Televisi Sebagai Media Massa

Sebagai lembaga yang melindungi dan mengayomi masyarakat dari ancaman kejahatan baik itu kejahatan fisik maupun psikis sehingga terbentuklah pelayanan kepolisian terhadap masyarakat. 4. Keadilan sebagai lembaga kepolisian haruslah tidak berat sebelah dalam menangani sebuah permasalahan, dan tidak memihak untuk berpihak pada kebenaran dan melindungi masyarakat yang lemah. 5. Penegak Hukum Sebagai lembaga peradilan haruslah mampu menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia menuju kepada adanya kepastian hukum dan rasa keadilan. 6. Kenyamanan Lembaga kepolisian dalam hal ini harus mampu dalam membentuk kenyamanan di wilayahnya untuk memberikan rasa aman dan nyaman untuk masyarakatnya.

3.1.6. Televisi Sebagai Media Massa

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Televisi terdiri dari istilah “tele” yang berarti jauh dan “visi” vision yang berarti pengelihatan. Segi jauhnya diusahakan oleh prinsip radio dan sisi pengelihatannya oleh gambarnya Effendy, 2002 : 147. Perpaduan radio broadcast dan film moving picture ini membuat penononton di rumah tidak mungkin menangkap siaran tv, kalau tidak ada unsur – unsur radio. Dan tidak mungkin melihat gambar – gambar yang bergerak tanpa pada layar pesawat televisi jika tidak ada unsur film. Effendy, 2002 : 148. Televisi adalah satu diantara sekian banyak media massa yang tengah berkembang. Meskipun demikian, perkembangannya terus menerus dan cepat. Hal ini terbukti dari makin banyaknya stasiun televisi swasta bermunculan. Ini dikarenakan media televisi memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan media lain yang lahir saat itu. Kuswandi, 1996 : 8. Keunggulan televisi sebagai media massa diantaranya televisi merupakan gabungan dari media gambar dan dengar. Kekuatan gambar menjadi andalan media televisi, karena gambar yang disajikan bukan gambar mati melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan pada penonton. Ini jelas menguntungkan televisi untuk digunakan penonton karena sifatnya yang audio visual Kuswandi, 1996 : 23. Kedua, pesan yang disampaikan kepada penonton tidak mengalami proses yang berbelit Effendy, 1993 : 178. Ketiga, media televisi adalah menguasai jarak dan ruang karena media teknologi televisi telah menggunakan elektromagnetik, kabel dan fiber yang dipancarkan melalui transmisi. Dengan demikian sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. besar. Nilai aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan itu sangat cepat. Daya rangsang seseorang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini disebabkan kekuatan gambar dan suara yang bergerak. Komunikasi massa media televisi adalah proses komunikasi antara komunikator dengan komunikan massa melalui sebuah sarana, yaitu televisi. Komunikasi massa media televisi bersifat periodic dalam komunikasi media tersebut, lembaga penyelenggara komunikasi bukan secara perorangan, melainkan melibatkan banyak orang dengan organisasi yang komplek serta pembiayaan yang besar. Karena media televisi bersifat transitory hanya meneruskan maka pesan – pesan yang disampaikan melalui komunikasi massa media tersebut, hanya dapat dilihat dan didengar secara sekilas. Pesan – pesan di televisi bukan hanya didengar, tetapi juga dapat dilihat dalam gambar yang dapat bergerak audiovisual. JB.Wahyudi, 1991 : 116. Pada intinya televisi memiliki tiga fungsi utama Effendy, 1993 : 23-30 yaitu : 1. Fungsi Penerangan Masyarakat menaruh perhatian besar kepada televisi karena dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan. Hal ini dikarenakan dua factor yang terdapat pada media massa audio visual tersebut, yaitu faktor immediacy dan realism. Faktor immediacy mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsa pada saat peristiwa berlangsung, seolah – olah pemirsa berada di tempat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. peristiwa terjadi. Faktor realism mengandung makna kenyataan ini berarti bahwa televisi menyiarkan informasinya secara audio dan visual dengan perantara mikrofon dan kamera apa adanya sesuai dengan kenyataannya, jadi pemirsa melihat dan mendengar sendiri. 2. Fungsi pendidikan Sesuai makna pendidikan, yakni meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat, televisi menyiarkan acara – acara tertentu secara teratur, misalnya pelajaran bahasa, matematika, dan lain – lain. Selain acara pendidikan yang dilakukan secara berkesinambungan, televisi juga menyiarkan berbagai acara yang secara implicit mengandung pendidikan. 3. Fungsi hiburan Dikebanyakan Negara terutama masyarakat agraris, fungsi hiburan yang melekat pada televisi tampaknya dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran diisi oleh acara – acara hiburan. Hal ini dapat mengerti, oleh karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup beserta suara bagaikan kenyataan dan dapat dinikmati di rumah oleh keluarga, serta dapat dinikmati oleh khalayak yang tidak mengerti bahasa asing, bahkan tuna aksara.

3.1.7. Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Pemberitaan Kebijakan Pemerintah Tentang BBM di Televisi)

1 28 78

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PEMBERITAAN POLIGAMI DI JAWA POS (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Poligami Di Jawa Pos).

0 0 105

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PROGRAM ACARA ETHNIC RUNAWAY DI TRANS TV (Studi Deskriptif Tentang Opini Masyarakat Surabaya Tentang Acara Ethnic Runaway di Trans TV).

1 10 91

OPINI MASYARAKAT TENTANG PEMBERITAAN LIGA PRIMER INDONESIA(LPI) DI MEDIA JAWAPOS (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Liga Primer Indonesia(LPI) di Media JawaPos).

0 1 93

Opini Masyarakat Pasca Pemberitaan Berlakunya Perda Antirokok Di Surabaya Pada Harian Jawa Pos (Studi Deskriptif tentang Opini Masyarakat Pasca Pemberitaan Berlakunya Perda Antirokok Di Surabaya Pada Harian Jawa Pos).

0 0 80

PEMBERITAAN MEDIA MASA TELEVISI TENTANG KONFLIK INDONESIA – MALAYSIA DAN OPINI MAHASISWA

0 0 127

Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Pemberitaan Kebijakan Pemerintah Tentang BBM di Televisi)

0 0 8

Opini Masyarakat Pasca Pemberitaan Berlakunya Perda Antirokok Di Surabaya Pada Harian Jawa Pos (Studi Deskriptif tentang Opini Masyarakat Pasca Pemberitaan Berlakunya Perda Antirokok Di Surabaya Pada Harian Jawa Pos)

0 0 15

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG KEPOLISIAN PASCA PEMBERITAAN TENTANG BRIPTU NORMAN KAMARO DI TELEVISI.

0 0 21

OPINI MASYARAKAT TENTANG PEMBERITAAN LIGA PRIMER INDONESIA(LPI) DI MEDIA JAWAPOS (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Liga Primer Indonesia(LPI) di Media JawaPos)

0 0 24