35
2.2.3.3.1. Pengaruh Tekanan Organisasi Lingkungan Terhadap Peran
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Hunt dan auster 1990 dalam Kholis dan Maksum 2003: 941 menyatakan organisasi lingkungan memiliki peran sebagai wadah kontrol
sosial yang fokus terhadap pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek-aspek lingkungan hidup. Selanjutnya Romee 1992
dalam Kholis dan Maksum 2003: 941 menyoroti pentingnya dunia bisnis memperhatikan isu-isu lingkungan hidup dan sumber daya alam sebagai
media untuk menjalankan fungsi-fungsi lingkungan yang ada pada perusahaan. Tekanan organisasi lingkungan menjadi sangat penting karena
juga merupakan salah satu komponen dari stakeholders perusahaan Freeman 1984 dalam Kholis dan Maksum 2003: 942. Pada dunia internasional
dikenal sebuah organisasi lingkungan hidup Greenpeace yang sangat fokus terhadap isu-isu lingkungan, sedangkan keberadaan organisasi lingkungan
hidup di Indonesia dikenal dengan organisasi LSM Lembaga Swadaya Masyarakat lingkungan hidup. Sebuah contoh aktivitas LSM lingkungan di
Indonesia adalah investigasi yang dilakukan oleh WALHI atas pencemaran sungai propinsi Riau yang berasal dari pembuangan limbah perusahaan yang
mengakibatkan ribuan ekor ikan mati dan rusaknya habitat di muara sungai. Temuan-temuan LSM lingkungan tersebut tentunya akan ditindaklanjuti
oleh perusahaan sehingga perusahaan akan melihat sedemikian pentingnya organisasi lingkungan saat ini, dengan demikian dapat dipahami bahwa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
36
tekanan organisasi lingkungan menjadi salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan Kholis dan Maksum,2003: 942.
Dikaitkan dengan pernyataan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara tekanan organisasi lingkungan terhadap
tanggung jawab sosial perusahaan.
2.2.4. Pengertian Akuntansi Sosial
Menurut Kholis 2002: 30 istilah akuntansi sosial Social Acounting sebenarnya bukanlah istilah baku dalam akuntansi. Para pakar akuntansi
membuat istilah masing-masing untuk menggambarkan transaksi antara perusahaan dengan lingkungannya. Menurut Suadi 1998 dalam Kholis
2002: 30 mempergunakan istilah Social Acounting dan mendefinisikannya sebagai proses pengukuran variabel-variabel yang menentukan tingkat
prestasi sosial perusahaan baik secara internal maupun eksternal. Sementara Belkaoui dalam Harahap 2007: 390 membuat suatu terminologi Socio
Economic Accounting SEA yang berarti proses pengukuran, pengaturan dan pengungkapan dampak pertukaran antara perusahaan dengan
lingkungannya. Berdasarkan beberapa uraian diatas, pada dasarnya definisi yang
diberikan oleh para pakar akuntansi mengenai akuntansi sosial memiliki karakteristik yang sama, sebagaimana yang dikemukakan oleh Suadi 1998
dalam Kholis 2002: 30, yaitu Akuntansi Sosial berkaitan erat dengan masalah : 1 Penilaian dampak sosial dari kegiatan entitas bisnis, 2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.