatan Waktu Laporan Keuangan
94,430 -15,339 -0,101 7,806
Sumber: Lampiran 7 Berdasarkan hasil perhitungan seperti tampak dalam tabel 4.11, dapat
dibuat model persamaan linier berganda, sebagai berikut:
Y = 94,430 – 15,339 X
1
– 0,101 X
2
+ 7,806 X
3
Penjelasan: a.
Konstanta β
= 94,430 Nilai konstanta sebesar 94,430 menunjukkan apabila variabel Debt
to Equity Ratio Transform X
1
, Return On Asset X
2
, dan Return On Equity Transform X
3
besarnya sama dengan nol atau konstan. Maka nilai Ketepatan Waktu Laporan Keuangan Y akan naik sebesar 94,430.
b. Koefisien Regresi Debt to Equity Ratio Transform X
1
= -15,339 Besarnya nilai koefisien regresi
β
1
sebesar -15,339, nilai β
1
yang negatif menunjukkan adanya arah yang berlawanan antara variabel Ketepatan Waktu Laporan Keuangan Y dengan variabel Debt to Equity
Ratio Transform X
1
. Artinya apabila Debt to Equity Ratio Transform
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
X
1
naik satu satuan, maka Ketepatan Waktu Laporan Keuangan Y akan turun sebesar 15,339 dengan asumsi pengaruh dari variabel lain adalah
konstan.
c. Koefisien Regresi Return On Asset X
2
= -0,101 Besarnya nilai koefisien regresi
β
2
sebesar -0,101, nilai β
2
yang negatif menunjukkan adanya arah yang berlawanan antara variabel
Ketepatan Waktu Laporan Keuangan Y dengan variabel Return On Asset X
2
. Artinya apabila Return On Asset X
2
naik satu satuan, maka Ketepatan Waktu Laporan Keuangan Y akan turun sebesar 0,101 dengan
asumsi pengaruh dari variabel lain adalah konstan.
d. Koefisien Regresi Return On Equity Transform X
3
= 7,806 Besarnya nilai koefisien regresi
β
3
sebesar 7,806, nilai β
3
yang positif menunjukkan adanya arah yang searah antara variabel Ketepatan
Waktu Laporan Keuangan Y dengan variabel Return On Equity Transform X
3
. Artinya apabila Return On Equity Transform X
3
naik satu satuan, maka Ketepatan Waktu Laporan Keuangan Y akan naik
sebesar 7,806, dengan asumsi pengaruh dari variabel lain adalah konstan.
4.6 Hasil Uji Hipotesis