disorders like depression, bipolar disorder, obsessive-compulsive disorder, attention
deficit disorder, etc” menjelaskan tentang dampak negatif internet yang terhubung dengan gadget bagi kesehatan.
Beberapa penyakit yang bisa terjadi ketika kecanduan internet yaitu gangguan psikis seperti depresi, bipolar disorder, obsessive
compulsive disorder, dan sebagainya.
3. Cara Mengatasi Dampak Negatif Gadged pada Anak
Sosok yang paling berpengaruh dalam mencegah maupun mengatasi dampak negatif dari gadget adalah orang tua. Maka orang tua memiliki peran
besar dalam membimbing dan mencegah agar teknologi gadget tidak berdampak negatif bagi anak. Lee 2015, Positive and Negative Impact of
Electronic Devices
on Children,
https:wehavekids.comparentingdlectronic-devices-and-gadgets-to- Children
, diakses tanggal 8 juni 2017 berpendapat bahwa “It,s impossible to
completely eliminate electronic devices from a child,s life, but there are ways to decrease their negative impact” dengan kata lain, walaupun tidak mungkin
untuk untuk menghindarkan perangkat elektronik seperti gadget dari kehidupan anak, orang tua masih bisa untuk mengurangi dampak negatif dari
perangkat elektronik itu sendiri, yang dalam hai ini adalah gadget. Adapun cara-cara untuk mengatasi atau mengurangi dampak negatif gadget pada anak
yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a.
“Know the rating of the game and television programs you child wants to use or watch”. Ketahui rating dari game dan program televisi yang anak
ingin nonton atau konsumsi. Rating dalam hal ini maksudnya yaitu tentang jenis permainan dan acara TV yang akan dikonsumsi anak
meupakan game atau avara tv khusus buat anak-anak atau bukan.
b.
“Do not set up electronic in a child badroom” Jangan memasang perangkat elektronik di dalam kamar anak.
c.
“Make media rules. For example, place a time limit of how often or long a child is allowed to use an electronic device, including games and
television”. Membuat aturan yang disepakati dengan anak, misalnya dengan meberlakukan batas waktu penggunaan gadget terhadap anak.
d.
“Monitor your child’s media consumtion, including video games, television, movies, and internet”. Orang tua mengawasi media yang
dikonsumsi oleh anak, misalnya terkait game, acara televise, film, dan internet.
e.
“Communicated with your child about what they observe in video games, television program or movies.Ask them how they feel about the media
they have acces to and discuss it with them”. Diskusikan dengan anak tentang apa yang mereka lihat dan dapat dari game atau acara tv yang
mereka nonton. Tanyakan kepada anak tentang apa yang mereka rasakan setelah bermain game atau menonton acara tv yang mereka sukai.
30
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, teknik dan instrument pengumpulan data, keabsahan data, dan
teknik analisis data. Keenam sub judul tersebut merupakan bagian-bagian dari metode penelitian yang harus ada dalam sebuah penelitian. Masing-masing sub bagian akan
dijabarkan secara singkat, padat, dan jelas. Berikut merupakan penjabaran dari masing-masing sub bagian
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data
yang mengandung makna. Makna adalah data sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nialai di balik data yang tampak Sugiyono, 2012:15. Metode
studi kasus adalah pengujian intensif menggunakan berbagai sumber bukti terhadap suatu entitas tunggal yang dibatasi oleh ruang dan waktu Tohirin,
2011:19 B.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di desa Wedomartani, kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Waktu penelitian dilakukan selama dua satu
minggu. Selama peneliti melakukan penelitian, peneliti tidak selalu datang ke PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tempat penelitian, melainkan melalui wawancara. Berikut jadwal yang di tentukan peneliti selama melakukan penelitian.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Tanggal Keterangan
Tempat 1
25 Desember 2016
Konfirmasi kepada subjek wawancara
2 29
Desember 2016
Persiapan wawancara Kost
3 30
Desember 2016
observasi Rumah subyek
4 31
Desember 2016
Wawancara pertama Rumah subyek
5 20 Januari 2017
Wawancara ke dua Ibu Angkringan
6 20 Januari 2017
Observasi anak Angkringan
7 25 Januari 2017
Wawancara ke tiga Ibu dan wawancara ke dua dengan ayah.
Aangkringan dan
Rumah subyek 8
10 Februari 2017 Wawancara ke dua anak
Angkringan 9
14 Februari 2017 Wawancara ke tiga anak
Angkringan 10
1 Maret 2017 Wawancara ke tiga ayah
Angkringan. 11
1 juni-10 Juni 2017
Menganalisis hasil wawancara dan observasi, serta membuat verbatim
hasil wawancara. Hasil wawancara kemudian dibuat dalam bentuk
kode-kode. Kontrakan
C. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian adalah Salah satu keluarga di desa Wedomartani kecamatan ngemplak kabupaten sleman Yogyakarta. Keluarga tersebut terdiri
dari Seorang Ayah, Ibu, dan dua orang anak. Berikut adalah daftar jumlah subyek peneliti yang akan menjadi sumber informasi.
Tabel 3.2 Daftar Subyek Penelitian
NO Subjek
Jumlah 1
Ayah 1
2 Ibu
1 3
Anak 1
D. Teknik instrument Pengumpulan Data
Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informaasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam
suatu topic tertentu, Estberg dalam Sugiyono, 2012 : 317. Jenis pertanyaan yang di gunakan oleh peneliti dalam proses wawancara adalah pertanyaan
struktur. Wawancara ditujukan kepada kepala sekolah, guru BK, dan Guru mata pelajaran. Berikut adalah panduan wawancara terstruktur yang di aplikasikan
pada subyek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI