12
c. Kesimpulan
Regulasi pemerintah, tekanan media massa, dan komitmen manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
tanggung jawab sosial. Dari hasil analisa yang disampaikan peneliti terdahulu terdapat
perbedaan dan kesamaan penelitian. Perbedaan dari penelitian terdahulu adalah pada obyek dan tahun penelitian, sedangkan dari penelitian ini
menggunakan obyek penelitian pada PT. Teja Sekawan Cocoa Industries Surabaya pada tahun 2011. Sedangkan persamaan antara penelitian sekarang
dengan penelitian terdahulu yaitu variabel yang digunakan, teknik analisis regresi linier berganda dan analisis regresi linier sederhana sebagai metode
penelitian. Penelitian terdahulu hanya dipakai sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang mendukung penelitian.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
2.2.1.1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi disekitar lingkungan masyarakat. Selain menggunakan dana dari pemegang saham,
perusahaan juga menggunakan dana dari sumber daya lain yang berasal dari masyarakat konsumen sehingga hal yang wajar jika masyarakat
mempunyai harapan tertentu terhadap perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi isu yang penting dalam beberapa dekade belakangan ini. Dalam menjalankan kegiatannya
perusahaan-perusahaan harus berusaha untuk menghindari efek buruk kepada masyarakat disekelilingnya yang terdiri dari pekerja-pekerja mereka
sendiri, perusahaan lain, pelanggan, pemasok, investor, dan masyarakat atau penduduk sekitarnya. Tanggung jawab sosial dapat dikatakan suatu
kepercayaan bahwa para manajer, dalam menjalankan fungsi mengorganisasi dan mengelola usaha akan membuat keputusan yang
didasarkan kepada pemaksimuman kepentingan sosial dan ekonomi Sukirno, dkk, 2004: 351
Menurut Boone dan Kurtz dalam Harmoni dan Andriyani 2008: 476, pengertian tanggung jawab sosial social responsibility secara umum
adalah dukungan manajemen terhadap kewajiban untuk mempertimbangkan laba, kepuasan pelanggan dan kesejahteraan masyarakat secara setara dalam
mengevaluasi kinerja perusahaan. Menurut B. Tamam Achda dalam Harmoni dan Andriyani 2008:
476, mengartikan CSR sebagai komitmen perusahaan untuk mempertanggungjawabkan dampak operasinya dalam dimensi sosial,
ekonomi, dan lingkungan, serta terusmenerus menjaga agar dampak tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkungan hidupnya.
Penjelasan pasal 15 huruf b UU penanaman modal menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial perusahaan adalah
tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
untuk tetap menciptakan hubungan serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
Pasal 1 angka 3 UUPT , tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat maupun
masyarakat pada umumnya. Pendapat lain tentang pengertian CSR dikemukakan oleh Darwin
Anggraini, 2006: 5 adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengitegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke
dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum.
Perusahaan yang ingin berkelanjutan dalam dunia bisnis yang semakin ketat, selain mengejar keuntungan maka harus memperhatikan lingkungan
sekitarnya. Menurut Elkington Wibisono, 2007: 32 bahwa perusahaan yang ingin berkelanjutan haruslah memperhatikan “3P” yang terkenal
dengan istilah “Triple Bottom Line”, selain mengejar profit, perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan
masyarakat people dan turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan planet, dalam gagasan tersebut, perusahaan tidak lagi
dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu aspek ekonomi yang direfleksikan dalam kondosi finansial saja,
namun juga harus memeperhatikan aspek sosial dan lingkungan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
Terdapat pro dan kontra terhadap tanggung jawab sosial perusahaan Harahap, 2007: 401. Alasan-alasan yang mendukung adanya tanggung
jawab sosial perusahaan adalah sebagai berikut : 1.
Keterlibatan sosial merupakan respon terhadap keinginan dan impian masyarakat terhadap peranan perusahaan, dalam jangka panjang hal ini
sangat menguntungkan perusahaan. 2.
Keterlibatan sosial mungkin akan mempengaruhi perbaikan lingkungan, masyarakat yang mungkin akan menurunkan biaya produksi.
3. Meningkatkan nama baik perusahaan, akan menimbulkan simpati
langganan, simpati karyawan, investor dan lain-lain. 4.
Menghindarkan campur tangan pemerintah dalam melindungi masyarakat. Campur tangan pemerintah cenderung membatasi peran
perusahaan meemiliki tanggung jawab sosial mungkin dapat menghindari pembatasan kegiatan.
5. Dapat menunjukkan respon positif perusahaan terhadap norma dan nilai
yang berlaku dalam masyarakat. 6.
Sesuai dengan keinginan para pemegang saham dalam hal ini publik. 7.
Mengurangi kebencian masyarakat terhadap perusahaan yang kadang- kadang suatu kegiatan yang di benci masyarakat tidak mungkin
dihindari. 8.
Membantu kepentingan nasional seperti konversi alam, pemeliharaan barang seni budaya, peningkatan pendidikan rakyat, lapangan kerja dan
lain-lain.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab sosial adalah suatu bentuk pertanggungjawaban yang seharusnya
dilakukan perusahaan, atas dampak positif maupun dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas operasionalnya, dan mungkin sedikit-banyak
berpengaruh terhadap masyarakat internal maupun eksternal dalam lingkungan perusahaan. Selain melakukan aktivitas yang berorientasi pada
laba, perusahaan perlu melakukan aktivitas lain, misalnya aktivitas untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi karyawannya, menjamin
bahwa proses produksinya tidak mencemarkan lingkungan sekitar perusahaan, melakukan penempatan tenaga kerja secara jujur, menghasilkan
produk yang aman bagi para konsumen, dan menjaga lingkungan eksternal untuk mewujudkan kepedulian sosial perusahaan.
2.2.1.2. Klasifikasi Tanggung jawab Sosial Perusahaan