8. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
9. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
10. PT. Mayora Indah, Tbk
11. PT. Sierad Produce, Tbk
12. PT. Siantar Top, Tbk
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Bursa Efek Indonesia BEI periode 2007-
2009. Ditinjau dari sifatnya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
3.3.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dan dikumpulkan melalui situs resmi BEI di
www.idx.co.id yang diolah dari
laporan keuangan perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2009.
3.3.3 Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah dengan teknik dokumentasi, yaitu dengan cara melihat, mempelajari dan mengutip
catatan-catatan yang diperoleh berupa laporan keuangan khususnya debt to
equity ratio, return on asset ROA, dan return on equity ROE.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4 Uji Kualitas Data
3.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas diperlukan untuk memastikan bahwa sebaran data yang digunakan bersifat normal. Untuk mengetahui apakah data tersebut
mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah Metode Kolmogorov Smirnov dan metode Shapiro
Wilk merupakan pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distibusi data mengikuti distribusi normal, berikut ini adalah pedomannya
Sumarsono, 2004: 43: a.
Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka distribusinya adalah tidak normal.
b. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari
5 maka distribusi adalah normal.
3.5 Uji Asumsi Klasik
Ghozali 2009: 159 menyatakan bahwa teknik estimasi variabel dependen yang melandasi analisis regresi disebut Ordinary Least Square
OLS atau pangkat terkecil biasa. Regresi dengan model estimasi OLS akan memberikan hasil yang Best Linier Unbiased Estimator BLUE jika
memenuhi semua asumsi klasik. Hasil asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut:
3.5.1 Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamat yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang bersifat homoskesdastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas
Ghozali, 2009: 125. Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi Rank Spearman Gujarati, 1995: 188:
Keterangan : = Perbedaan dalam rank spearrman antara residual dengan
variabel bebas = Banyaknya data
Menurut Santoso 2003: 243 deteksi adanya heteroskedastisitas adalah:
a. Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedasitas.
b. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas.
3.5.2 Autokorelasi
Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, digunakan uji
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Durbin-Watson DW-Test. Suatu observasi dikatakan tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson terletak antara batas atas atau upper
bound du dan 4-du Ghozali, 2009: 99-100. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi, yaitu:
Tabel 3.1 Deteksi Adanya Autokorelasi dengan Kriteria Durbin
Watson Hipotesis Nol
Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0 d dl Tidak ada autokorelasi positif
No decision dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negative Tolak
4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negative
No decision 4 – du d 4 – di
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tidak ditolak du d 4 – du
Sumber: Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan IV, Penerbit Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.
3.5.3 Multikolonieritas
Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Alat uji
yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolonieritas dalam penelitian ini dengan melihat besarnya nilai variance inflation factor
VIF. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai variance inflation
factor VIF 10, atau mempunyai angka tolerance mendekati 1 maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditentukan adanya kolerasi antar
variabel bebas atau bebas multikolinieritas Ghozali, 2009: 96.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.6 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis