Pengukuran Variabel Metodologi penelitian

peristiwa terjadi. Faktor realism mengandung makna kenyataan ini berarti bahwa televisi menyiarkan informasinya secara audio dan visual dengan perantara mikrofon dan kamera apa adanya sesuai dengan kenyataannya, jadi pemirsa melihat dan mendengar sendiri. 2. Fungsi pendidikan Sesuai makna pendidikan, yakni meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat, televisi menyiarkan acara – acara tertentu secara teratur, misalnya pelajaran bahasa, matematika, dan lain – lain. Selain acara pendidikan yang dilakukan secara berkesinambungan, televisi juga menyiarkan berbagai acara yang secara implicit mengandung pendidikan. 3. Fungsi hiburan Dikebanyakan Negara terutama masyarakat agraris, fungsi hiburan yang melekat pada televisi tampaknya dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran diisi oleh acara – acara hiburan. Hal ini dapat mengerti, oleh karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup beserta suara bagaikan kenyataan dan dapat dinikmati di rumah oleh keluarga, serta dapat dinikmati oleh khalayak yang tidak mengerti bahasa asing, bahkan tuna aksara.

3.1.7. Pengukuran Variabel

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan model skala likert Hasan, 2002:72. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur tanggapan responden terhadap objek penelitian yang menggunakan bobot 1 sampai dengan 4. Penjabaran indikator variabel yang dibentuk dan dijadikan titik tolak penyusunan item – iten instrumen yang kemudian dapat dibnetuk pertanyaan – pertanyaan yang di berikan kepada responden dengan penilaian sebagai berikut: 1. SS sangat setuju 2. S setuju 3. TS tidak setuju 4. STS Sangat ntidak setuju Setelah melakukan kategori pilihan jawaban dari pertanyaan kuisioner dilanjutkan dengan pemberian nilai pada masing – masing jawaban. Pemberian nilainya sebagai berikut :  Sangat Setuju SS : mempunyai skor 4  Setuju S : mempunyai skor 3  Tidak Setuju TS : mempunyai skor 2  Sangat Tidak Setuju STS : mempunyai skor 1 Dalam penelitian ini dilakukan penghilangan untuk nilai tengah atau untuk jawaban netral dan ragu – ragu agar dalam skala pengukran lebih simentrikal, yaitu jenjang kea rah positif sama banyak dengan jenjang kearah negative. Selain itu penghilangan nilai tengah ini juga ditujukan untuk menghindari kategori Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. jawaban netral ragu – ragu yang cenderung akan dipilih oleh responden sehingga data mengenai perbedaan diantara jawaban menjadi kurang informative Azwar, 2002 : 34. Variabel Opini masyarakat surabaya tentang polisi pasca pemberitaan tentang Briptu Norman Kamaro dalam penelitian ini akan digolongkan menjadi tiga yaitu rendah, sedang, tinggi yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing – masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval tingkat rendah, sedang, dan tinggi menggunakan rumus : Range R : Skor tertinggi – Skor terendah Jenjang yang diinginkan 17 x 4 – 17 x 1 3 68 - 17 =17 3 Keterangan : Range R : Batasan dari setiap tingkatan Skor tertinggi : Perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan Skor terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan Jadi, interval keseluruhan batasan skor terbagi menjadi 3, yaitu negative, netral, dan positif : Skor Negative = 17 – 33 : Artinya bahwa responden tidak mendapat informasi yang benar tentang Briptu Norman Kamaro dalam tayangan di televisi. Mereka tidak mengetahui dan memahami, sehingga Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mereka tidak mendukung Briptu Norman Kamro Dalam meningkatkat Kinerja Lembaga Kepolisian Skor Netral = 34 – 50 : Artinya bahwa responden mengetahui tentang pemberitaan Briptu Norman Kamaro di televisi. Tetapi tayangan tersebut tidak terlalu berpengaruh bagi mereka. Tayangan tersebut hanya dijadikan sebagai tambahan pengetahuan dan informasi. Sikap Positif = 51 – 67 : Artinya bahwa responden melakukan dan mendukung gerakan Lembaga Kepolisian dalam menaikan citranya. Mereka peduli dan ikut berpartisipasi dalam membangun kinerja lembaga Kepolisian.

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel.

Dokumen yang terkait

Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Pemberitaan Kebijakan Pemerintah Tentang BBM di Televisi)

1 28 78

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PEMBERITAAN POLIGAMI DI JAWA POS (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Poligami Di Jawa Pos).

0 0 105

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PROGRAM ACARA ETHNIC RUNAWAY DI TRANS TV (Studi Deskriptif Tentang Opini Masyarakat Surabaya Tentang Acara Ethnic Runaway di Trans TV).

1 10 91

OPINI MASYARAKAT TENTANG PEMBERITAAN LIGA PRIMER INDONESIA(LPI) DI MEDIA JAWAPOS (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Liga Primer Indonesia(LPI) di Media JawaPos).

0 1 93

Opini Masyarakat Pasca Pemberitaan Berlakunya Perda Antirokok Di Surabaya Pada Harian Jawa Pos (Studi Deskriptif tentang Opini Masyarakat Pasca Pemberitaan Berlakunya Perda Antirokok Di Surabaya Pada Harian Jawa Pos).

0 0 80

PEMBERITAAN MEDIA MASA TELEVISI TENTANG KONFLIK INDONESIA – MALAYSIA DAN OPINI MAHASISWA

0 0 127

Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Pemberitaan Kebijakan Pemerintah Tentang BBM di Televisi)

0 0 8

Opini Masyarakat Pasca Pemberitaan Berlakunya Perda Antirokok Di Surabaya Pada Harian Jawa Pos (Studi Deskriptif tentang Opini Masyarakat Pasca Pemberitaan Berlakunya Perda Antirokok Di Surabaya Pada Harian Jawa Pos)

0 0 15

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG KEPOLISIAN PASCA PEMBERITAAN TENTANG BRIPTU NORMAN KAMARO DI TELEVISI.

0 0 21

OPINI MASYARAKAT TENTANG PEMBERITAAN LIGA PRIMER INDONESIA(LPI) DI MEDIA JAWAPOS (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Liga Primer Indonesia(LPI) di Media JawaPos)

0 0 24