91
1. Responden yang menjawab skor 1 – 3 sebesar 0,5 artinya 0,5 responden yang menyatakan bahwa perusahaan tidak mengakui,
menerapkan, melaporkan dan mempublikasikan akuntansi sosial. 2. Responden yang menjawa skor 4 sebesar 15,4 artinya 15,4 responden
meragukan pengajuan, penerapam, pelaporan dan publikasi perusahaan akan akuntansi sosial yang dilakukan.
5. Responden yang menjawab skor 5 – 7 sebesar 84,1 artinya 84,1
responden yang menyatakan bahwa perusahaan mengakui, menerapkan, melaporkan dan mempublikasikan akuntansi sosial.
Kesimpulan dari
jawaban responden pada variabel akuntansi sosial
perusahaan adalah PT. Teja Sekawan Cocoa Industries telah mengakui,
menerapkan, melaporkan dan mempublikasikan akuntansi sosial.
4.4. Analisis Regresi Linier Berganda
4.4.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas
menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Adapun hasil dari pengujian normalitas adalah :
Tabel 4.15 : Hasil Uji Normalitas Variabel-Variabel Penelitian
Kolmogorov Smirnov
Tingkat signifikan
regulasi pemerintah X
1
tekanan masyarakat X
2
tekanan organisasi lingkungan X
3
tanggung jawab sosial perusahaan Y
1
Akuntansi sosial Y
2
1,310 1,004
1,276 1,082
1,568 0,065
0,265 0,077
0,192 0,015
Sumber : Lampiran 8
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
92
Berdasarkan tabel
4.15 di
atas diketahui bahwa distribusi data pada
variabel regulasi pemerintah X
1
, tekanan masyarakat X
2
, tekanan organisasi lingkungan X
3
dan tanggung jawab sosial perusahaan Y
1
adalah distribusi normal, karena tingkat signifikan dari Kolmogorov- Smirnov yang dihasilkan lebih besar dari 0,05 sig 5.
Sedangkan distribusi
data pada variabel akuntansi sosial Y
2
adalah tidak distribusi normal, karena tingkat signifikan dari Kolmogorov-Smirnov
yang dihasilkan kurang dari 0,05 sig 5. Dengan
mempertimbangkan central limit theorem untuk sampel yang
lebih besar dari 30 n = 52, sehingga distribusi data variabel akuntansi sosial Y
2
dianggap berdistribusi normal Iskandar Itan, 2003 : 167.
4.4.2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang dibahas pada penelitian ini adalah uji
multikolinieritas dan heteroskedastisitas, sedangkan uji autokorelasi tidak
digunakan, karena data pada penelitian ini merupakan data kuesioner dan bukan data waktu urut time series atau data yang diambil pada
waktu tertentu data cross sectional Imam Ghozali, 2001 : 61.
1. Multikolinearitas
Model regresi
yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Pembuktian ada atau tidaknya gejala multikolinearitas
dapat dilakukan dengan cara menghitung VIF Variance inflation Factor. Adapun besaran VIF dari masing-masing variabel bebas adalah
sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
93
Tabel 4.16 : Hasil Nilai VIF No.
Variabel Bebas Nilai VIF
1. 2.
3. regulasi pemerintah X
1
tekanan masyarakat X
2
tekanan organisasi lingkungan X
3
1,079 1,158
1,087
Sumber : Lampiran 9 Berdasarkan tabel 4.16 menyebutkan bahwa nilai VIF pada
variabel regulasi pemerintah X
1
, tekanan masyarakat X
2
dan tekanan organisasi lingkungan X
3
kurang dari angka 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.
2. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas dapat diidentifikasikan dengan cara menghitung koefisien korelasi Rank Spearman antara nilai dari residual
dengan seluruh variabel bebas. Berikut ini hasil dari uji Rank Spearman : Tabel 4.17 : Hasil Korelasi Rank Spearman
Variabel Bebas Koefisien Korelasi
Rank Spearman Tingkat
signifikan regulasi pemerintah X
1
tekanan masyarakat X
2
tekanan organisasi lingkungan X
3
0,030 -0,038
-0,049 0,833
0,789 0,732
Sumber : Lampiran 9 Berdasarkan
tabel 4.17
menyebutkan bahwa tingkat signifikan pada variabel regulasi pemerintah X
1
, tekanan masyarakat X
2
dan tekanan organisasi lingkungan X
3
lebih besar dari 0,05 sig 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas dengan residual tidak
terjadi heteroskedastisitas atau model regresi linier berganda yang dihasilkan bebas dari heteroskedastisitas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
94
4.4.3. Persamaan Regresi Linier Berganda