elektronik kecil dengan berbagai macam fungsi khusus. Hal tersebut bisa dijelaskan dengan baik oleh orang tua. Begitu juga tentang dampak positif
dari gadget, orang tua bisa menjelaskan seperti apa yang dijelaskan oleh Muduli 2014:8. Ia menjelaskan bahwa ada tiga poin besar yang menjadi
dampak positif dari gadget, yaitu menambah pengetahuan dan kreativitas; mempermudah anak dalam belajar; dan memperluas jaringan persahatan.
Berbeda dengan poin pengertian gadget dan dampak positif gadget, pada poin tentang dampak negatif gadget orang tua hanya menyebutkan
bahwa gadget menyebabkan efek kecanduan saja. Efek kecanduan ini akan berujung pada sikap anak yang tidak menghiraukan tugas pokoknya sebagai
pelajar. Hal tersebut kurang menjelaskan secara rinci tentang dampak negative dari gadget, dimana Muduli 2014:8 menjabarkan tentang dampak
negatif gadget, antara lain: a.
Membuat anak menjadi lemah dalam hal practical skill b.
Rawan terhadap tindakan kekerasan c.
Membuat anak malas belajar d.
Mempengaruhi kesehatan.
2. Cara Berkomunikasi, Memberikan Pemahaman tentang Penggunaan
Gadget yang Tepat oleh Orang Tua pada Anak.
Berdasarkan hasil penelitian, dijelaskan bahwa orang tua berkomunikasi dengan anaknya melalui beberapa cara yaitu:
a. Memberikan contoh kepada anak tentang sikap saling menghargai antara
anggota keluarga. b.
Orang tua menjadi fasilitator anak dan mengajari anak tentang tanggung jawab, khususnya pada tugas masing-masing anggota keluarga. Misalnya
dalam hal penggunaan gadget, anak dibimbing dan difasilitasi tapi harus bertanggung jawab dengan fasilitas yang dia miliki. Ketika anak
melanggar tanggung jawab yang diberikan, orang tua akan memberikan punishment.
Ginott Mufidah, 2008:28, cara baru berkomunikasi dengan anak harus berdasarkan sikap menghormati dan keterampilan. Menurut Wood
2013, ada empat panduan untuk komunikasi yang efektif dalam keluarga yaitu:
a. Mengelola keseimbangan peran dalam hubungan keluarga
b. Membuat pilihan sehari-hari untuk menguatkan keintiman
c. Menunjukan rasa menghargai dan perhatian
d. Jangan terluka hanya karena hal kecil
Dari dua teori tersebut bisa ditemukan tentang pentingnya sikap saling menghargai dalam berkomunikasi dalam keluarga. Hal ini sudah
dipraktekkan oleh keluarga. Hal lain yang sudah dipraktekkan oleh keluarga orang tua terkait cara berkomunikasi, memberikan pemahaman tentang
gadget kepada anak yaitu mengelola keseimbangan peran dalam hubungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keluarga. Pada poin ini, dijelaskan bahwa setiap anggota keluarga memiliki peran masing-masing. Masing-masing peran yang dimainkan dalam keluarga
memiliki tanggung jawabnya masing-masing. Dengan setiap anggota keluarga memahami perannya dan bertanggung jawab atas peran tersebut,
keseimbangan dalam keluarga terjamin. Beberapa hal yang tidak diterapkan oleh keluarga sesuai dengan teori di atas yaitu keluarga tidak membuat
pilihan sehari-hari untuk menguatkan keintiman dan jangan terluka hanya karena hal kecil,
3. Hambatan yang Dirasakan Orang Tua dalam Berkomunikasi kepada
anak Terkait Upaya Mencegah Dampak Negatif Gadget.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dikatakan bahwa ada beberapa hambatan yang dirasakan oleh orang tua dalam berkomunikasi kepada anak
terkait upaya mencegah dampak negatif gadget. Hambatan tersebut antara lain:
a. Kesibukan masing-masing anggota keluarga.
b. Emosi yang meningkat ketika anak menggunakan gadget terlalu lama
melebihi waktu yang disepakati. c.
Kurang pengetahuan tentang penggunaan gadget yang baik. Marhaeni Fajar Nurdianti, 2014:4 ada beberapa hambatan dalam
komunikasi, yaitu: a.
Hambatan dari proses komunikasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI