Pengertian Akuntansi Sosial Landasan Teori

36 tekanan organisasi lingkungan menjadi salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan Kholis dan Maksum,2003: 942. Dikaitkan dengan pernyataan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara tekanan organisasi lingkungan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan.

2.2.4. Pengertian Akuntansi Sosial

Menurut Kholis 2002: 30 istilah akuntansi sosial Social Acounting sebenarnya bukanlah istilah baku dalam akuntansi. Para pakar akuntansi membuat istilah masing-masing untuk menggambarkan transaksi antara perusahaan dengan lingkungannya. Menurut Suadi 1998 dalam Kholis 2002: 30 mempergunakan istilah Social Acounting dan mendefinisikannya sebagai proses pengukuran variabel-variabel yang menentukan tingkat prestasi sosial perusahaan baik secara internal maupun eksternal. Sementara Belkaoui dalam Harahap 2007: 390 membuat suatu terminologi Socio Economic Accounting SEA yang berarti proses pengukuran, pengaturan dan pengungkapan dampak pertukaran antara perusahaan dengan lingkungannya. Berdasarkan beberapa uraian diatas, pada dasarnya definisi yang diberikan oleh para pakar akuntansi mengenai akuntansi sosial memiliki karakteristik yang sama, sebagaimana yang dikemukakan oleh Suadi 1998 dalam Kholis 2002: 30, yaitu Akuntansi Sosial berkaitan erat dengan masalah : 1 Penilaian dampak sosial dari kegiatan entitas bisnis, 2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 37 mengukur kegiatan tersebut 3 melaporkan tanggung jawab sosial perusahaan, dan 4 sistem informasi internal dan eksternal atas penilaian terhadap sumber-sumber daya perusahaan dan dampaknya secara sosial ekonomi. Kholis dan Maksum 2003 mengadaptasi gambar dari Kholis tahun 2001 mengenai siklus akuntansi sosial seperti yang akan digambarkan dibawah ini : Gambar 2.1. : Siklus Akuntansi Sosial Sumber: Kholis, 2001 dalam Kholis dan Maksum 2003:940, Analisis Tentang Pentingnya Tanggung Jawab dan Akuntansi Sosial Perusahaan. Akuntansi Sosial Perusahaan sendiri mulai mendapatkan perhatian dari berbagai institusi akuntansi pada pertenganhan tahun 1970-an. Banyak peneliti mulai perspektif teoritis yang berbeda-beda, termasuk di dalamnya stakeholder theory, social contract theory dan legitimacy theory. Perkembangan terakhir menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah perusahaan yang secara sukarela mengungkapkan aktivitas pertanggungjawaban sosial dalam laporan tahunannya. Proses Akuntansi Sosial Informasi Akuntansi Sosial Aktifitas Sosial Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 38 Dari pendapat tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya akuntansi sosial sangat dibutuhkan dalam suatu sistem ekonomi. Akuntansi sosial dibutuhkan karena dengan akuntansi sosial, kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan. Akuntansi sosial penting untuk diterapkan karena banyak kegiatan pemerintah atau badan usaha yang justru menimbulkan penyakit sosial seperti kerusakan ekosistem, polusi, kriminalitas. Menurut Harahap 2007:402, bentuk keterlibatan sosial perusahaan antara lain : 1. Lingkungan hidup : a. pengawasan terhadap efek polusi, b. perbaikan pengrusakan alam, konversi alam, c. keindahan lingkungan, d. pengurangan suara bising, e. penggunaan tanah, f. pengelolaan sampah dan air limbah, g. riset dan pengembangan lingkungan, h. kerjasama dengan pemerintah dan universitas, i. pembangunan lokasi rekreasi, j. dan lain-lain. 2. Energi : a. konversi energi yang dilakukan perusahaan, b. penghematan energi dalam proses produksi, c. dan lain-lain. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 39 3. Sumber daya manusia dan pendidikan : a. keamanan dan kesehatan karyawan, b. pendidikan karyawan, c. kebutuhan keluarga dan rekreasi karyawan, d. menambah dan memperluas hak-hak karyawan, e. usaha untuk mendorong partisipasi, f. perbaikan pensiun, g. beasiswa, h. bantuan pada sekolah, i. pendirian sekolah, j. membantu pendidikan tinggi, k. riset dan pengembangan, l. pengangkatan pegawai dari kelompok miskin, minoritas, m. peningkatan karier karyawan, n. dan lain-lain. 4. Praktek Bisnis yang Jujur : a. memperhatikan hak-hak karyawan, b. peranan wanita, c. jujur dalam iklan, d. pemberian kredit, e. servis yang memuaskan, f. produk yang sehat, g. jaminan kepuasan langganan, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 40 h. selalu mengontrol kualitas produk, i. dan lain-lain. 5. Membantu Masyarakat Lingkungan : a. memanfaatkan tenaga ahli perusahaan dalam mengatasi masalah sosial dilingkungannya, b. tidak campur tangan dalam struktur masyarakat, c. membangun klinik kesehatan, d. sekolah, e. rumah ibadah, f. perbaikan desakota, g. sumbangan untuk kegiatan sosial masyarakat, h. perbaikan perumahan desa, i. bantuan dana, sosial, gempa bumi, banjir, j. perbaikan sarana pengangkutan umum, k. pasar, l. dan lain-lain. 6. Kegiatan Seni dan Kebuudayaan : a. membantu lembaga seni dan budaya, b. sponsor kegiatan senidan budaya, c. penggunaan seni dan budaya dalam iklan, d. merekrut tenaga yang berbakat seni dan olahraga, e. dan lain-lain, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 41 7. Hubungan dengan Pemegang Saham : a. sifat keterbukaan direksi padasemua persero, b. peningkatan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan, c. pengungkapan keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial, d. dan lain-lain. 8. Hubungan Dengan Pemerintah : a. mentaati peraturan pemerintah, b. membatasi kegatan lobbying, c. mengontrol kegiatan polotik perusahaan, d. membantu lembaga pemerintah sesuai dengan kemampuan perusahaan, membantu secara umum usaha peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat, e. membantu proyek dan kebijaksanaan pemerintah, f. meningkatkan produktivitas sektor informal, g. pengembangan dan inovasi manajemen, h. menghindari praktik KKN, i. dan lain-lain. Menurut Harahap 2007: 397, terdapat tiga model dan kecenderungan yang menggambarkan tentang keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial. Ketiga model tersebut adalah : 1. Model Klasik Pendapat ini berkembang pada abad ke-19, bertitik tolak pada konsep persaingan sempurna yaitu perilaku ekonomi terpisah dan berbeda Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42 dengan bentuk dan jenis perilaku yang lain. Menurut pendapat ini, usaha yang dilakukan perusahaan semata-mata hanya untuk memenuhi permintaan pasar dan mencari untung yang akan dipersembahkan kepada pemilik modal. Seorang fundamentalis dalam bidang ini Milton Friedman menyatakan “ada satu dan hanya satu tanggung jawab perusahaan yaitu menggunakan kekayaan yang dimilikinya untuk meningkatkan laba sepanjang sesuai dengan aturan main yang berlaku dalam suatu sistem persaingan bebas tanpa penipuan dan kecurangan”, dengan demikian jelas bahwa perusahaan tidak perlu memikirkan efek sosial yang ditimbulkannya dan tidak perlu memikirkan usaha untuk memperbaiki penyakit sosial. 2. Model manajemen Pendapat ini muncul sekitar tahun 1930. Menurutnya, perusahaan dianggap sebagai lembaga permanen yang hidup dan punya tujuan tersendiri. Manajer sebagai orang yang dipercayai oleh pemilik modal menjalankan perusahaan untuk kepentingan bukan saja pemilik modal tetapi juga mereka yang terlibat langsung dengan hidup matinya perusahaan seperti karyawan, langganan, suplier dan pihak lain yang ada kaitannya dengan perusahaan yang tidak semata-mata didasarkan atas ada hubungan kontrak perjanjian. 3. Model Lingkungan Sosial Model ini menekankan bahwa perusahaan meyakini bahwa kekuasaan ekonomi dan politik yang dimilikinya mempunyai hubungan dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 43 kepentingan bersumber dari lingkungan sosial dan bukan hanya semata-mata dari pasar sesuai dengan teori atau model klasik. Dengan konsekuensi bahwa perusahaan harus berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan penyakit sosial yang berada dilingkungannya. Perusahaan harus memperluas tujuan yang harus dicapainya yaitu yang mencakup kesejahteraan sosial secara umum. Sebenarnya banyak lagi hal-hal yang dapat dikemukakan sesuai dengan keadaan, baik yang dialami masyarakat maupun potensi yang dimiliki perusahaan. Yang paling penting adalah bahwa kegiatan ini menyangkut keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial.

2.2.5. Penerapan Akuntansi Sosial

Dokumen yang terkait

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

0 4 8

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2014.

0 4 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2014.

0 3 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesi

0 1 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesi

0 1 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Dalam Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik Di

0 1 15

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. TEJA SEKAWAN COCOA INDUSTRIES SURABAYA.

7 30 116

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN AKUNTANSI SOSIAL PERUSAHAAN PADA PT. TEJA SEKAWAN COCOA INDUSTRIES SURABAYA

0 1 22